Herpes merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus yang tidak hanya menyerang kaum dewasa, namun juga dapat menyerang balita. Maka dari itu, sangat penting bagi para orang tua untuk mengetahui dan mengenali apa sebenarnya penyebab timbulnya penyakit herpes pada bayi.
Penyakit herpes ini dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu Herpes Simplex dan Herpes Zooter. Kedua jenis herpes ini disebabkan oleh virus yang berbeda.
DAFTAR ISI
Herpes Simplex dapat disebabkan oleh virus yang menyerang mulut dan organ genital, virus ini sangat mudah menular melalui hubungan seks yang tidak sehat. Virus inilah yang biasanya menyerang bayi yang baru lahir, dengan penularan melalui beberapa cara.
Ketika lahir, seorang ibu yang terinfeksi virus dapat menularkannya kepada bayi yang berada dalam kandungan, terutama jika sang ibu mengalami wabah pada saat pengiriman. The National Institutes of Health menjelaskan bahwa ini adalah bentuk paling umum dari transmisi.
Cara penularan lainnya dapat terjadi tak lama setelah kelahiran, bayi dapat tertular virus dari orang yang terinfeksi melalui cairan tubuh. Namun cara paling memungkinkan yang mengakibatkan bayi tertular virus adalah saat bayi berada di dalam rahim, yang disebut sebagai herpes intrauterin.
Gejala-gejala herpes pada bayi dapat mempengaruhi seluruh tubuh atau hanya pada satu daerah terkonsentrasi pada kulit.
Herpes Simplex yang terjadi pada bayi, terkadang tidak menunjukkan tanda-tanda atau gejala apapun. Dalam hal ini, hanya tes darah yang bisa mengungkapkan keberadaan virus. Bahkan tanpa adanya gejala atau tanda-tanda, bayi dapat menularkan infeksi kepada orang lain melalui air liur atau darah.
Herpes yang diperoleh pada saat lahir atau setelah lahir dapat menyebabkan luka atau lecet. Luka dapat muncul di mulut, alat kelamin dan sebagian daerah lainnya pada kulit.
Herpes dapat mengakibatkan kulit teriritasi dan memerah, kemudian setelah beberapa hari kulit akan melepuh. Segera setelah melepuh, akan pecah dan mengeluarkan cairan yang berupa nanah, darah atau cairan bening.
Departemen Kesehatan The New York State menunjukkan bahwa antara 2 hingga 12 hari setelah tertular herpes simplex, bayi mungkin akan menunjukkan tanda-tanda penyakit ringan, seperti demam sedang. Namun terkadang hal paling buruk terjadi ketika bayi Anda mengalami kejang akibat demam yang terlalu tinggi yang kemudian membuat bayi Anda menjadi sangat lesu.
The National Institutes of Health menjelaskan bahwa kejang terjadi akibat radang otak dan mungkin merupakan tanda dari terjadinya encephalitis, suatu penyakit yang dapat berkembang dari infeksi herpes. Encephalitis dapat menyebabkan masalah otak dan sistem saraf. Bila tidak diobati, bayi dapat mengalami kematian.
Pengobatan yang dilakukan pada bayi yang terjangkit herpes bukan memiliki tujuan untuk menyembuhkan, tetapi untuk membantu mengobati gejala. Penyakit ini perlu dideteksi dan ditangani dengan cepat.
Mencegah infeksi pada orang tua dapat membantu mengurangi resiko terjadinya infeksi pada bayi yang baru lahir. Setiap penggunaan obat-obatan , terutama pada bayi atau anak-anak, perlu untuk dilakukan hanya dengan saran, resep, serta tindak lanjut dari dokter .
Suatu penyakit yang diakibatkan oleh infeksi virus pada dasarnya dapat Anda atasi dengan cara meningkatkan sistem imun dalam tubuh, peningkatan sistem kekebalan tubuh memiliki peran penting agar Anda dapat melawan virus tersebut.
Apabila bayi Anda mengalami herpes, Anda dapat memberikannya pengobatan dengan asupan ASI, karena ASI merupakan cara alami yang berkhasiat meningkatkan daya tahan tubuh bayi.