Minyak goreng adalah kebutuhan rumah tangga yang wajib tersedia di dapur. Di tempat lain pun banyak ditemui seperti di industri pangan, perhotelan, restoran, dan penjual makanan yang ada di pinggir-pinggir jalan. Minyak goreng adalah penghantar panas yang baik, selain itu cita rasa khasnya juga menjadi bahan dapur yang banyak digunakan. Soal gizi, minyak berperan sebagai penghantar vitamin yang larut dalam lemak dan juga sumber dari asam lemak esensial.
Seperti kita ketahui, minyak tidak bisa selamanya dipakai untuk memasak. Ada batasan pemakaian yang ditandai dari perubahan warna minyak goreng itu sendiri. Awalnya jernih, lama-kelamaan akan mulai berubah warna kecoklat-coklatan hingga akhirnya menjadi hitam keruh. Seiring perubahan itu, bukan lagi manfaat yang didapatkan, melainkan penyakit akan timbul tanpa disadari.
Penggorengan dalam skala besar seperti jajanan gorengan di pinggir-pinggir jalan biasanya menggunakan minyak yang sama untuk berulang-ulang kali. Dan sisa dari minyak goreng yang telah dipakai ini disebut sebagai minyak goreng jelantah.
Banyak pendapat mengatakan bahwa penggunaan secara berulang-ulang itu untuk menghemat biaya pengeluaran. Ada juga fakta lain bahwa minyak goreng jelantah malah memberikan rasa yang khas untuk jenis makanan tertentu. Padahal faktor kesehatan sangat riskan dalam kondisi ini.
Pemanasan berulang-ulang kali pada minyak mengakibatkan perubahan sifat fisik dan kimianya. Akibatnya pada nilai gizi dan mutu dari minyak itu sendiri menjadi menyusut. Sebut saja gangguan kesehatan seperti keracunan, kolestrol darah meningkat, dan paling parah adalah terbentuknya sel-sel ganas kanker. Terbukti dari percobaan yang dilakukan pada hewan.
Lamanya mutu dari minyak goreng dipengaruhi oleh tingkat suhu yang digunakan saat memakai minyak goreng. Semakin tinggi suhu penggorengan, masa penggunaannya pun menjadi semakin pendek. Sedangkan suhu normal saja hanya bisa digunakan hingga empat kali penggorengan, normalnya.
Kelayakannya bisa Anda tentukan sendiri dari sifat fisik minyak goreng Anda. Apakah masih layak untuk digunakan atau tidak.
(photo: sofiaglobe.com)