Laporan reportase US News (15/7) mengenai sebuah studi baru berikut ini agaknya semakin mempertegas peran orangtua sebagai role model anak-anaknya hampir dalam semua hal.
Di samping dalam penggunaan internet dan media sosial, media ‘tradisional’ seperti televisi tetap mengambil porsi penting dalam kehidupan dan kebiasaan anak-anak.
DAFTAR ISI
Studi menemukan bahwa semakin sering ayah dan ibu menonton televisi, semakin sering anak-anak menyalakan televisinya sendiri. Jika Anda ingin anak-anak Anda menghabiskan lebih sedikit waktu ‘nongkrong’ di depan televisi, Anda perlu memberi contoh.
Itulah pesan dari sebuah studi baru yang menghubungkan kebiasaan menonton pada anak-anak dengan seberapa banyak waktu yang dihabiskan orang tua mereka di depan televisi.
“Penanda perkiraan terbaik waktu TV anak-anak adalah waktu TV orangtua mereka,” kata penulis studi Amy Bleakley, seorang ilmuwan penelitian kebijakan di University of Pennsylvania Annenberg Public Policy Center, Philadelphia. “Jika Ayah dan Ibu secara tomatis menyalakan TV ketika mereka memiliki waktu luang, kemungkinan anak-anak mereka akan belajar untuk melakukan hal yang sama.”
Ada beberapa keberatan terhadap temuan ini. Salah satunya mengemukakan bahwa studi ini bergantung pada survei online, sehingga orang tua yang tidak menggunakan Internet tidak bisa ambil bagian. Selain itu, juga tidak jelas apa yang ditonton anak-anak, programnya bisa saja pendidikan.
Selain itu, menonton TV berpotensi mencegah anak-anak mengambil bagian dalam kegiatan yang lebih berbahaya.
Amat sulit bagi para peneliti untuk mengisolasi dampak dari TV karena begitu banyak faktor lain yang mempengaruhi kehidupan anak-anak. Namun, “kita tahu bahwa tingginya tingkat menonton TV berhubungan dengan peningkatan resiko obesitas dan penyakit terkait di antara kalangan anak-anak dan orang dewasa,” ujar Russ Jago, seorang profesor aktivitas fisik pada anak dan kesehatan publik di University of Bristol, Inggris.
“Akan tetapi, menonton TV juga memberikan banyak manfaat bagi anak-anak dalam hal pembelajaran yang berbeda terhadap media alternatif, dan karenanya beberapa acara TV bukanlah hal yang sepenuhnya buruk,” kata Jago. “Ini adalah soal moderasi.”
American Academy of Pediatrics merekomendasikan untuk anak-anak di bawah usia 2 tidak boleh menonton TV dan batas dua jam sehari program non-pendidikan untuk anak-anak.
Dalam studi baru, para peneliti mengkaji hasil survei dari 629 remaja dan 1.620 orang tua dengan anak-anak berusia 5 tahun ke bawah, 6 sampai 11 tahun, dan 12 sampai 17 tahun. Para peneliti menyesuaikan hasil sehingga hasil tersebut lebih baik mencerminkan orang tua dengan anak-anak Amerika di setiap kelompok usia.
“Secara umum, kami menemukan bahwa di seluruh kalangan usia anak-anak, jumlah waktu orangtua menghabiskan waktu menonton televisi sangat terkait dengan waktu televisi anak mereka,” kata Bleakley.
Penelitian ini menawarkan pandangan akan pentingnya waktu menonton para orang tua dibandingkan dengan topik penelitian lain, seperti kehadiran TV di kamar tidur,ujarnya.
“Orang tua mungkin tidak menyadari betapa kebiasaan media mereka membentuk kebiasaan anak-anak mereka. Mereka mungkin menemukan bahwa jika mereka membatasi waktu mereka sendiri dengan TV, anak-anak mereka akan mengikutinya.”
Jago memuji studi ini sebagai studi yang luas serta dirancang dengan baik, dan mengatakan bahwa studi “memberikan wawasan mendalam akan faktor-faktor yang bisa menjadi target potensial untuk mengintervensi pengurangan waktu menonton TV.”
Jika Anda berharap anak lebih aktif berkegiatan daripada duduk seharian di depan televisi, tidak bisa lagi sekedar memberi perintah tanpa memberinya contoh teladan.
Tanpa sadar anak meniru kebiasaan Anda yang sering menyalakan televisi secara otomatis tiap kali ada peluang. Maka saat ia sedang tidak berkegiatan, ia akan meniru langkah Anda tersebut dan langsung menyalakan televisi.
Apalagi studi lain telah menemukan kaitan antara kebiasaan anak menonton televisi dengan pilihan makan yang tidak sehat, obesitas, serta rentan terhadap penyakit lain yang terkait dengan itu.
Karenanya, jika Anda ingin memperoleh manfaat bagi Anak untuk mengambil pembelajaran dari televisi, lakukan moderasi. Dampingi selalu waktunya menonton dan batasi cukup 2 jam. Bagi yang masih berusia di bawah 2 tahun hindarkan dari menonton televisi karena karena akan mengganggu perkembangannya.
Demikian, semoga artikel ini bermanfaat agar lebih waspada dengan kebiasaan menonton televisi Anda karena akan memberi pengaruh bagi anak.
(foto: bondwithkarla.com)