7 Tips Menjalin Rumah Tangga yang Rukun dan Damai

7 Tips Menjalin Rumah Tangga yang Rukun dan Damai
Tips Menjalin Rumah Tangga yang Rukun dan Damai

HUMBEDE.COM – Menciptakan kehidupan rumah tangga yang rukun dan damai adalah tanggung jawab seluruh anggota keluarga.

Rumah tangga yang rukun dan damai (sakinah) yang senantiasa diselimuti oleh cinta (mawaddah) dan kasih sayang (warrohmah) untuk mewujudkan keluarga yang harmonis dan bahagia selamanya.

Hakekat keluarga sakinah, mawaddah dan warrohmah bukan semata-mata dinilai dengan harta yang melimpah ataupun rumah yang megah melainkan dengan terpenuhinya kebutuhan rohani.

Untuk menciptakan keluarga yang sakinah, warrohmah dan mawaddah tersebut tidak semudah yang kita bayangkan. Dalam mengarungi kehidupan berumah tangga, rintangan dan tantangan akan datang silih berganti untuk menggoyahkan keutuhan rumah tangga kita.

Setiap Keluarga Pasti Akan Mengalami Pasang Surut Kehidupan
Setiap Keluarga Pasti Akan Mengalami Pasang Surut Kehidupan

Tidak mengherankan jika banyak keluarga yang hancur atau kandas di tengah perjalanan sebelum menikmati kebahagiaan dalam hidup berumah tangga.

Hal ini disebabkankan karena rapuhnya pondasi cinta dan kasih sayang yang mewarnai kehidupan rumah tangga tersebut. Lemahnya komitmen pasangan untuk mempertahankan keutuhan rumah tangga dari segala bentuk ujian dari luar dan dalam lingkup keluarga itu sendiri.

Hancurnya pondasi rumah tangga akan mengorbankan seluruh anggota keluarga tersebut dari berbagai sendi kehidupan baik dari sisi lahiriah maupun rohaniah.

Kegagalan dalam membina rumah tangga akan menyulitkan langkah selanjutnya untuk mencapai kebahagiaan meskipun dengan jalan membangun rumah tangga yang baru.

Tips Menjalin Rumah Tangga yang Rukun dan Damai

Sebelum anda memutuskan untuk membangun rumah tangga yang baru, ada beberapa tips menjalin hubungan rumah tangga yang rukun dan damai sebagai pondasi awal untuk menuju rumah tangga yang bahagia selamanya. :

1. Bertanggung jawab

Bertanggung jawab dalam merealisasikan komitmen bersama dalam hal menjalankan tanggung jawab masing-masing.

Bentuk pertanggungjawaban tersebut seperti suami bertanggung jawab sepenuhnya untuk memenuhi kebutuhan keluarga (mencari nafkah) dengan cara halal, sementara isteri bertanggung jawab terhadap pemeliharaan harta suami, mendidik anak serta menjaga kehormatan keluarga.

Namun diera kesetaraan gender saat ini terkadang pemenuhan kebutuhan nafkah keluarga diperankan oleh isteri dan hal ini bukanlah hal yang tabu untuk dilalui selama kedua pasangan tidak keberatan.

2. Saling memahami posisi masing-masing

Dalam hidup berumah tangga dibutuhkan saling pengertian antara suami dan isteri. Suami sebagai kepala rumah tangga memiliki tanggung jawab yang lebih besar.

Baik buruknya kehidupan dalam keluarga merupakan tanggung jawab suami sebagai pemimpin. Apapun keadaan dan keputusan suami, seorang isteri wajib untuk menghormatinya.

Dalam Ajaran Islam sendiri, seorang isteri wajib untuk dilindungi dan dihargai. Seorang isteri harus pula memahami bahwa perintah suami diatas segala-galanya termasuk perintah kedua orang tua selama tidak bertentangan dengan ajaran agama.

3. Musyawarah

Dalam lingkungan keluarga, mengedepankan musyawarah sebelum memutuskan suatu masalah. Menerima perbedaan pendapat untuk dijadikan bahan musyawarah dalam keluarga.

Keputusan yang diambil dengan tidak mengedepankan sikap egois keduanya melainkan dengan pemikiran jernih agar hasil keputusan tersebut bermanfaat untuk kepentingan keluarga.

4. Saling menghormati

Salah satu pilar penting untuk kerukunan dadamn kedamaian dalam rumah tangga yaitu dengan saling menghargai pasangan masing-masing. Menghormati posisi masing-masing tanpa melihat latar belakang kehidupan pasangan.

Seringkali pasangan yang berasal dari keluarga yang mampu akan meremehkan pasangannya. Hal yang demikian akan melahirkan hubungan kelurga yang kurang harmonis dan kewibawaan keluarga akan hilang dimata orang lain.

5. Saling menerima

Pada dasarnya manusia memiliki kekurangan masing-masing sehingga diperlukan sikap saling menerima keadaan pasangan. Disinilah pentingnya peranan pasangan sebagai pengisi kekurangan kita.

Saling menerima dan mengisi kekurangan masing-masing sebagai penguat keutuhan rumah tangga kita dan bukan sebagai pemicu kerenggangan hubungan dalam keluarga.

6. Menjaga Kehormatan diri dan pasangan

Menjaga kehormatan diri dan pasangan dimata orang lain merupakan ciri keluarga yang harmonis.

Seorang isteri atau suami tidak boleh menceritakan kelemahan atau keburukan pasangannya dan justru berusaha sebisa mungkin untuk menutupi kekurangan pasangan.

Menjaga rahasia keluarga seperti menjaga rahasia pribadi untuk menciptakan keluarga sakinah, mawaddah dan warrohmah.

7. Saling terbuka

Salah satu cara untuk menciptakan keluarga yang rukun damai, jauh dari prasangka buruk adalah saling terbuka dan tidak menyimpan rahasia dalam keluarga.

Seringkali seorang suami/isteri menyimpan rahasia pada pasangannya hanya karena takut dimarahi. Sebenarnya hal ini tidak dibenarkan karena jika suatu saat rahasia tersebut terbongkar maka akan memicu pertengkaran dan saling mencurigai satu dengan lainnya.

Jangan pernah menyimpan rahasia pada pasangan anda hanya karena anda takut untuk disalahkan, mungkin hal ini tinggal bagaimana anda menyampaikannya ataupun menunggu moment yang tepat untuk berkata jujur apapun yang terjadi.

****

Setiap keluarga mendambakan yang namanya keluarga sakinah, warrohmah dan mawaddah. Untuk mewujudkan keluarga yang dimaksud tersebut, diperlukan beberapa pemahaman dalam hakikat berumah tangga yang baik.

Jika anda sedang berencana untuk membangun rumah tangga yang baru, tak ada salahnya untuk mencoba 7 tips menjalin rumah tangga yang rukun dan damai di atas. Semoga bermanfaat!