Kenali Asma Nokturnal dan Gejalanya

Kenali Asma Nokturnal dan GejalanyaHUMBEDE.COM – Penyakit asma nokturnal biasanya lebih aktif menyerang penderita pada saat malam hari, dimana penderita akan merasakan sesak napas beserta gejala-gejala umum asma lainnya.

Asma nokturnal biasanya tidak menyerang penderita pada waktu-waktu lain selain malam. Asma jenis ini bisa saja disebabkan oleh pengaruh dinginnya malam atau faktor-faktor umum asma lainnya seperti: alergi, lingkungan berdebu, kasur yang tidak bersih, bawaan lahir, dan penyebab lainnya.

Asma jenis ini sangat mengganggu jam istirahat, sehingga harus bisa dideteksi sejak awal munculnya gejala.

DAFTAR ISI

Penyebab

Alasan tepatnya tidak diketahui, tetapi ada penjelasan yang mencakup peningkatan paparan alergen; pendinginan saluran udara; berada dalam posisi berbaring; dan sekresi hormon yang mengikuti pola sirkadian.

Tidur sendiri bahkan dapat menyebabkan perubahan fungsi bronkus.

Gejala 

Beberapa gejala asma nokturnal diantaranya ialah:

– Sesak Napas. Asma nokturnal lebih aktif di malam hari. Asma nokturnal akan jarang sekali menyerang penderita di siang hari.

– Napas berbunyi. Gejala yang satu ini dapat disebut sebagai alat deteksi utama jika ingin mendeteksi apakah seseorang tersebut mengalami gejala asma. Ketika asma nokturnal kambuh pada malam hari, biasanya suara seperti engsel pintu yang berderit atau siulan pelan akan terdengar pada saat menghembuskan napas.

– Batuk. Gejala ini umum pada penderita asma, namun tidak semua penderita asma mengalami batuk-batuk.

– Tidur terganggu. Karena pada awal penderita hendak tidur, ia akan diserang sesak napas dan perasaan dada diikat kuat. Hal itu akan menyebabkan penderita tidak bisa tidur untuk beberapa saat atau bahkan bisa lebih dari tiga puluh menit.

Ada pula saat-saat dimana penderita merasa nafasnya rileks sejenak dan tertidur namun, setelah beberapa menit atau detik kemudian ia akan terbangun dengan napas tersengal.

– Rasa tertekan di daerah dada
Rasa tertekan pada daerah dada selalu mengiringi sesaknya nafas penderita. Jika asma mulai parah, sensasi tertekan pada dada akan semakin menyiksa. Hal ini biasanya dapat menyebabkan penderita mengalami pusing bahkan sampai pingsan.

Itulah beberapa gejala yang ditimbulkan oleh asma nokturnal. Pada dasarnya, asma nokturnal tidaklah jauh berbeda dengan asma jenis lainnya. Yang membedakannya hanyalah waktu diserangnya penderita.

Pengobatan

Tidak ada obat untuk asma ini, tetapi obat asma sehari-hari, seperti steroid inhalasi, sangat efektif dalam mengurangi peradangan dan mencegah gejala nokturnal.

Karena asma nokturnal atau asma malam hari dapat terjadi kapan saja selama periode tidur, pengobatan asma harus cukup untuk menutupi jam tersebut. Bronkodilator dalam inhaler asma dapat efektif dalam mencegah bronkospasme dan gejala asma.

Hindari potensi pemicu alergi seperti tungau debu, bulu binatang, atau bulu dalam selimut juga mungkin akan sangat membantu dalam mencegah alergi dan asma dan serangan asma nokturnal.