Mengenal Neuroblastoma, Kanker Langka Yang Menyerang Anak

waktu baca 4 menit
Senin, 17 Nov 2014 23:21 0 1333 Ulfah Rani
 

Neuroblastoma

HUMBEDE.COM – Kebanyakan orang belum pernah mendengar tentang neuroblastoma, suatu penyakit jenis kanker langka yang umumnya terjadi pada bayi dan anak-anak di bawah usia lima tahun. Ini adalah penyakit dimana sel-sel kanker ditemukan dalam sel-sel saraf tertentu dalam tubuh.

Sebenarnya neuroblastoma kadang-kadang telah terbentuk sebelum anak dilahirkan, namun tidak terdeteksi sampai nanti, ketika tumor mulai tumbuh dan mempengaruhi tubuh. Neuroblastoma biasanya dimulai di daerah perut baik dalam kelenjar adrenal (terletak tepat di atas ginjal) atau sekitar sumsum tulang belakang leher, dada, atau panggul.

Jadi, sangat penting untuk mengidentifikasi semua keadaan lingkungan yang dapat berkontribusi terhadap penyakit tersebut, apabila cepat teridentifikasi, maka kemungkinan penyakit ini dapat diatasi. Masalahnya tanda dan gejala yang ditimbulkan sulit untuk dikenali karena tidak jauh berbeda dengan masalah pencernaan biasa.

DAFTAR ISI

Penyebab Neuroblastoma

Neuroblastoma terjadi ketika neuroblasts tumbuh dan membelah tak terkendali, bukannya berkembang menjadi sel-sel saraf. Penyebab pasti dari pertumbuhan abnormal ini tidak diketahui, tetapi para ilmuwan percaya bahwa hal tersebut terkait dengan cacat dalam gen dari neuroblast yang memungkinkan untuk membelah tak terkendali.

Tanda dan Gejala Neuroblastoma

Efek dari neuroblastoma dapat bervariasi tergantung di mana penyakit ini pertama kali dimulai dan seberapa banyak yang telah menyebar ke bagian tubuh yang lain. Gejala pertama adalah anak akan lekas marah, merasa kelelahan, kehilangan nafsu makan, dan demam.

Tetapi karena tanda-tanda peringatan dini ini dapat berkembang secara bertahap dan tidak berbeda jauh dengan gejala penyakit anak yang biasa, maka neuroblastoma bisa sulit untuk didiagnosa.

Bila menderita neuroblastoma, anak akan mengalami gejala berikut:

1. Perut bengkak, sering mengalami sakit perut, dan nafsu makan menurun (ini jika tumor terdapat pada bagian perut).
2. Nyeri tulang, mata menghitam, memar, dan kulit terlihat pucat (ini terjadi apabila kanker telah menyebar ke tulang).
3. Merasa lemah, mati rasa, ketidakmampuan untuk menggerakkan bagian tubuh, atau kesulitan untuk berjalan (ini jika kanker telah menekan sumsum tulang belakang).
4. Kelopak mata terkulai, pupil yang tidak sama, berkeringat, dan kulit merah, yang merupakan tanda-tanda kerusakan saraf di leher yang dikenal sebagai sindrom Horner (jika tumor terdapat di bagian leher)
5. Anak akan kesulitan bernapas (apabila kanker terdapat pada dada).

Diagnosa Neuroblastoma

Jika dokter mencurigai adanya neuroblastoma pada anak, anak Anda mungkin akan menjalani berbagai tes sederhana seperti tes urine dan tes darah, studi pencitraan (seperti X-ray, CT scan, MRI, USG, dan scan tulang), dan biopsi (pengangkatan dan pemeriksaan sampel jaringan).

Tes ini membantu untuk menentukan lokasi dan ukuran asli (primer) tumor serta menentukan apakah kanker telah menyebar ke area lain dari tubuh. Dalam kasus yang jarang terjadi, neuroblastoma dapat dideteksi dengan USG sebelum kelahiran.

Pengobatan Neuroblastoma

Penyakit neuroblastoma ini tentunya memerlukan pengobatan. Jenis pengobatan yang akan dilakukan tergantung pada beberapa faktor, termasuk usia anak, karakteristik tumor, dan sejauh mana penyebaran kanker.

Tiga kelompok risiko yang dapat terjadi adalah: risiko rendah, risiko menengah, dan berisiko tinggi. Anak-anak dengan neuroblastoma risiko rendah memiliki peluang yang lebih baik untuk sembuh. Namun, sebagian besar anak yang menderita neuroblastoma memiliki tipe berisiko tinggi, yang sangat sulit untuk disembuhkan.

Perawatan khas untuk neuroblastoma termasuk operasi untuk mengangkat tumor, terapi radiasi, dan kemoterapi. Jika tumor belum menyebar ke bagian lain dari tubuh, operasi terkadang sudah cukup untuk menyembuhkannya. Sayangnya, dalam banyak kasus neuroblastoma telah menyebar pada saat penyakit tersebut didiagnosis.

Dalam kasus ini, kemoterapi dan pembedahan adalah perawatan primer dan dapat dilakukan bersamaan dengan terapi radiasi dan stem cell atau transplantasi sumsum tulang.

Pengobatan lain adalah terapi retinoid. Para ilmuwan percaya bahwa retinoid (kelas zat kimia yang berhubungan dengan vitamin A) dapat membantu menyembuhkan neuroblastoma dengan mendorong sel kanker untuk berubah menjadi sel-sel saraf yang matang. Retinoid sering digunakan setelah perawatan lain untuk membantu mencegah kanker tumbuh kembali.

Pilihan pengobatan baru termasuk vaksin tumor dan imunoterapi menggunakan antibodi monoklonal, zat khusus yang dapat disuntikkan ke dalam tubuh untuk mencari dan menempel pada sel-sel kanker.

Mereka kadang-kadang digunakan untuk memberikan obat atau perawatan lain secara langsung ke sel-sel kanker, membantu meningkatkan pengobatan.

Jagalah kesehatan anak Anda

Orang tua memainkan peran penting dalam perawatan anak mereka. Maka dari itu Anda harus melakukan segala upaya untuk memastikan kesehatan anak.

Apabila pada akhirnya neuroblastoma tidak dapat terhindarikan, sangat penting untuk mencari informasi dan belajar sebanyak mungkin tentang neuroblastoma dan pengobatannya.

Dengan lebih banyak informasi, maka Anda bisa lebih bijaksana dalam membuat keputusan yang lebih baik dan membantu anak Anda mengatasi masa-masa sulit. Jangan takut untuk mengajukan pertanyaan kepada dokter.