Gejala dan Diagnosis ADHD Pada Anak

waktu baca 3 menit
Rabu, 16 Jan 2013 01:33 0 20 Mayrani
 

ADHD pada anakWaspadai gejala ADHD pada anak Anda

Adalah normal bagi anak-anak jika mereka sesekali lupa pekerjaan rumah, melamun selama pelajaran, bertindak tanpa berpikir, atau gelisah di meja makan. Tapi kurangnya perhatian, impulsif, dan hiperaktivitas juga tanda-tanda ADHD (Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder), yang mana dapat mempengaruhi kemampuan anak Anda untuk belajar dan bergaul dengan orang lain. Langkah pertama untuk mengatasi masalah ini adalah dengan mengenali tanda-tanda dan gejalanya.

DAFTAR ISI

Tanda-Tanda dan Gejala ADHD

Tanda-tanda dan gejala ADHD biasanya muncul sebelum anak mencapai usia tujuh tahun. Namun, mungkin sulit untuk membedakan antara ADHD dan “perilaku anak” yang normal.

Anak-anak dengan ADHD menunjukkan tanda-tanda kurangnya perhatian, hiperaktif, dan/atau impulsif dengan cara tertentu., seperti:

– Berada dalam gerakan konstan
– Menggeliat dan gelisah
– Tampak tidak mendengarkan
– Mengalami kesulitan bermain dengan tenang
– Sering berbicara berlebihan
– Mengganggu orang lain
– Mudah terganggu
– Tidak menyelesaikan tugas

Hanya karena seorang anak memiliki gejala kurangnya perhatian, impulsif, hiperaktif, tidak berarti bahwa ia memiliki ADHD. Kondisi medis tertentu, gangguan psikologis, dan peristiwa kehidupan yang penuh stres dapat menyebabkan gejala yang terlihat seperti ADHD.

Sebelum diagnosis yang akurat dari dapat dibuat, penting bahwa Anda berkonsultasi dengan seorang profesional dalam bidang kesehatan mental untuk mengeksplorasi dan mengesampingkan kemungkinan berikut:

– Ketidakmampuan belajar atau masalah dengan membaca, menulis, keterampilan motorik, atau bahasa.
– Mayor kehidupan kejadian atau pengalaman traumatis (misalnya langkah terakhir, kematian orang yang dicintai, bullying, perceraian).
– Gangguan psikologis termasuk kecemasan, depresi, dan gangguan bipolar.
– Perilaku gangguan seperti gangguan perilaku.
– Kondisi medis, termasuk masalah tiroid, kondisi neurologis, epilepsi, dan gangguan tidur.

Diagnosis ADHD

Sangat sulit untuk mendiagnosis ADHD pada anak di bawah umur 5 tahun. Karena anak-anak prasekolah memiliki beberapa gejala yang terlihat pada ADHD dalam berbagai situasi. Selain itu, anak-anak berubah sangat pesat selama tahun-tahun prasekolah.

Seorang anak didiagnosis menderita ADHD jika telah menunjukkan enam atau lebih gejala spesifik dari kurangnya perhatian atau hiperaktif secara teratur selama lebih dari enam bulan di lebih dari dua pengaturan. Tidak ada tes tunggal untuk ADHD.

Seorang dokter dapat mendiagnosa ADHD dengan bantuan pedoman atau kriteria tertentu. Diagnosis ADHD melibatkan pengumpulan informasi dari beberapa sumber, termasuk sekolah, pengasuh, dan orang tua. Dokter akan mempertimbangkan bagaimana perilaku anak lalu membandingkannya dengan anak-anak lain pada usia yang sama.

Klasifikasi ADHD

Dokter mengklasifikasikan jenis ADHD berdasarkan gejala yang ditunjukkan anak.

– Tipe Kombinasi (lalai/hiperaktif/impulsif). Anak-anak dengan jenis ADHD menunjukkan ketiga gejala tersebut. Ini adalah bentuk paling umum dari ADHD.

– Tipe Hiperaktif/Impulsif. Anak-anak menunjukkan baik perilaku hiperaktif maupun impulsif, tetapi untuk sebagian besar, mereka mampu memberikan perhatian.

– Tipe Inattentive (Kurang Perhatian). Sebelumnya dikenal sebagai Attention Deficit Disorder (ADD), anak-anak tidak terlalu aktif. Mereka tidak mengganggu kelas atau melakukan kegiatan lainnya, sehingga gejalanya mungkin tidak diperhatikan.

(photo: intellibed.com)