Pil Minyak Ikan Mungkin Memotong Resiko Diabetes

waktu baca 2 menit
Sabtu, 25 Mei 2013 11:15 0 61 Mayrani
 

suplemen minyak ikan

Suplemen minyak ikan dapat membantu mengurangi resiko diabetes tipe 2, penelitian baru menunjukkan.

DAFTAR ISI

Asam Lemak Omega 3

Suplemen ini, juga dikenal sebagai asam lemak omega-3, meningkatkan kadar hormon yang disebut adiponektin yang terkait dengan sensitivitas insulin, temuan peneliti Harvard.

Tingginya tingkat hormon ini dalam aliran darah juga telah dikaitkan dengan resiko penyakit jantung yang lebih rendah.

“Sementara studi hewan sebelumnya menemukan bahwa minyak ikan meningkatkan peredaran adiponektin, apakah efek yang sama berlaku pada manusia belum ditetapkan,” penulis utama studi tersebut, Jason Wu, dari Harvard School of Public Health, mengatakan dalam sebuah rilis berita dari Endocrine Society.

Untuk studi mereka, para peneliti melakukan “meta-analisis” dari 14 uji klinis. Meta-analisis meninjau penelitian yang ada dan upaya untuk menemukan pola yang konsisten.

Dalam hal ini, studi yang ditinjau semuanya acak, uji coba terkontrol plasebo, yang dianggap standar emas dalam penelitian.

“Dengan meninjau bukti dari uji klinis acak yang ada, kami menemukan bahwa suplementasi minyak ikan menyebabkan peningkatan secara moderat adiponektin dalam darah manusia,” jelas Wu.

Suplemen Minyak Ikan dan Kadar Adinopektin

Secara keseluruhan, studi baru mengamati 682 orang yang mengkonsumsi suplemen minyak ikan, dan 641 yang diberi plasebo seperti bunga matahari atau minyak zaitun.

Di antara orang yang diperlakukan dengan minyak ikan, tingkat adiponektin meningkat sebesar 0,37 mikrogram per mililiter darah. Hormon ini memainkan peran dalam proses yang mempengaruhi metabolisme, seperti regulasi gula darah dan peradangan.

Karena efek minyak ikan bervariasi secara signifikan dalam studi yang dianalisis, para peneliti menyarankan bahwa asam lemak omega-3 bisa memiliki efek yang lebih kuat dalam kelompok orang tertentu.

Para peneliti menyimpulkan bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan apakah orang akan mendapat manfaat paling banyak dari suplemen minyak ikan.

“Meskipun tingkat yang lebih tinggi dari adiponektin dalam aliran darah telah dikaitkan dengan rendahnya resiko diabetes dan penyakit jantung koroner, apakah minyak ikan mempengaruhi metabolisme glukosa [gula darah] dan perkembangan diabetes tipe 2 masih belum jelas,” kata Wu.

“Namun, hasil dari penelitian kami menunjukkan bahwa asupan tinggi minyak ikan mungkin cukup meningkatkan kadar adiponektin, dan hasil ini mendukung potensi manfaat konsumsi minyak ikan pada kontrol glukosa dan metabolisme sel lemak,” tambahnya.

Tapi asosiasi tidak membuktikan hubungan sebab-akibat antara suplementasi minyak ikan dan penurunan resiko diabetes.

Studi ini akan dipublikasikan dalam Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism, dilansir dari webMD.

(foto: omega3summit.org)