Fakta dan Solusi Tentang Kebiasaan Menghisap Jempol pada Bayi

HUMBEDE.COM – Melihat seorang bayi mungil nan imut yang sedang asyik menghisap jempol, rasanya sangat menggemaskan sekali, membuat siapa pun ingin menggendong dan menimangnya. Kebiasaan yang satu ini biasanya muncul secara alami, tanpa perlu diajari oleh siapa pun.

Kebiasaan Menghisap Jempol pada Bayi

Tapi bagaimana jika kebiasaan ini terus dilakukan hingga si kecil beranjak tumbuh besar? Dampak apa yang akan terjadi kemudian hari?

Coba simak beberapa dampak yang kemungkinan akan terjadi pada anak anda yang sering menghisap jempol.

DAFTAR ISI

Fakta Tentang Kebiasaan Menghisap Jempol pada Bayi

Inilah beberapa fakta mengenai kebiasaan menghisap jempol pada bayi:

1. Menghisap jempol membuat si kecil merasa nyaman

Menghisap jempol merupakan insting alamiah seorang anak. Awalnya, kebiasaan ini muncul untuk menciptakan rasa aman dan nyaman.

Jika dilihat melalui ultrasound, bayi dalam perut kadang terlihat sedang asyik menghisap ibu jari. Hal ini dilakukannya untuk memperoleh rasa nyaman, serta untuk menenangkan diri sendiri.

2. Mulai berhenti di usia 5-6 tahun

Tidak semua balita suka menghisap jempol. Sebuah penelitian menyebutkan, 50 persen anak tak punya kebiasaan ini.

Bagi mereka yang sudah terlanjur melakukan kebiasaan menghisap ibu jari, 85 persen di antaranya meninggalkan kebiasaan buruk ini setelah berhenti menyusui atau paling lambat di usia 5-6 tahun saat memasuki dunia Taman Kanak-kanak (TK) atau playgroup.

3. Dorongan dari lingkungan

Sebagian besar anak berhenti menghisap jempol di usia taman kanak-kanak karena merasa malu atau minder terhadap teman-temannya yang tidak melakukan kebiasaan ini.

Tak sedikit pula yang bahkan menjadikan bahan ejekan, hingga akhirnya si kecil pun memutuskan untuk berhenti menghisap jempol.

4. Beresiko pada pembentukan struktur gigi

Jika kebiasaan menghisap ibu jari berlanjut hingga di atas usia 5 tahun dan cukup intensif, dapat menyebabkan gigi seri atas dan bawah tidak dapat berkembang secara optimal.

Gigi bagian atas dapat terdorong keluar melampaui batas tumbuhnya dan membuat si kecil menjadi tonggos.

5. Salah pengucapan

Jika gigi tumbuh pada posisi yang tidak semestinya, dapat mempengaruhi cara si kecil berbicara. Adanya salah pengucapan pada kata atau huruf tertentu, diakibatkan susunan gigi yg tidak rapih atau berantakan. Bahkan bisa membuat si kecil menjadi “cadel”.

Orangtua sering mengkhawatirkan dampak akibat kebiasaan si kecil yang terus menerus menghisap jempol. Untuk itu, para orangtua harus memiliki cara jitu untuk menghilangkan kebiasaan si kecil ini, karena dengan dorongan yang kuat dari lingkungan bisa mempercepat menghilangkan kebiasaan si kecil menghisap jempol.

Cara Menghilangkan Kebiasaan si Kecil Menghisap Jempol

Kami berbagi 8 cara agar si kecil mampu menghilangkan kebiasaan menghisap jempol, mari disimak:

1. Berikan Mainan Anak

Dengan memberikan mainan pada anak yang memiliki kebiasaan menghisap jempol, tentunya kebiasaan anak menghisap jempol akan teralihkan oleh mainan tersebut sehingga lambat laun si kecil pun akan meninggalkan kebiasaan tersebut.

2. Hindari Memarahi Anak

Biasanya si kecil menghisap jempol untuk memberikan rasa aman dan nyaman, oleh karena itu orangtua diingatkan untuk tidak memarahi atau pun menghukum anak.

Dengan memarahi, bukannya meninggalkan kebiasaan tersebut, anak akan semakin menolak dan sulit untuk menghentikan kebiasaan menghsap jempol.

3. Melatih Anak Sejak Dini

Latihlah sang buah hati sejak bayi dengan bermain seperti bertepuk tangan sambil bernyanyi dan lain-lain. Hal tersebut akan menghindari atau mengurangi sang buah hati menghisap jempolnya.

4. Berikan Zat yang Pahit

Oleskan sedikit zat pahit pada jempol si kecil di pagi atau malam hari tergantung kebiasaan si kecil. Zat tersebut akan memberikan kesan pahit sehingga membuat si kecil enggan untuk menghisap jempolnya.

Perlu di ingat, zat pahit yang di pakai haruslah merupakan zat yang tidak berbahaya untuk sang buah hati.

5. Selalu Ingatkan Buah Hati

Selalu ingatkan buah hati agar tidak menghisap jempolnya, tentu dengan cara yang baik. Berikan prestasi pada sang buah hati jika dia mampu menahan kebiasaan menghisap jempol.

6. Alihkan perhatiannya

Menghisap ibu jari biasanya dilakukan jika anak tengah bosan atau tak ada yang bisa dilakukan, juga saat tangannya “bebas” tak menggenggam apapun.

Jika buah hati Anda mulai menunjukkan tanda-tanda akan kembali mengemut ibu jarinya, segera alihkan perhatiannya dengan memberikan mainan yang dapat digenggam atau jika terdesak genggamlah kedua tangannya dengan tangan anda.

7. Beri batasan tempat

Jika sang buah hati belum mampu melepaskan kebiasaannya, biarkan saja, tapi hanya di saat-saat tertentu, misalnya di rumah atau di kamarnya sendiri.

Buatlah perjanjian dengan si kecil untuk tidak menunjukkan kebiasaannya di depan umum. Itu dapat mengurangi porsi kebiasaan si kecil yang lambat laun akan melupakan kebiasaannya tersebut.

8. Pujian lebih baik dari hukuman

Jika buah hati Anda menunjukkan tanda keseriusan untuk berhenti menghisap jempol, jangan ragu untuk memujinya.

Pujian membuat si kecil semakin termotivasi, berbeda jika Anda menerapkan hukuman keras yang hanya akan membuat anak menjadi takut, trauma, atau berontak dan kembali lagi untuk melakukan kebiasaannya.

Itulah 8 cara jitu yang bisa anda lakukan untuk menghilangkan kebiasaan si kecil yang menghisap jempolnya. Semoga bisa di terapkan di rumah anda.