Meraup Rupiah dari Budidaya Hidroponik

Budidaya Hidroponik

Biasanya bila disebut berkebun atau menjadi petani maka yang terlintas di benak kita adalah memiliki lahan tanah. Menjadi pembudidaya tanaman diyakini harus memiliki modal berupa kebun yang luas.

Tak heran, bila kemudian sebagian orang mengurungkan niatnya berbisnis tanaman lantaran tidak punya lahan.

Namun, berkat adanya hidroponik sekarang siapa saja bisa menanam dan membisniskan hasil tanamannya. Tidak ada lagi perbedaan antara orang yang tinggal di kota dan di desa. Mereka sama-sama bisa menjadi petani dan pebisnis hasil pertanian.

Secara sederhana, hidroponik merupakan salah satu cara bercocok tanam tanpa menggunakan tanah tapi berbasis air dan media lain.

Bercocok tanam dengan cara hidroponik ini memiliki segudang manfaat diantaranya ramah lingkungan, lingkungan kerja lebih bersih, hama dan penyakit tanaman dapat dikurangi, hemat air dan pupuk, mengurangi CO2, tidak merusak tanah, pertumbuhan tanaman lebih cepat, kualitas tanaman terjaga, dapat ditanam di mana saja dan kapan saja serta hemat lahan, waktu dan tenaga.

Tanaman yang biasanya ditanam secara hidroponik adalah tanaman holtikultura berupa sayur-sayuran dan buah-buahan. Tanaman jenis ini dikonsumsi secara rutin oleh masyarakat hampir setiap harinya.

Oleh karena itu, tak heran bila permintaan terhadap sayur dan buah tinggi setiap harinya. Dengan demikian, budidaya hidroponik bila ditekuni juga bisa membawa hoki.

Tertarik dengan budidaya dengan teknik hidroponik ini? yuk ikuti tips memulai budidaya hidroponik di bawah ini :

DAFTAR ISI

Miliki keterampilan dasar

Sebagai orang awam yang belum pernah sama sekali menanam dengan cara hidroponik maka alangkah baiknya bila Anda menyiapkan sedikit bekal dulu. Ikutilah seminar atau kelas khusus terkait budidaya hidroponik agar Anda memiliki ilmu dan keterampilan dasar nantinya.

Membuat sistem irigasi, meramu pupuk, melakukan pembibitan dan mengenal hama merupakan ilmu dasar sebelum terjun pada budidaya hidroponik.

Tentukan teknik hidropik yang akan digunakan

Secara umum ada beberapa media yang digunakan dalam budidaya hidroponik yaitu air, kerikil, pasir, pecahan batu bata, spons, sekam padi dan sebagainya.

Dalam pemilihan media yang harus diperhatikan adalah media tidak boleh mengandung zat yang beracun bagi tanaman dan bisa mendukung pertumbuhan tanaman dengan baik. Selain itu, media hidroponik haruslah mudah membuang kelebihan air, gembur, subur, menyimpan air dan memiliki keasaman tanah netral.

Memilih jenis tanaman dan benih

Banyak jenis tanaman yang ditanam secara hidroponik. Pada awal budidaya sebaiknya fokuskan pada satu jenis tanaman saja apakah cabe, selada, kangkung, tomat, sawi, bayam atau buah-buahan. Fokus ini dibutuhkan agar target, modal, energi dan waktu bisa diatur sedemikian rupa.

Tak hanya itu, setelah menemukan jenis tanaman yang akan dibudidayakan selanjutnya adalah memilih bibit yang berkualitas. Bibit hibrida biasanya lebih banyak dicari dan dianggap lebih optimal.

hidroponik

Pemberian unsur hara adalah nomor 1

Media yang disebutkan di atas hanyalah alat untuk tempat tumbuh sementara untuk bisa tumbuh subur, pemberian unsur hara adalah kuncinya. Unsur hara yang dibutuhkan tanaman adalah N, P, K, Ca, Mg, S, Fe, Mn, Zn, Cu, B, Mo dan Cl.

Unsur hara tersebut penggunaannya berbeda-beda. Ada yang dalam jumlah besar dan sebaliknya. Untuk itu, berkonsultasilah dengan ahli hidroponik agar pertumbuhan tanaman Anda maksimal.

Air dan oksigen yang memadai

Selain asupan unsur hara, air dan oksigen yang memadai akan sangat menunjang keberhasilan budidaya hidroponik. Keberadaan oksigen dan air untuk tanaman sangatlah urgen.

Tanaman bisa layu bila kekurangan oksigen. Begitu juga, kualitas air yang tercemar dengan logam berbahaya juga bisa membuat tanaman mati.

Perawatan esktra

Perawatan tanaman hidroponik hampir sama dengan perawatan tanaman lain pada umumnya yaitu memangkas cabang yang kurang bagus, mengikat tanaman yang memerlukan bantuan penopang, penjarangan bunga dan pengendalian hama.

Tanaman tertentu sedikit sensitif. Bila tidak dirawat dengan hati-hati cepat mati. Semakin dirawat dan disayangi biasanya tanaman akan semakin mekar.

Hemat dalam investasi, efisien dan efektif

Dahulu orang berpikiran bahwa ketika melakukan budidaya hidroponik mereka harus menyediakan green house sebagai tempat untuk menyimpan tanaman. Namunm sekarang berbagai inovasi dilakukan sehingga investasi untuk rumah tanam bisa dipangkas. Orang sudah mulai beralih pada hidroponik tanpa green house.

Selain itu, perawatan tanaman hidroponik seperti penyiraman dan pengairan manual juga sudah mulai ditinggalkan. Mulai bermunculan teknik hidroponik secara otomatis dengan memakai alat tertentu sehingga lebih efisien dan efektif.

Sebagai pemula, tak ada salahnya juga Anda langsung menerapkan model tersebut agar tidak hanya lebih efektif dan efisien tapi juga hemat modal.

Mencari pasar dan perluasan

Setelah satu jenis tanaman berhasil dibudidayakan maka tindakan yang harus dilakukan adalah mencari pasar yang paling potensial untuk pendistribusiannya. Anda bisa bekerja sama dengan warung, pedagang pasar, minimarket, mall dan sebagainya untuk memasarkan hasil hidroponik Anda.

Terakhir, bila memungkinkan coba kembangkan jenis tanaman hidroponik pada jenis lain sehingga Anda bisa ikut serta memenuhi semua kebutuhan sayur-sayuran dan buah-buahan masyarakat.

**

Semoga tips di atas bisa membantu dalam mewujudkan mimpi Anda untuk sukses dalam budidaya hidroponik. Selamat mencoba.