HUMBEDE.COM – Percaya atau tidak, keuangan juga ikut menentukan keharmonisan sebuah rumah tangga. Anda pasti pernah mendapati rumah tangga yang hancur dan berantakan karena memiliki masalah dengan keuangan.
Masalah tersebut bisa jadi muncul karena kehabisan uang saat tanggal tua atau karena setiap hari didatangi debt collector. Biasanya, keluarga yang mengalami masalah keuangan disebabkan karena mereka tidak bisa mengatur keuangannya sendiri.
Lha, kalau gajinya pas-pasan terus gimana?
Besar kecilnya gaji bukan alasan utama yang menyebabkan masalah keuangan. Sebuah keluarga dengan penghasilan dan gaji pas-pasan bisa sejahtera jika mereka mampu mengatur keuangannya.
Sebaliknya, sebuah keluarga dengan penghasilan dan gaji yang besar bisa saja memiliki masalah keuangan jika mereka tidak bisa mengatur keuangan. Oleh karena itu, pada dasarnya ada atau tidaknya masalah keuangan tergantung bagaimana Anda mengatur keuangan keluarga Anda.
So, mulailah mengatur keuangan keluarga Anda dengan baik. Kami berbagi tips mengatur keuangan keluarga berikut ini.
DAFTAR ISI
Catatan keuangan biasanya dimanfaatkan oleh instansi atau perusahaan untuk mengatur laju keuangan mereka. Nah, Anda juga bisa membuat catatan keuangan sederhana sendiri dengan memasukkan dua poin utama, yaitu pemasukan dan pengeluaran.
Dengan adanya catatan keuangan yang rapi dan akurat, Anda bisa melihat ulang apa saja pengeluaran dan pemasukan dalam satu bulan atau satu periode. Dengan begitu, Anda bisa mengambil tindakan dan evaluasi, maka kira-kira pengeluaran yang bisa dikurangi atau dihapus karena tidak terlalu penting.
Tabungan sangat bermanfaat untuk kesejahteraan dalam jangka panjang. Anda tidak perlu menunggu penghasilan besar untuk menabung karena Anda bisa melakukannya meski penghasilan Anda sedikit.
Cukup sisihkan sedikit uang untuk ditabung, jika dilakukan secara teratur maka tabungan tersebut akan bermanfaat bagi kehidupan Anda nantinya.
Begitu juga dengan dana darurat. Coba Anda bayangkan jika suatu saat anak atau Anda sendiri mengalami musibah kecelakaan dan membutuhkan biaya yang banyak sementara Anda tidak memiliki persediaan uang. Atau, rumah Anda kebakaran dan roboh karena gempa. Lalu, darimana biaya bisa Anda dapatkan untuk memperbaiki itu semua? Jawabannya adalah dari dana darurat.
Jika dana darurat tidak ada, maka Anda terpaksa melepas asset atau bahkan membuat utang baru. Inilah yang akan menimbulkan masalah keuangan. Jadi, begitulah betapa pentingnya tabungan dan dana darurat.
Pisahkan penyimpanan antara tabungan, dana darurat dan biaya hidup sehari-hari agar tidak bercampur aduk.
Jangan terus-menerus membeli perabot rumah tangga sementara tabungan dan investasi Anda kosong. Orang kaya bukanlah orang yang mempunyai perabot lengkap lengkap sementara tabungan dan investasinya nol.
Tapi orang kaya adalah mereka yang tidak hanya terlihat kaya dengan rumah, perabot, dan baju yang mereka pakai tapi investasi dan tabungan mereka juga berlimpah.
Pola hidup komsumtif menjadi alasan besar kenapa sebuah keluarga bisa mengalami masalah keuanga. Pola hidup komsumtif bisa diartikan sebagai pola hidup yang cenderung mengeluarkan uang untuk membeli barang-barang yang sejatinya tidak begitu penting.
Biasanya mereka hanya suka berbelanja tanpa memikirkan apakah yang dibelinya itu benar-benar dibutuhkan atau tidak. Sehingga, tidak heran jika barang yang mereka beli lebih banyak menumpuk di gudang.
Jika kondisi ini terjadi terus-menerus maka keuangan Anda akan kolaps karena masih banyak kebutuhan lain yang mesti Anda biayai.
Masalah keuangan juga bisa disebabkan karena ketidakmampuan seseorang untuk membedakan antara keinginan dan kebutuhan. Barang keinginan merupakan tidak begitu mendesak dan tidak begitu Anda butuhkan seperti mobil baru yang lebih keren, handphone terkenal ataupun motor paling canggih.
Sementara kebutuhan mencakup barang atau jasa yang benar-benar Anda butuhkan dan memang harus Anda lengkapi seperti misalnya beras, buku pelajaran anak, motor untuk bekerja, atau biaya untuk bayar kontrakan.
Lalu, manakah yang harus Anda dahulukan antara keinginan dan kebutuhan?
Tentu saja kebutuhan karena Anda akan aman jika sudah membayar atau membeli hal-hal yang memang harus dibayar. Tapi Anda tidak bisa mendapatkan keinginan Anda. Yah, karena tidak begitu mendesak dan dibutuhkan maka Anda tidak perlu membuat utang atau melepas aset. Anda bisa membelinya saat Anda sudah punya uang lebih.
Sementara jika keinginan yang Anda dahulukan, maka jangan heran jika ujungnya Anda harus dan mesti membuat utang atau bahkan melepas aset untuk membiayai kebutuhan tersebut.
***
Nah, itulah beberapa kunci sukses mengatur keuangan keluarga. Semoga tidak ada lagi kepala keluarga atau ibu rumah tangga yang pusing atau bahkan bertengkar karena masalah keuangan.
Selamat mencoba!