Mengenal dan Mengatasi Sibling Rivalry Pada Anak

mengenal-sibling-rivalry

Permusuhan dan kecemburuan antar saudara sering kali terjadi pada usia kanak-kanak.

Dalam buku yang di tulis oleh Dr. Richard C. Woolfson, dalam bukunya yang berjudul “Mengapa Anakku Begitu?” dijelaskan tentang beberapa serba serbi dalam kehidupan anak, termasuk permasalahan sibling rivalry.

Ternyata pola sibling rivalry pada kakak beradik bisa berbeda-beda jika dikaitkan dengan tahapan usianya. Mau tahu penjelasannya?

Berikut ini beberapa penjelasan terkait hubungan sibling rivalry dengan tahapan usia anak.

DAFTAR ISI

Usia 1-2 tahun

Anak sangat egois dan tidak memikirkan perasaan orang lain. Ia hanya tertarik untuk mendapatkan apa yang ia inginkan sekarang juga.

Ini berarti, persaingan antarkakak-beradik belum terlalu kuat karena ia masih sangat memikirkan dirinya sendiri sampai-sampai belum memikirkan keberadaan kakak atau adiknya.

Usia 2-3 tahun

Pada umumnya, anak berusia 2 tahun merasa dirinya paling penting. Ia menganggap dirinya adalah pusat perhatian dan kemarahannya sering meluap saat ia tahu bahwa ia tidak menjadi pusat perhatian.

Bayangan akan kehadiran bayi baru akan mengguncang kestabilan emosinya dan memicu rasa cemburu terhadap kedatangan si adik. Kakaknya akan menganggap si adik adalah makhluk yang sangat menyebalkan.

Usia 3-4 tahun

Di usia ini, anak memiliki pendapatnya sendiri, apa yang ia suka dan apa yang ia tidak suka. Ia tidak mau orang lain mencampuri rencananya. Karena itu, ia merasa adiknya sangat mengganggu dan mengancamnya.

Perhatian orang tua padanya tidak cukup membuatnya tenang. Ia juga tidak mau diperintah kakaknya walaupun apa yang diharapkan kakaknya sebenarnya masuk akal.

Usia 4-5 tahun

Hubungan kakak beradik berubah pada masa ini. Ia tidak lagi merasa terganggu oleh kehadiran adik baru.

Anak sulung akan lebih positif pada tahap ini dan ia ingin adiknya mengagumi dan menghargainya. Ia akan mencoba memberi contoh yang baik.

Sebaliknya, sang adik pada usia ini akan mencontoh kakaknya dan mengakui prestasinya walaupun tindakan ini dapat saja memacu dirinya atau malah sebaliknya, tanpa sadar membuatnya membenci kakaknya.

Usia 5-6 tahun

Sekolah mengubah kehidupan anak usia 5 tahun. Ia sekarang memiliki dunianya sendiri yang terstruktur, yang membuka peluang baginya untuk berteman dengan anak lain di luar anggota keluarga.

Ini akan membuatnya lebih toleran terhadap adiknya. Pada usia ini, biasanya si kecil sangat menghargai figur kakak karena ia dapat menarik pelajaran dari pengalaman dan petunjuk yang disampaikan sang kakak seputar dunia sekolah.

Usia 7-8 tahun

Ia sudah benar-benar nyaman di sekolah dan memiliki teman-temannya sendiri yang sangat ia hargai. Gangguan dari adiknya biasanya tidak ia hadapi dengan cara seperti sebelumnya.

Saat sedang bersama temannya, ia menganggap adiknya memalukan,  bukan menggemaskan!

Pada situasi tertentu, anak usia 8 tahun mungkin akan meminta pertolongan kakaknya karena ia tahu sang kakak bisa diandalkan.

**

Yang jelas, ketegangan atau kecemburuan antara kakak beradik ini memang sering terjadi.

Tinggal bagaimana orang tua bisa memberikan pengertian kepada keduanya dan tidak pilih kasih, karena hal utama yang bisa menyebabkan ketegangan antara kakak adik adalah karena orang tuanya dianggap pilih kasih.

Jadi, yuk jadi orang tua yang lebih bijak dan lebih pengertian pada anak.

(foto: bluebonnetschool.wordpress.com)