Ini dia 5 Penyakit Hewan ke Manusia yang Paling Terkenal

zoonosisHati-hati dengan zoonosis

Penyakit yang ditularkan dari hewan ke manusia disebut zoonosis.  Ternyata banyak sekali penyakit yang diakibatkan oleh hewan, tercatat ada 850 jenis. Di sini kami akan berbagi tentang 5 zoonosis yang paling banyak menjangkiti manusia. Berikut daftar 5 penyakit hewan ke manusia yang paling terkenal.

DAFTAR ISI

1. Demam Hitam (Black Fever)

Demam hitam adalah penyakit parasit yang diakibatkan oleh gigitan lalat pasir betina di daerah tropis dan subtropis. Demam ini dikenal sebagai penyakit parasit paling mematikan setelah malaria. Setiap tahun, diperkirakan setengah juta orang terinfeksi dan lima puluh ribu orang di antaranya meninggal karena demam hitam. Hati-hati, seringkali terjadi misdiagnosis fatal karena gejala demam hitam yang sangat mirip dengan malaria. Gejala demam hitam pada pasien adalah demam tinggi, lemas dan lelah, timbul bisul, kulit yang menghitam, anemia serta terjadi pembesaran pada hati dan limpa. Bila gejala ini diabaikan dan tidak segera ditangani, sistem kekebalan tubuh akan diserang dan dapat menimbulkan pneumonia parah bahkan bisa menyebabkan kematian

2. Demam Q (Q Fever)

Demam Q dianggap sebagai salah satu penyakit yang paling menular yang dikenal manusia, karena hanya diperlukan satu bakteri demam Q untuk masuk ke tubuh manusia hingga terjangkit penyakit ini. Sangat jarang terjadi penularan demam Q antara manusia dan manusia terutama melalui kontak seksual. Demam Q lebih sering menular dari peternakan dan mamalia ke manusia dengan terjadinya kontak cairan tubuh misalnya kotoran, susu dan air mani.

Gejala dari demam Q yaitu terserang demam yang tinggi, fotofobia, sakit kepala yang ekstrim dan timbulnya keringat berlebihan, gejala ini biasanya membutuhkan waktu sekitar 3 minggu untuk tampak. Pada umumnya, pengobatan cepat dilakukan dengan memberi antibiotik kuat sehingga meningkatkan kelangsungan hidup penderita lebih dari 90%. Meskipun begitu, jangan abaikan  resiko komplikasi dengan pemberian antibiotik ini, termasuk ancaman pneumonia dan hepatitis. Pemberian antibiotik untuk demam Q biasanya berlangsung lama, berbulan-bulan bahkan bertahun. Ini dimaksudkan sebagai pencegahan kambuh kembali sehingga setiap bakteri tunggal harus dipastikan sudah tidak ada lagi di tubuh penderita.

3. Rabies

Mungkin Rabies adalah zoonosis yang paling terkenal di dunia.  Penyakit ini menular melalui gigitan dan luka dari hewan yang terinfeksi, biasanya anjing dan monyet. Masa inkubasi selalu tak terprediksi, onset yang cepat serta gejala neurologis yang destruktif, dan akhirnya menyebabkan kematian. Namun dalam beberapa tahun terakhir yang disebut “Milwaukee Protocol” (Protokol Milwaukee) telah dideklarasikan untuk menggalakkan vaksinasi rabies. Selama berlangsungnya protokol Milwaukee, anti virus dosis tinggi diberikan kepada penderita rabies dan  secara paksa diinduksi koma. Bagaimana tepatnya teknik ini bekerja hingga saat ini belum diketahui, meskipun diperkirakan bahwa dengan menutup sebagian besar otak bisa mencegah disfungsi otak, serta memberikan lebih banyak waktu bagi sistem kekebalan tubuh untuk memerangi virus rabies.

4. Toksokariasis

Toksokariasis menular lewat kontak dengan tinja anjing, kucing dan rubah yang terinfeksi. Toksokariasis adalah parasit yang berupa telur, bisa “tetap tertidur” di dalam tubuh penderita selama dua tahun sebelum menetas. Setelah lahir, toksokariasis biasanya tinggal di usus dan menyebabkan sakit kepala moderat, batuk dan kram perut serta demam tinggi. Meskipun jarang terjadi, patogen dapat menginfeksi mata penderita, membuat pandangan jadi kabur dan menimbulkan iritasi parah. Jika hal ini diabaikan dan tidak segera diobati, bisa saja menyebabkan kebutaan permanen pada penderita.

5. Kriptosporidiosis

Berbeda dengan zoonosis lainnya, kriptosporidiosis tidak hanya bisa menular dari hewan ke manusia, tetapi juga dari manusia ke manusia. Semua infeksi disebabkan konsumsi makanan atau air yang telah terkontaminasi. Masa inkubasi dari  parasit kriptosporidiosis berlangsung hingga sepuluh hari kemudian parasit ini akan hidup dalam usus penderita. Gejala yang timbul berupa kram perut, muntah, mual, demam dan dehidrasi dan dapat bertahan hingga dua minggu. Disarankan untuk rawat inap bagi penderita sebagai pencegahan kematian yang diakibatkan oleh dehidrasi kronis, terlebih lagi bagi pasien yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah.

(Photo: northpointeanimalhospital.com)