5 Hal yang Perlu Anda Ketahui Tentang MERS

5 Hal yang Perlu Anda Ketahui Tentang MERSHUMBEDE.COM – Sindrom Pernapasan Timur Tengah atau yang lebih sering disebut dengan MERS sekarang ini telah semakin meluas dan menyebar di seluruh belahan dunia.

Virus korona menjadi penyebab utama dari penyakit ini, dan dikabarkan telah menimbulkan 100 kematian di berbagai negara.

Di Indonesia, potensi penyebaran virus ini boleh dikatakan cukup besar, mengingat begitu banyaknya orang Indonesia yang melakukan perjalanan ke Arab Saudi dengan tujuan untuk ibadah Umroh.

Jadi, sangat penting bagi Anda untuk membekali diri dengan sejumlah hal-hal yang terkait dengan penyakit MERS ini:

DAFTAR ISI

Mudah Menular

Seperti yang telah kita ketahui, Arab Saudi merupakan negara utama terjadinya penularan, yang mana telah mencapai 107 kematian.

Namun terdapat pula kurang lebih 14 negara yang juga melaporkan tentang kasus penyakit ini, termasuk Malaysia dan Amerika Serikat.

Virus korona dikatakan dapat menular dengan cepat apabila teradi kontak dekat antara manusia. Akan tetapi virus ini rupanya juga dapat menyebar antar hewan.

Penyakit Mematikan

WHO mengungkapkan bahwa sepertiga dari mereka yang terinfeksi penyakit MERS, dinyatakan meninggal dunia.

Penyakit ini sangat mematikan terutama bagi orang-orang yang telah lanjut usia, serta mereka yang memang telah memiliki gangguan medis sebelumnya.

Hampir Mirip dengan Flu

Penyakit MERS dapat menimbulkan gejala-gejala tertentu seperti demam serta batuk. Ini juga merupakan gejala yang sama dengan penyakit flu.

Selain itu MERS juga dapat memicu terjadinya diare dan sesak napas, bahkan yang lebih parah adalah bahwa penyakit ini dapat menyebabkan terjadinya komplikasi seperti gagal ginjal dan radang paru.

MERS Berasal dari Unta dan Kelelawar

Sekarang ini, penyakit bernama MERS sumbernya masih belum diketahui secara jelas. Namun para ilmuwan berpendapat bahwa hewan untalah yang menjadi penyebab asal muasal penyakit ini.

Dan penelitian yang telah dilakukan mengungkapkan bahwa memang benar unta dan kelelawar yang terdapat di Arab Saudi, positif memiliki virus ini.

Obatnya Belum Ditemukan

Hingga saat ini, terapi pengobatan untuk penyakit MERS masih belum ditemukan. Orang-orang yang dinyatakan positif terinfeksi diberikan terapi yang sesuai dengan gejala yang ditimbulkan.

Di samping itu, dikatakan bahwa vaksin untuk penyakit ini juga belum ditemukan.

Terdapat beberapa kelompok yang dinyatakan lebih rentan mengalami penyakit mematikan ini, antara lain mereka yang mengidap penyakit asma, serta masalah paru lainnya. Kondisi paru yang kurang sehat dapat meningkatkan risiko penularan penyakit MERS lebih tinggi.

Perokok juga menjadi lebih rentan untuk terkena virus ini sebab rokok dapat merusak paru-paru Anda, selain itu perokok juga memiliki daya tahan tubuh yang lebih rendah daripada mereka yang tidak merokok.

Orang yang berusia di atas 60 tahun juga memiliki stamina dan daya tahan tubuh yang lebih rendah daripada orang-orang dengan usia yang masih muda. Ini menyebabkan orang lansia sangat rentan terkena penyakit ini.

Selain lansia, ibu hamil juga termasuk dalam kelompok yang rentan terkena MERS.

Sebenarnya ibu yang berada pada masa kehamilan memiliki sistem kekebalan tubuh yang cukup baik seperti orang dewasa pada umumnya, namun beberapa kasus kehamilan rupanya dapat mempengaruhi penurunan daya tahan tubuh.

Apalagi, penyakit yang diderita ibu hamil, dapat berdampak pula pada janin dalam kandungannya.

(photo: i.huffpost.com)