Tradisi Penggantian Kiswah

waktu baca 3 menit
Kamis, 6 Mar 2014 13:57 0 61 Mayrani
 

Tradisi Penggantian KiswahHUMBEDE.COM – Setiap tahun, setelah keberangkatan jutaan peziarah dari Mekah, dalam perjalanan menuju ke Gunung Arafat. Bertepatan dengan ritual ini ialah tradisi penggantian kiswah Ka’bah.

DAFTAR ISI

Apa itu Kiswah?

Kiswah adalah kain hitam terkenal yang menutupi Ka’bah, bangunan termegah sekaligus tempat tersuci Umat Islam.

Kiswah diganti setiap setahun sekali dan ada juga sabuk yang menyertainya pada sepertiga puncak, dan tirai (burqa) yang menutupi pintu Ka’bah.

Kiswah diselesaikan di tangan penjahit dan pengrajin profesional yang sangat terampil.

Proses di mana Ka’bah dihiasi dengan kiswah baru dilampirkan dengan kait logam khusus (total 47) ke atap Ka’bah setelah tali dari kiswah lama dipotong sehingga kain baru segera jatuh di atasnya untuk menutupinya.

Pembuatan Kiswah

Kiswah ditenun dari sutra hitam, dengan kaligrafi ayat-ayat Al-Quran yang disulam dengan benang emas dan perak. Sekarang ini, dibutuhkan sekitar 17 juta Riyal Saudi (SR) untuk membuatnya. Penutup dengan panjang 658 meter persegi dan terbuat dari 670 kilogram sutra murni.

Untuk bordir, digunakan 15 kilo benang emas. Kiswah terdiri dari 47 bagian kain dan masing-masing bagian memiliki panjang 14 meter dan lebar 101 cm. Kiswah meliliti Ka’bah hingga ke tanah dengan cincin tembaga.

Burqa yang menutupi pintu Ka’bah terbuat dari sepotong sutra hitam murni dengan panjang 6,5 meter dan lebar 3,5 meter, dihiasi dengan ayat-ayat Al-Quran dan desain Islam dengan benang emas dan perak.

Teknisi Kiswah Factory yang bertanggung-jawab untuk jahitan potongan-potongan yang membentuk seluruh desain emas dan perak, termasuk sabuk dan suatu bagian yang didedikasikan kepada Custodian of the Two Holy Mosques, dengan tanggal pembuatan dituliskan di atasnya.

Tradisi Penggantian Kiswah

Saat tradisi penggantian, sepertiga dari kain bawah diangkat jauh dari jangkauan jutaan peziarah yang mungkin ingin memotong sepotong kain. Ada sekitar dua meter antara lantai marmer yang mengelilingi Ka’bah dan permulaan kiswah hitam.

Acara ini lazim dihadiri oleh penjaga gerbang Ka’bah dan teknisi dari Kiswah Factory, yang telah memproduksi kain yang menghiasi Ka’bah selama enam dekade terakhir. Teknisi ini menggunakan eskalator khusus sehingga dapat melepas kain lama dan menutupinya dengan kiswah yang baru, satu hari sebelum hari pertama Idul Adha.

Head of Affairs of the Two Holy Mosques menerima kiswah baru dan memenuhi perannya dengan menyerahkannya ke Senior Custodian Ka’bah, yang bertanggung jawab untuk memastikan bahwa kain tersebut sudah ada pada tanggal 9 Dzulhijjah.

Empat potongan kain bertuliskan Surat al-Ikhlas (ayat Al-Quran) ditempatkan di setiap sudut Ka’bah, dan 11 buah dalam bentuk lampu yang bertuliskan ayat-ayat Al-Quran juga ditempatkan di empat sudut Ka’bah.

Tahap akhir ialah menggantung tirai yang menutupi pintu dan dianggap sebagai salah satu tahapan yang paling sulit dalam proses penggantian kiswah. Langkah selanjutnya pengangkatan penutup Ka’bah.

Penutup lama dengan semua potongannya diserahkan kepada pemerintah Saudi, yang terbagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil sesuai dengan pertimbangan tertentu, dan yang kemudian dianugerahkan sebagai hadiah untuk tamu senior, pejabat, sejumlah lembaga keagamaan, lembaga-lembaga internasional dan kedutaan Saudi di luar negeri.

Tradisi kuno ini telah berulang sejak pembentukan pusat pembuatan kiswah sesuai dengan perintah Raja Abdulaziz Bin Abdul Rahman al Saud pada tahun 1927. Sejak saat itu, telah bertanggung jawab untuk tugas tersebut.

Dengan berlalunya waktu dan kemajuan seni tenun dan teknologi, almarhum King Faisal memutuskan untuk mengembangkan pusat menjadi sebuah pabrik yang bisa mengatasi kebutuhan modern Ka’bah.

Pada tahun 1972, Raja Faisal mengeluarkan dekrit kerajaan untuk memperluas pusat menjadi Kiswah Factory. Dan diresmikan di bawah naungan almarhum Custodian of the Two Holy Mosques, Raja Fahd Bin Abdulaziz pada 26 Maret 1977 selama masa jabatannya sebagai putra mahkota.