Pilih Kopi atau Teh?
Secangkir minuman panas untuk menghangatkan tubuh, tentu saja menyenangkan. Tapi pertanyaannya adalah: pilih kopi atau teh? Yuk kenali kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Kafein dikenal sebagai stimulan yang dapat meningkatkan kewaspadaan, memberikan vitalitas dan membantu untuk tetap konsentrasi. Singkatnya, kita butuh kopi untuk mood booster, meningkatkan mood dan juga memperoleh manfaat lainnya. Kopi kaya akan antioksidan yang membantu melawan penuaan.
Tapi jangan lupa, mengkonsumsi kopi terlalu banyak akan membuat kita tergelincir dalam kecemasan, iritasi, denyut jantung yang cepat atau masalah pencernaan.
Jika Anda sedang stres, cobalah hirup dalam-dalam aroma kopi di udara! Beberapa peneliti mengatakan, bebauan dapat menenangkan. Bagaimana dengan tidur? Ini bervariasi dari setiap orang, tetapi jumlah kopi yang dikonsumsi siang hari mempengaruhi waktu tidur dan kualitas tidur.
Semakin hati-hati mempersiapkan kopi, maka akan semakin kaya kafein. Untuk info, 150ml robusta mengandung 150 sampai 250 mg kafein, Arabica 50 hingga 120 mg.
Teh memiliki keuntungan dan kerugian yang hampir sama dengan kopi karena kafein yang dikandungnya – molekulnya setara dengan kafein dalam kopi, hanya namanya yang berubah.
Kafein teh mengandung rata-rata dua sampai tiga kali lebih sedikit molekul daripada kafein pada kopi. Jadi, teh kurang mungkin menyebabkan gangguan tidur, tapi lagi-lagi hal ini tergantung pada jumlah kafein yang diserap pada siang hari.
Teh sering dianggap penghambat penyerapan zat besi, padahal ini bisa terjadi hanya jika meminum teh ketika sedang makan. Anggapan lain, teh merupakan pelangsing. Well, tentu saja tidak benar. Tidak ada teh yang ajaib! Teh adalah diuretik dan hampir tidak ada kalori yang terkandung dalam teh.
Tapi teh memiliki kualitas lain. Penemuan menyebutkan bahwa dalam teh terkandung kadar tinggi dari senyawa yang disebut polifenol. Polifenol adalah antioksidan kuat yang melindungi tubuh terhadap kerusakan DNA, proses yang bertanggung jawab untuk penuaan dan timbulnya penyakit degeneratif seperti kanker.
Semua jenis teh mengandung polifenol, tetapi teh yang difermentasi (teh hijau dan teh putih) mengandung kadar paling tinggi. Dianjurkan untuk menyeduh daun teh, dibanding teh kantong.
(photo: makingtea.net)