Mengecek hipertiroid
Hipertiroid terdengar asing? Bagaimana dengan penyakit hipotiroid atau gondok? Hipertiroid adalah kebalikan dari penyakit gondok (kurang aktif kelenjar tiroid) yang berasal dari terlalu aktifnya kerja kelenjar tiroid sehingga menghasilkan hormon berlebih dan menyebabkan pembengkakan di daerah sekitar kelenjar tiroid yaitu tenggorokan bawah dan leher.
Penyakit ini akan menjadi semakin parah jika obat yang digunakan untuk mengobati penyakit ini bukan obat yang tepat, karena secara perlahan penyakit ini akan mengganggu metabolisme tubuh dan kualitas hidup penderitanya.
Hormon tiroid normalnya bekerja sebagai hormon utama dalam metabolisme tubuh yang dapat menghasilkan energi untuk membantu kinerja sel-sel dan jaringan di dalam tubuh. Kelenjar tiroid yang sejenis dengan endokrin terletak tepat di bawah depan leher.
Hormon yang dihasilkan kelenjar ini ada dua yaitu hormon tiroksin dan triodotironin yang berfungsi mengatur asupan lemak, karbohidrat, protein, kecepatan detak jantung dan mengatur suhu tubuh manusia.
Jika terjadi reaksi atau aktifitas berlebih dari hormon yang dihasilkan kelenjar ini maka dapat menimbulkan penyakit hipertiroid dengan gejala sering BAB, kuku tumbuh cepat, cemas, muda tersinggung dan gangguan haid pada perempuan.
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid seperti halnya hipotiroid atau gondok, namun penyembuhannya lebih sulit dan presentase kesembuhannya jauh lebih kecil, hanya sekitar 25% pasien yang bisa disembuhkan dengan obat.
Proses penyembuhan hipertiroid bisa dengan iodium radioaktif, dengan pembedahan atau dengan pengangkatan kelenjar tiroid. Bisa juga melalui terapi dan zat pengatur fungsi hormon. Sedangkan untuk para penderita hipertiroid sebaiknya rajin mengkonsumsi vitamin B15 agar sirkulasi darah dan oksigen ke jaringan jantung berlangsung lancar.
(foto: ehow-blog.com)