Cacing tanah adalah salah satu jenis hewan lemah yang menjijikkan bagi sebagian orang sehingga banyak orang yang tidak peduli terhadap cacing tanah.
Namun tanpa disadari, cacing tanah memiliki peran yang besar terhadap kelangsungan hidup di muka bumi ini.
Cacing tanah ternyata memiliki banyak manfaat, seperti membantu menggemburkan dan menyuburkan tanah, sebagai pakan ternak atau ikan, menyembuhkan beberapa penyakit seperti types, tekanan darah tinggi, bronchitis, TBC dan lain – lain.
Selama ini ada beberapa jenis cacing tanah yang telah ditemukan. Beberapa negara seperti Cina, Jepang, dan Indonesia memanfaatkan cacing jenis Pheretima, Periony dan Lumbricus untuk digunakan sebagai bahan baku obat. Penggunaan cacing tanah sebagai bahan baku obat menyebabkan banyaknya usaha yang dikembangkan masyarakat untuk melakukan budidaya cacing tanah.
Nah berikut ini adalah teknik bagaimana memulai budidaya cacing tanah.
DAFTAR ISI
Kandang tempat pemeliharaan cacing tanah harus yang tepat, sebaiknya lokasi pembuatan kandang terletak pada wilayah yang tidak terkena sinar matahari langsung atau bersuhu tinggi agar tanah tempat budi daya cacing tanah tidak cepat mengering.
Bila menggunakan wilayah besar untuk area kandang sebaiknya menggunakan atap sebagai penutupnya, bisa menggunakan atap rumbia atau genteng.
Agar lebih mudah dalam mengelola, sebaiknya dibuatkan tempat hidup cacing. Anda dapat menggunakan barang – barang bekas yang ada di sekitar seperti kaleng, drum, ember plastik, dan lain – lain.
Pilihlah bahan yang nyaman bagi anda, sebaiknya bahan – bahan tersebut dapat disusun menggunakan rak di dalam kandang agar dapat mengefisienkan tempat.
Sarang cacing yang berkualitas dapat menjadi media pertumbuhan cacing yang baik. Bahan – bahan yang dibutuhkan juga sebaiknya yang mudah ditemukan seperti kotoran ternak, sekam, serbuk gergaji, dedak daun – daun, lumpur, kertas karton yang tidak dipakai lagi, eceng gondok atau sisa – sisa pertanian.
Untuk membuat sarang tidak perlu menggunakan semua bahan – bahan tersebut tetapi sebaiknya mencampur bahan agar memiliki daya serap tinggi untuk menahan air, dapat menjadi gembur dan tidak mudah padat, mudah terurai dan sebaiknya tidak mengandung protein yang tinggi.
Pembuatan sarang cukup mudah, cukup dengan memotong – motong bahan – bahan yang keras menjadi berukuran antara 2 – 3 cm. Kemudian diberi air dan diaduk 2 kali seminggu selama 4 minggu.
Sementara itu secara terpisah, kotoran ternak juga dicampur air dan diaduk 1 kali dalam seminggu selama 4 minggu. Setelah kedua bahan sudah cukup baik untuk digunakan, selanjutnya mencampurkan kedua bahan tersebut menjadi 1 dengan perbandingan 70% campuran dan 30% kotoran ternak.
Setelah kedua bahan menyatu dengan sempurna, letakkan bahan tersebut ke dalam wadah penyimpanan yang telah disediakan. Pada bagian atasnya ditutup menggunakan plastik dan didiamkan selama 24 jam.
Bila ingin memproduksi cacing dalam skala besar sebaiknya menggunakan bibit dari peternakan cacing yang telah profesional. Namun untuk menghemat biaya anda dapat mencari bibit langsung dari alam dengan memperhatikan spesies yang akan anda ambil.
Ciri – ciri induk cacing yang baik adalah yang telah berumur kurang lebih 2 – 3 bulan yang ditandai dengan munculnya gelang (klitelum) pada tubuh bagian depan, tidak bau dan kelihatan segar.
Bibit cacing yang telah siap sebaiknya tidak langsung ditanam sekaligus, melainkan diuji coba terlebih dahulu kepada media tanam. Cacing tanah diletakkan di atas media tanam dan diamati setiap 3 jam. Bila cacing tanah tersebut terlihat banyak yang berkeliaran di atas media tanah maka perlu dilakukan perbaikan media tanamnya.
Namun sebaliknya bila dalam tempo 12 jam ternyata seluruh cacing tanah telah masuk ke dalam tanah maka media tanam sudah cocok dengan keinginan cacing dan dapat digunakan untuk membibitkan cacing.
Cacing tanah sudah dapat dipanen bila terlihat banyak telur cacing (kokon) untuk dikembangbiakkan lagi. Untuk menangkap cacing tanah diperlukan trik dengan cara memasang bola lampu di atas media tanam dengan demikian cacing yang sifatnya membenci cahaya terang akan bergerak dan berkumpul ke sudut lain yang kurang mengandung cahaya.
**
Ternyata mudah bukan melakukan budidaya cacing tanah. Di Indonesia, pusat budi daya cacing tanah ada di Provinsi Jawa Barat, tepatnya kota Bandung, Sumedang dan sekitarnya.
Foto : alwalij.com