Tips Memarahi Anak dengan Bijak

waktu baca 4 menit
Kamis, 18 Jul 2013 14:45 0 62 Amanda
 

memarahi anakNamanya juga anak-anak, ada saatnya mereka berperilaku baik, ada juga saat-saat dimana mereka membuat tingkah yang salah dan seringkali membuat kita marah.

Pada dasarnya tingkah laku anak dapat kita kontrol dengan baik dengan bimbingan dan pengajaran yang bijak serta mendidik.

Memarahi anak dengan cara membentak, melakukan kekerasan fisik, mengancam hingga menghukum secara berlebihan dapat berpengaruh pada perilaku negatif anak tersebut ke depannya.

Dilansir dari lakesideconnect.com, memarahi anak secara belebihan dapat menimbulkan efek negatif bagi perkembangan psikologis si anak.

Orang tua yang pemarah juga dapat menimbulkan trauma tersendiri bagi anak tersebut, meskipun mereka tergolong berusia dini.

Menurut penelitian dalam buku berjudul When Anger Hurts Your Child, penulis menemukan beberapa tingkah laku yang muncul pada anak yang tumbuh dengan orang tua pemarah :

  • Anak cenderung lebih agresif dan tidak ramah
  • Anak kurang memiliki sifat simpati terhadap orang lain
  • Depresi
  • Kurang bersosialisasi dan menutup diri

Terkadang orang tua memang sulit untuk mengontrol amarah saat si anak nakal dan melakukan tindakan yang tidak wajar.

Namun demikian, ada beberapa cara memahami maupun memberitahu si anak dengan cara yang mendidik, agar pesan dapat tersampaikan dengan baik dan anak menyadari perbuatannya yang salah.

DAFTAR ISI

1. Tinggi sejajar dengan anak

Ketika memarahi anak, pastikan tinggi anda sejajar dengan si anak dengan cara berlutut maupun duduk. Pastikan ada kontak mata dan tatap mata anak dengan tegas sehingga mereka tahu jika ada sedang berbicara dengan mereka dengan serius.

Dengan tinggi yang sejajar, anak tidak merasa terintimidasi dan lebih mudah untuk mendengar penjelasan anda.

2. Katakan dengan tegas

Jika anak masih berteriak dan menangis kencang, biarkan mereka sejenak hingga tenang dengan cara memegang lengannya dan menyuruhnya untuk tenang.

Anda dapat memberikan penjelasan dan bicaralah dengan tegas dan tidak berteriak.

3. Jelaskan kesalahan mereka

Anak haruslah tahu mengapa perbuatannya salah dan kita marah karenanya. Jelaskan dengan baik bahwa apa yang mereka telah lakukan itu salah dan kita tidak menyenanginya.

Anda juga dapat mengatakan bahwa hal tersebut menyakiti anda dan jelaskan juga apa akibat dari perbuatan mereka.

4. Beri hukuman yang bijak

Sebagai orang tua, anda sebaiknya memposisikan diri anda sebagai orang dewasa yang tegas dan juga layak untuk dihormati.

Jika perilaku anak sudah berlebihan dan menyakiti anda, beri mereka hukuman dengan cara terlebih dahulu memberi peringatan bahwa jika mereka tidak berhenti maka anda akan memberi hukuman.

Jika mereka masih meneruskan perilakunya, maka hukumlah mereka seperti berdiri di pojok ruangan, atau duduk di suatu tempat yang anda minta dan anak berikan time out atau waktu 3-5 menit untuk mereka tetap berada di sana.

Pinta anak untuk memikirkan kesalahan mereka dan setelah waktu habis, mereka haruslah meminta maaf kepada anda atas kesalahan mereka.

Hukuman seperti ini memang tidak mudah dilakukan, terlebih jika anak tidak mau tetap di tempat. Jika ia beranjak sebelum waktu habis, tetap paksa anak untuk kembali ke tempat dengan menggendongnya atau menyuruhnya.

Dengan ketegasan dan pendirian menghukum yang jelas, anak akan mengerti bahwa anda memang sedang menghukum mereka dan akan berhenti hanya jika mereka melakukan apa yang anda pinta.

5. Buat perjanjian

Terdengar aneh, tapi cukup efektif dalam mengajar anak dengan bijak. Ajak mereka bicara berdua dengan anda dan utarakan kepada anak hal-hal yang tidak baik yang tidak anda sukai.

Buat perjanjian seperti jika mereka melakukan hal tersebut, apa hukuman yang akan mereka terima.

6. Beri pujian

Siapa yang tak suka pujian? Begitu pula dengan anak, jika anak nakal, harus diberi penjelasan bahwa mereka salah. Jika mereka berperilaku baik, maka berilah pujian.

Dengan memberi pujian, anak akan mengerti jika anda akan marah hanya karena mereka bertingkah buruk.

**

Meskipun masih terbilang dini, anak-anak tetap harus belajar bertanggung jawab terhadap perilaku yang mereka lakukan.

Dengan cara mendidik yang bijak, anak diharapkan tumbuh dengan perilaku yang baik dan bertanggung jawab.

(foto: Thinkstock)