Tea Tree Oil, dari Penggunaan hingga Efek Samping yang Ditimbulkan

waktu baca 3 menit
Kamis, 21 Nov 2013 08:30 0 59 Mayrani
 

Tea Tree Oil, Dari Penggunaan Hingga Efek SampingTea-tree oil, juga dikenal sebagai minyak Melaleuca, adalah minyak esensial berwarna kekuningan yang dibuat dari daun tanaman Melaleuca alternifolia (asli Australia).

Aplikasi topikal minyak pohon teh diyakini memiliki sifat medis menguntungkan (obat “topikal” diterapkan langsung ke kulit).

Menurut University of Sydney, “masyarakat Aborigin di sepanjang pantai timur Australia memiliki sejarah panjang menggunakan tea tree sebagai antiseptik untuk kondisi kulit.”

Namun, meskipun klaim kesehatan banyak mempromosikan sifat antiseptik tea-tree oil, ada sangat sedikit uji coba berkualitas tinggi yang menentukan sifat terapeutiknya. Oleh karena itu, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi manfaat potensi tea-tree oil.

DAFTAR ISI

Penggunaan Tea-Tree Oil Sebagai Obat

– Luka kulit yang terinfeksi. Ilmuwan dari University of Wolverhampton, Inggris, menemukan bahwa campuran tea-tree oil dan perak sangat meningkatkan aktivitas antimikrobanya dan meminimalkan efek samping pada saat yang sama.

– Jerawat. Studi banding tea-tree oil versus benzoil peroksida dalam pengobatan jerawat menemukan bahwa “5% tea-tree oil dan 5% benzoil peroksida memiliki efek yang signifikan dalam mengatasi jerawat pasien.”

– Infeksi jamur kuku (onikomikosis). Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Trop Med Int Health menemukan bahwa mengobati onikomikosis kuku dengan 2 persen butenafine dan 5 persen tea-tree oil dalam krim mengobati 80 persen pasien.

– Athlete’s foot. Aplikasi topikal krim tea-tree oil untuk pengobatan athlete’s foot (tinea pedis) diuji dalam penelitian yang diterbitkan dalam Australas J Dermatol. Para peneliti mengatakan bahwa krim tea-tree oil (10% w/w) dapat mengurangi gejala tinea pedis seefektif tolnaftate.

Menurut National Library of Medicine di Amerika Serikat, ada cukup bukti yang menunjukkan efektivitas penggunaan tea-tree oil untuk mengobati:

– Kutu
– Herpes genital
– Seriawan
– Ketombe
– Radang gusi
– Batuk
– Infeksi telinga
– Kurap

Resiko Penggunaan

Tea-tree oil tidak harus ditelan, menurut American Cancer Society, karena dapat menyebabkan ruam parah, kelainan sel darah, sakit perut, diare, muntah, mual, halusinasi, kebingungan, kantuk, dan bahkan koma.

Alergi Terkait Penggunaan Tea-Tree Oil

Ada laporan dari orang yang menderita dermatitis setelah kontak dengan tea-tree oil. Jika Anda mengembangkan reaksi alergi kulit setelah menggunakan tea-tree oil, hindari penggunaannya, kata dermatologist.

Orang yang alergi terhadap eucalyptol juga harus ekstra hati-hati, karena banyak campuran atau krim tea-tree oil yang dicampur dengan eucalyptol.

Efek Samping Terkait Tea-Tree Oil

Penggunaan topikal dari tea-tree oil dapat menyebabkan ruam parah, dan kemerahan pada kulit.

Orang yang menderita eksim atau kondisi kulit lainnya mungkin menemukan bahwa tea-tree oil akan memperburuk gejala.

Selain itu, para ilmuwan dari National Institutes of Health melaporkan dalam NEJM (New England Journal of Medicine) (isu Februari 2007) bahwa penggunaan topikal produk yang mengandung minyak lavender dan/atau tea-tree oil dapat menyebabkan anak-anak lelaki yang berada pada tahap prapubertas memiliki jaringan payudara yang membesar (prepubertal gynecomastia).