Dulu, telepon diciptakan sebagai teknologi telekomunikasi, sebagai kebutuhan akan komunikasi yang terhalang jarak. Dan kedudukannya pun statis, hanya bisa digunakan di rumah atau di kantor saja.
Harganya tentu tak semurah harga makanan sehari-hari. Tetapi seiring perkembangan jaman, telepon kini tak lagi bermukim di sebuah ruang namun portabel dan bisa dibawa ke mana suka.
Lebih hebatnya lagi, telepon kini bukan saja milik status tertentu. Hampir semua kalangan masyarakat dari berbagai lapisan bisa memiliki handphone atau mobil selular atau dalam kata lain, telpon selular.
Semua orang bisa memilikinya karena harganya sangat bervariasi, tergantung kebutuhan dan kemampuan.
DAFTAR ISI
Ada tiga klasifikasi kelas dalam jenis handphone; low end, mid end dan high end. Low end adalah kisaran telpon selular harga seputar Rp 800 ribu ke bawah. Mid end, Rp 800 ribu – Rp 3 jutaan. Sementara high end, sekitar Rp 3 juta ke atas.
Khusus low end, pasarnya cenderung tenang dan tidak terlalu ‘hot’ oleh cecaran produk baru. Berbeda sekali dengan mid end dan high end. Tiap satu kuartal, selalu ada produk baru yang bikin ngiler para pegandrung gadget.
Ambil contoh Samsung, serialnya berderet-deret dari Samsung Galaxy I, Samsung Galaxy II, Galaxy III dan Galaxy IV. Juga iPhone; Iphone 1, iPhone 2, 3, 4 bahkan iPhone 5 yang kini sedang teratas.
Adapun vendor Sony yang dulu adalah Sony Ericsson, serial Xperia-nya berjejer tak kurang dari 10 jenis. Antara lain Xperia Mini, Xperia Pro, Xperia L, Xperia U dan yang ter-ultimate adalah Xperia Z !
Kalangan menengah atas benar-benar menjadi sasaran empuk produsen handphone. Mereka seperti ‘kelinci percobaan’ yang dipermainkan oleh kegilaan terhadap ‘luxuary’.
Padahal kalau dipelajari dan dicermati, beda antara Samsung III dan Samsung IV misalnya, hampir tak berbeda jauh. Cuma peningkatan fitur, penjejalan aplikasi dan peningkatan megapixel kamera. Kalau SIII, kameranya cuma 8MP maka S4, kameranya sudah 13MP. Begitu juga jenis handphone dari vendor lain. Setiap seri tidak terlalu berbeda.
Bahkan bagi kalangan biasa yang tidak ‘ngeh’ tentang fitur dan keutamaan sebuah aplikasi ataupun tak paham tentang kelebihan megapixel sebuah kamera hal seperti itu justeru tidak mereka ketahui sama sekali.
Tetapi secara umum, mereka sudah terpikat hanya oleh ‘advertising’ yang bertubi-tubi dan gencar. Maka, kalangan yang merupakan ‘mangsa empuk’ ini memang benar-benar termangsa.
Sejauhmana sih tuntutan dan kebutuhan kita tentang handphone? Secara umum, dalam hal fungsi dan keragaman aplikasi, sebenarnya handphone mid end sudah sangat memenuhi standar.
Dan secara spesifik, sebagaimana setiap orang memiliki kecenderungan yang berbeda, maka dalam kisaran mid end ini pun bisa mendapatkan berbagai fitur yang kita butuhkan.
Mengenali spesifikasi telepon yang kita beli atau yang akan kita beli, adalah sebuah nilai lebih untuk bisa memanfaatkan secara maksimal dan optimal gadget atau telepon yang punya.
Saran terbaik saya adalah;
Pastikan anda membeli handphone yang memiliki fitur ‘hotspot’ atau WIFI sendiri yang bisa dibagi. Fitur ini sangat berguna dan membantu anda dalam kerja yang memerlukan koneksi internet.
Dengan handphone yang memiliki hotspot pula, anda bisa menghemat begitu banyak biaya internet. Tak perlu beli modem atau USB lain.
Pastikan pula bahwa handphone yang akan anda beli memiliki standar kamera yang cukup baik semisal 5MP ke atas. Ini mengantipasi kecenderungan narsisme masyarakat modern yang selalu butuh mengabadikan momen untuk diupload di berbagai media.
Kalau kamera anda berskala 5MP, setidaknya gambar yang dihasilkan pun tak terlalu memalukan.
Jika anda memiliki dua fungsi utama ini dalam telpon di genggaman anda – yang notabene bisa didapatkan dari handphone mid end, saya yakin, secanggih dan segencar apapun serangan badai handphone seri baru dan terbaru takkan mudah menggelincirkan anda menjadi mangsa para vendor.
Gud lak ! 🙂