Terapi Garam Bagi Penderita Asma

waktu baca 4 menit
Senin, 6 Mei 2013 19:35 0 66 Astrid Ivonna
 

terapi garamTerapi garam

Terapi Garam juga dikenal sebagai halotherapy atau speleotherapy merupakan bentuk alternatif pengobatan yang digunakan untuk mengobati berbagai masalah yang terjadi pada saluran pernapasan.

Jika Anda pergi ke pantai dan merasa seolah-olah itu membuat Anda merasa lebih sehat dan meningkatkan kesehatan pernapasan Anda, maka Anda mungkin sedang merasakan manfaat dari terapi garam. Tapi, bagaimana cara kerja dari terapi garam itu sendiri?

Simak terus artikel berikut ini yang dikutip dari healthguidance untuk lebih mengetahui lebih jelas manfaat terapi garam untuk penderita asma.

DAFTAR ISI

Apa Itu Terapi Garam?

Gagasan utama di balik terapi garam adalah bahwa garam memberikan kebaikan bagi kesehatan dan untuk pernapasan Anda. Dengan pergi ke pantai diperkirakan dapat membantu orang yang mengalami kesulitan bernapas karena di udaranya terdapat sedikit kandungan garam.

Sehingga terapi garam bertujuan untuk menciptakan kondisi yang lebih baik dengan cara membuat orang lebih bisa berkonsentrasi. Seorang yang menjadi subjek bisa membuat kondisi pernapasannya jadi lebih baik dengan menghirup udara yang mengandung garam.

Untuk melakukan perawatan seperti ini, maka harus dibuat ruangan yang biasa dikenal dengan “Gua Garam” terlebih dahulu lalu menutupi sebagian ruangan dengan garam.

Ini menciptakan ‘iklim mikro’ yang terkontrol yang mana faktor-faktornya antara lain seperti suhu dan tingkat kelembaban. Dengan menggunakan apa yang dikenal sebagai ‘halogenerators’ yang dirancang untuk membantu mengatur kadar garam di udara.

Bagaimana Cara Kerjanya?

Pada dasarnya ide di balik terapi garam memungkinkan partikel garam terionisasi negatif dan memasuki sistem pernapasan serta bisa mencapai jalan menuju aveoli.

Dari sini studi menunjukkan bahwa partikel udara garam yang menyebar akan mampu mengurangi peradangan yang dapat menyebabkan serangan asma, dan menyerap zat-zat dari lapisan mukosa yang bisa mengakibatkan kesulitan bernapas.

Selanjutnya, zat garam atau saline juga merupakan antibakteri yang mana bisa memberikan efek positif lainnya pada kesehatan dengan cara membantu mencegah penyebaran bakteri dan virus.

Ada banyak pasien yang telah mencoba metode terapi garam ini dan sebagian besar dari mereka menyatakan bahwa mereka merasa sistem pernapasan mereka jadi lebih ‘bersih’ dan bisa bernapas dengan normal.

Apakah Terapi Garam Bekerja?

Ide di balik terapi garam terdengar seperti solusi jangka pendek. Namun pada saat yang sama setelah melalui beberapa uji klinis, telah menemukan adanya manfaat yang signifikan dari pengobatan dengan menggunakan garam.

Dalam satu studi 57% peserta mengatakan bahwa mereka jadi lebih jarang menggunakan obat-obatan kimia, bahkan sebagiannya lagi mengatakan asma mereka jadi lebih jarang kambuh. Selain itu, studi juga menunjukkan bahwa jika perawatan dilakukan secara rutin dan benar, hasilnya bisa bertahan hingga 12 bulan lamanya.

Terapi dengan menggunakan garam memag memberikan manfaat, tapi bukan berarti tidak memiliki kelemahan. Terapi garam tidak bisa menunjukkan hasil sesegera mungkin. Dibutuhkan waktu dan tekad yang kuat dengan cara rutin melakukan pengobatan agar bisa mendapatkan hasilnya. Apalagi jika ingin mengobati dalam jangka panjang.

Selain itu, terapi garam yang dilakukan dengan mengunjungi ‘gua garam’ membutuhkan biaya yang tidak sedikit sehingga biasanya hanya bisa dilakukan oleh sebagian besar orang saja.

Pada dasarnya efek dari terapi garama yang dilakukan adalah membersihkan saluran pernapasan. Tidak ada aturan yang tepat yang menunjukkan bagaimana cara melakukan terapi dengan tepat dan benar.

Maka dari itu banyak terapis yang mencoba untuk menciptakan hasil yang beragam, misalnya dengan memasuki aveoli, partikel-partikel garam perlu berada di sekitar 0,1-2,5 mikrometer, dan jika mereka lebih besar mereka tidak akan memiliki sama manfaat. Jika Anda memutuskan untuk melakukan terapi garam, pastikan Anda melakukannya pada orang yang benar dan professional.

Membuat Terapi Garam Sendiri

Jika Anda ingin mencoba melakukan terapi garam sendiri, Anda bisa mencobanya dengan cara menggunakan menggunakan aerosol air garam atau lampu garam.

Aerosol air asin telah terbukti efektif dalam mengobati cystic fibrosis dan pada 3% telah terbukti efektif dalam mengobati bayi dengan bronkitis virus akut. Atau lebih sering mengunjungi pantai untuk menghirup udaranya dan sekaligus menikmati pemandangan.

(foto: ashevillesojourner.com)