Kafein Selama Kehamilan, Amankah?

waktu baca 3 menit
Rabu, 4 Des 2013 21:07 0 51 Mayrani
 

Kafein Selama Kehamilan, Amankah?Banyak wanita hamil yang mungkin bertanya-tanya mengenai keamanan konsumsi kafein selama kehamilan.

Beberapa ahli mengatakan bahwa secangkir di pagi hari boleh saja, sementara yang lain mengatakan dalam jumlah terbatas tak mengapa.

DAFTAR ISI

Apa Kafein Aman Selama Kehamilan?

Jawaban singkatnya adalah ya.. dan tidak. Pertanyaan mengenai keamanan konsumsi kafein tergantung pada jumlah yang tertelan. Semakin sedikit kafein yang dikonsumsi wanita hamil, semakin baik, tetapi berhenti begitu saja dapat menyebabkan beberapa masalah juga bagi ibu, seperti penarikan kafein.

Penelitian tentang masalah ini saling bertentangan. Beberapa studi menunjukkan bahwa kafein terkait dengan sejumlah masalah bagi janin, tetapi satu-satunya data yang solid yang tersedia didasarkan pada studi hewan.

Jenis penelitian pada manusia akan diperlukan untuk menjawab pertanyaan secara definitif mengenai keamanan kafein selama kehamilan, namun tidak etis melakukan penelitian pada ibu dan bayinya yang belum lahir.

Informasi terbaru menunjukkan bahwa wanita yang mengonsumsi lebih dari 200 mg kafein per hari memiliki sekitar kesempatan 25 persen keguguran dibandingkan wanita yang mengkonsumsi kurang dari 200 mg.

Masalah Terkait Kafein Selama Kehamilan

Kafein, stimulan favorit di Amerika Serikat, dengan mudah melintasi plasenta, yang berarti bahwa janin juga terpengaruh oleh kafein yang ibu konsumsi.

Ada beberapa masalah kesehatan yang studi sementara kaitkan dengan konsumsi kafein selama kehamilan, termasuk:

– Keguguran
– Bayi mati di dalam rahim
– Persalinan prematur
– Berat badan lahir rendah
– Peningkatan denyut jantung dan laju pernapasan setelah lahir
– Membutuhkan waktu lebih lama agar terjaga setelah lahir
– Hiperaktif dan masalah perilaku di masa kanak-kanak

Selain itu, beberapa gejala mengganggu paling umum yang terkait dengan kehamilan ialah seperti mulas dan insomnia. Saat kehamilan berlanjut, sulit bagi tubuh ibu untuk memecah dan menghilangkan kafein, yang berarti bahwa kafein akan menumpuk lebih cepat dan memungkinkan lebih banyak untuk mencapai bayinya.

Seberapa Banyak Kafein?

Jawaban atas pertanyaan ini masih belum jelas, sekali lagi, karena akan tidak etis melakukan penelitian pada ibu dan bayinya yang belum lahir. Karenanya, March of Dimes merekomendasikan wanita untuk hanya mengkonsumsi 200 mg kafein atau kurang per hari, semakin kurang semakin baik.

Namun American Pregnancy Association mendefinisikan asupan ‘moderat’ kafein ialah sampai dengan 300 mg per hari, yang menyatakan bahwa tidak ada bukti definitif bahwa jumlah moderat konsumsi kafein merugikan bagi bayi. Sumber lain mengatakan bahwa tidak akan membahayakan bayi sampai sekitar tanda 500 mg. Karena tidak jelas, yang terbaik ialah menghindari konsumsi kafein.

Penting untuk mengetahui di mana saja kafein ditemukan. Kopi adalah bentuk kafein yang paling jelas dan terkonsentrasi, tetapi produk-produk seperti teh, soda, cokelat dan bahkan beberapa penghilang rasa sakit tanpa resep (yang wanita hamil harus hindari) mengandung kafein.

Pedoman 200 mg dari March of Dimes setara dengan sekitar satu setengah sampai dua cangkir kopi biasa per hari, atau lima kaleng 12 ons soda.

Memangkas Asupan Kafein

Bagi beberapa wanita mungkin berat untuk membatasi konsumsi kafein. Ada beberapa teknik yang dapat membuatnya lebih mudah:

– Secara bertahap beralih ke kopi tanpa kafein

Salah satu cara sederhana untuk melakukannya ialah mulai mencampur decaf (kopi tanpa kafein) dengan kopi biasa dalam jumlah yang meningkat. Bahkan ada beberapa varietas yang dijual setengah berkafein dan setengah tanpa kafein. Kopi decaf benar-benar aman selama kehamilan.

– Beralih ke teh herbal

Ada beberapa di pasaran yang konon bermanfaat dalam masa kehamilan, seperti Traditional Medicinals Pregnancy Tea. Teh herbal dapat dibuat panas atau dingin, bagi mereka yang mengkonsumsi sejumlah besar teh berkafein di siang hari.

– Beralih ke kafein bebas soda

Beralih ke kafein bebas soda, atau mencampur soda berkafein dengan kafein bebas soda, meskipun soda juga tidak baik selama kehamilan karena alasan lain. Soda yang sarat dengan kalori kosong yang hanya akan menambah berat badan. Mengalami kenaikan berat badan terlalu banyak selama kehamilan dapat menyebabkan beberapa masalah selama kehamilan.