Mungkin Anda sering bertanya-tanya bagaimana cara yang paling baik untuk mengolah sayuran agar kandungan gizinya bisa maksimal?
Bagi sebagian orang, memasak dianggap lebih baik karena lebih enak dan nutrisi bisa keluar. Sementara sebagian yang lain menganggap memasak justru menghancurkan nutrisi sayuran.
Tidak ada jawaban yang pasti untuk ini, karena tergantung dari jenis sayurannya. Sebagian sayuran paling baik dimakan mentah (lalapan), sementara sebagian lainnya harus dimasak.
DAFTAR ISI
Hanya dengan mengiris-iris dan menjadikannya campuran makanan, Anda bisa mendapatkan allicin phytonutrient. Kandungan ini bisa hilang jika bawang di masak.
Di lain sisi, kandungan flavonoid bisa ditingkatkan jika bawang di masak. Bawang merah dan kuning memiliki lebih banyak flavonoid ketimbang bawang putih.
Triknya, jangan masak atau menumis bawang lebih dari lima menit karena nutrisi akan hilang.
Dimakan dalam keadaan mentah, karena pemanasan dapat menonaktifkan myrosinase, yakni enzim yang membantu membersihkan hati dari zat racun.
Brokoli dan sayuran jenis cruciferous, seperti kubis, kembang kol, dan kale adalah sayuran-sayuran yang bisa dimakan mentah maupun dimasak.
Myrosinase juga dapat terurai menjadi sulforaphane, senyawa yang membantu mencegah kanker perut dan bisul. Tapi di sisi lain, memasak brokoli membentuk senyawa indole, yakni phytonutrient yang membantu melawan sel-sel pra kanker sebelum berubah menjadi ganas.
Harus dimakan mentah, karena bit kehilangan lebih dari 30 persen nutrisi saat dimasak. Anti oksidannya akan tetap terjaga jika dikonsumsi mentah-mentah.
Bit kaya akan nitrat yang bisa menurunkan tekanan darah tinggi dengan sangat cepat, membuat zat asam tubuh berkurang dan sangat efektif sebagai anti kanker. Bahkan bagi mereka yang sudah terkena kanker, dalam banyak kasus bit bisa mengobati kanker.
Makanlah dengan dimasak, baik direbus, tumis, maupun dipanggang, karena kaliumnya akan lebih banyak keluar.
Dimakan mentah. Vitamin C paprika rusak saat dimasak di atas 370 derajat. Jika direbus, vitamin C-nya larut dalam air.
Dimasak. Dengan dimasak, tubuh bisa menyerap lebih banyak zat besi, magnesium dan kalsium. Kalsium sangat penting untuk gigi dan kekuatan tulang. Kalau mau dimasak, lebih baik dikukus.
Dimasak. Saat dimasak, lycopene sebagai zat anti kanker di dalamnya bisa keluar. Ini membantu tubuh menyerap lebih banyak lycopene, yang baik juga untuk kulit karena berperan sebagai anti oksidan. Jika ditumis dengan sedikit minyak, lycopenenya lebih banyak keluar.
Harus dimakan mentah. Wortel kaya akan polifenol, beta karoten vitamin C. Polifenol menutrisi otak dan mengurangi resiko kanker dan penyakit jantung. Jika wortel dimasak, kandungan polifenol dan vitamin C bisa hancur.
Beta karoten dapat diubah menjadi vitamin A oleh tubuh kita. Memasak wortel berarti menghilangkan kesempatan mendapatkan asupan vitamin A untuk mata dan otak Anda.
Memasak bawang putih, membuat jumlah allicin di dalamnya berkurang drastis. Sehingga lebih baik menambahkan bawang putih di akhir masakan. Bawang putih mengandung zat kimia yang dapat mengendurkan pembuluh darah, dan membantu melindungi Anda dari serangan jantung.