DAFTAR ISI
Memar adalah tanda-tanda yang sering dikaitkan dengan cedera ringan yang terjadi pada jaringan kulit.
Kerusakan umumnya terjadi dengan kulit bagian bawah yang tidak rusak atau terputus tapi terlihat melalui jaringan kulit (tembus).
Pada awalnya, memar muncul sebagai tender benjolan pada kulit yang berwarna merah atau keunguan. Setelah beberapa hari, daerah
berubah menjadi hitam dan biru dan sekitar seminggu kemudian, sering terlihat kuning atau kehijauan sebelum memudar sampai coklat dan kemudian menghilang.
Kebanyakan memar bisa sembuh atau hilang dalam waktu sekitar dua minggu tanpa pengobatan atau dibiarkan begitu saja.
Dampak cedera pada jaringan lunak menyebabkan kapiler, pembuluh darah di bawah kulit menjadi rusak atau pecah. Sel darah merah kemudian bocor keluar dari kapiler dan terkumpul di bawah kulit, terakumulasi sehingga menghasilkan warna merah atau keunguan.
Perubahan warna pada memar selama waktu penyembuhan yang sedang berlangsung merupakan pertanda terjadinya “metabolisme” pada sel darah di kulit.
Memar akan lebih mudah muncul saat kita semakin tua karena kulit menjadi tipis. Dinding pembuluh darah juga akan semakin rapuh sehingga Anda bisa saja mengalami memar secara tiba-tiba meskipun tubuh tidak terasa terantuk pada suatu benda.
Dengan kata lain, semakin tua, maka tubuh kita akan semakin mudah dan sering mengalami memar secara spontan tanpa trauma. Namun jika ini terjadi terlalu sering, ini juga bisa menjadi pertanda adanya masalah medis yang terjadi pada tubuh Anda.
Ini bisa berarti bahwa sumsum tulang tidak memproduksi cukup trombosit, komponen darah yang rusak di dinding pembuluh darah yang terluka. Gangguan ini, yakni trombositopenia, mungkin merupakan gejala penyalahgunaan alkohol atau salah satu dari beberapa penyakit seperti anemia atau leukemia.
Mudah memar juga bisa terjadi sebagai efek samping dari berbagai macam jenis obat, beberapa d iantaranya adalah:
Chlorothiazide, Warfarin (coumadin), aspirin, nonsteroidal anti-inflammatory drugs (obat anti inflamasi), kina (untuk kaki gelisah) dan quinidine (untuk aritmia jantung) semua bisa berkontribusi dalam terjadinya memar seperti penggunaan jangka panjang obat kortikosteroid seperti prednison.
Kekurangan vitamin K (yang bisa ditemukan dalam sayuran berdaun warna hijau gelap) juga dapat menyebabkan Anda mudah memar. Anda bisa saja kekurangan vitamin K jika Anda sering mengkonsumsi antibiotik karena bisa merusak mikroorganisme vitamin K sintetis dalam saluran pencernaan.
Kekurangan vitamin C juga bisa menjadi penyebab terjadinya memar. Vitamin C sangat penting untuk kolagen agar tetap sintetis dan senyawa lainnya yang mempengaruhi kulit dan kemampuan pembuluh darah untuk menahan dampak yang mengarah ke terjadinya memar.
Kebanyakan memar bisa sembuh tanpa perlu adanya pengobatan khusus. Namun Anda dapat membantu menurunkan pembengkakan dan mengurangi rasa sakit dengan menerapkan kompres dingin untuk kulit yang memar dan mengangkat daerah luka.
Anda juga bisa mengambil obat nyeri seperti acetaminophen (Tylenol). Carilah perawatan medis jika Anda memiliki memar yang besar atau memar yang disertai dengan rasa sakit luar biasa dan adanya memar tanpa alasan yang jelas.
Dikutip dari Drweil.com, bahwa ada beberapa cara sedehana yang bisa dipraktekkan untuk mengobati memar, antara lain:
Celupkan handuk atau kain lembut ke dalam air dingin lalu tepukkan perlahan di bagian tubuh yang memar. Cara lainnya dengan membungkus batu es dengan handuk. Semakin cepat mengompres bagian tubuh yang sedang memar, maka rasa sakit atau bengkak juga akan semakin berkurang.
Arnica (Arnica montana) berasal dari tanaman termasuk dalam keluarga daisy yang tumbuh di Rocky Mountains. Bisa digunakan dan mampu untuk mengobati memar, keseleo, dan nyeri otot. Lidah buaya, yang merupakan tanaman asli Afrika, juga bisa menenangkan iritasi pada kulit.
Kathi Keville, seorang penulis Herbal untuk Kesehatan dan Penyembuhan (Rodale, 1996), mengatakan bahwa mengompres memar dengan satu sdm tinktur arnica bisa meredakan memar.
Jika Anda mudah mengalami memar, cobalah untuk mengkonsumsi 200 mg vitamin C setiap hari. Dua suplemen lainnya yang dapat membantu adalah Pycnogenol dan ekstrak bilberry.
Pycnogenol adalah antioksidan kuat yang terbuat dari kulit kayu pohon pinus. Di antara komponennya proanthocyanidins, pigmen merah (juga ditemukan dalam blueberry dan anggur) yang membantu dalam memperkuat kapiler, arteri dan vena. Pycnogenol juga dapat meningkatkan elastisitas kulit dengan mengikatan serat kolagen.
Ekstrak bilberry, paling dikenal untuk meningkatkan visi atau penglihatan dan anthocyanosides merupakan antioksidan potensial yang dapat membantu mengurangi atau menghilangkan memar dengan menstabilkan kolagen, meningkatkan kadar vitamin C intraseluler dan memperkuat kapiler.
Untuk cedera memar jaringan lunak atau memar yang lebih serius, cobalah mengambil 200-400 mg bromelain, enzim nanas yang mempercepat penyembuhan dengan membantu tubuh membersihkan proses metabolisme yang mungkin saja terbuang karena luka atau cedera.
Konsumsi sebanyak tiga kali sehari pada saat perut kosong (setidaknya 90 menit sebelum atau tiga jam setelah makan).
(foto: merdeka.com)