Sejarah Munculnya Sarung Tangan Kiper

sarung tangan kiper

HUMBEDE.COM – Dalam bermain sepak bola, kiper kerap kali menggunakan sarung tangan khusus di tangannya. Ya dalam sebuah pertandingan sepak bola modern, hampir semua kiper mengenakan sarung tangan.

Sarung tangan kiper ini berfungsi selain untuk melindungi tangan juga berfungsi dimana saat kiper memegang atau menangkap bola agar tidak licin, lantaran tangan yang basah karena keringat.

Sejarah Sarung Tangan Kiper

Berdasarkan sejarah sepak bola dunia, penggunaan sarung tangan kiper baru dimulai pada tahun 1940an. Kala itu, kiper yang menggunakan sarung tangan tersebut adalah Amadeo Carrizo. Salah satu kiper terbaik yang pernah ada ini adalah penjaga gawang yang pertama kali memakai sarung tangan saat bermain sepak bola.

Namun saat itu sarung tangan yang dikenakan Amadeo Carrizo masih sangat sederhan, yakni terbuat dari wol. Carrizo yang kala itu memulai karirnya sebagai pemain bola di klub River Plate pada usia 19 tahun, kerap menggunakan sarung tangan ini di kala musim dingin dan memang tujuannya agar tangan tidak kedinginan dan tidak kaku sehingga tidak akan menyulitkannya saat menangkap bola.

Dan jika dibandingnkan dengan sarung tangan modern yang didesain khusus kiper, tentunya sangat berbeda jauh.

Penggunaan sarung tangan kiper dalam sepak bola Eropa sendiri baru dimulai pada tahun 1970an. Pada tahun itu, pemimpin perusahaan sarung tangan Reusch, yang bernama Gebhard Reusch bekerjasama dengan kiper asal Jerman Barat, Sepp Maier merancang sebuah sarung tangan yang dibuat secara khusus untuk meningkatkan kinerja kiper dalam menghalau bola ke gawang, memudahkan kiper saat menangkap bola dan juga melindungi tangan dari tendangan bola yang keras.

Reusch bersama dengan Sepp Maier melakukan beberapa kali ujicoba terhadap bahan-bahan yang berbeda yang tentunya akan memudahkan kiper dalam melakukan kinerjanya untuk melindungi gawang mereka.

Akan tetapi saat produksi sarung tangan kiper ini didesain, Reusch lebih mengoptimalkan fungsi yang menunjang kinerja kiper dan sedikit mengesampingkan fungsi protektif terhadap tangan.

Saat itu Sepp Maier tidak hanya mendapatkan tawaran kerajasama dari Reusch saja, namun ia juga mendapatkan tawaran serupa dari produsen olahraga Krumpolz. Namun akhirnya kiper Bayern Muenchen ini memilih bekerjasama dengan Reusch, hal ini lantaran Krumpolz saat itu belum memiliki pabrik sendiri.

Sepp Maier mengatakan, saat itu ia bersama dengan Reusch berhasil mendesain sebuah sarung tangan khusus kiper yang terbuat dari bahan lateks. Proses pembuatan sarung tangan itu hanya memakan waktu dua hari.

Sarung tangan kiper bersejarah ini, proses pengerjaannya adalah bentuk dari pengembangan sarung tangan karet yang kerap digunakan dokter ataupun perawat kesehatan.

Sarung tangan yang diproduksi Reusch berbuah hal yang positif. Pada Piala Dunia tahun 1974, Jerman Barat berhasil menjadi juara, saat itu kiper tim Jerman Barat adalah Sepp Maier. Dalam final piala dunia tersebut, Jerman berhasil unggul atas Belanda yang kala itu juga memiliki kiper legendaris Jan Jongbloed, namun yang membedakan dengan Sepp Maier, Jongbloed tidak mengenakan sarung tangan.

Untuk diketahui, Reusch adalah produsen sarung tangan khusus untuk olahraga, terutama untuk olahraga ski. Sarung tangan ski yang dibuat oleh Reusch bertujuan untuk melindungi atau memproteksi para atlet dari cuaca dingin dan juga medan yang akan dilalui. Penggunaan sarung tangan kiper ini mulai marak, pasca tahun 1970an, namun tidak semua kiper menggunakannya.

Bahkan hingga tahun 1980an, masih banyak kiper yang enggan mengggunakan sarung tangan tersebut. Mereka justru merasa tidak nyaman saat bermain bola dan harus menggunakan sarung tangan tersebut.

Mereka hanya memakainya jika cuaca tidak bersahabat. Namun sebelum sarung tangan marak digunakan, banyak kiper menghalau bola menggunakan kaki selain tangan. Waktu itu kiper juga jago melakukan tackling sama halnya dengan pemain belakang.