Kenali si Pembohong Patologis, Apakah Teman Anda Salah Satunya?

waktu baca 3 menit
Senin, 24 Mar 2014 21:11 0 59 Amanda
 

HUMBEDE.COM – Berbohong memang merupakan perbuatan yang tidak baik dan identik dengan hal negatif. Meski begitu, beberapa dari kita juga mau ‘memaafkan’ kebohongan-kebohongan kecil. Berbohong untuk menghindari hal-hal buruk yang dapat terjadi, seperti yang dikenal dengan sebutan white lie.

Mungkin anda memiliki beberapa teman yang sesekali berbohong, dengan tidak mengatakan hal sebenarnya, entah secara sengaja atau tidak. Namun bagaimana jika hal tersebut sangat sering dilakukan dan bahkan merupakan salah satu sifat orang tersebut?

Pembohong Patologis

Tidak hanya mengatakan hal yang tidak sama dengan kenyataan, teman yang hobi berbohong biasanya berbohong hingga tanpa alasan khusus. Cerita-ceritanya sangat tidak mungkin dan kita hanya menganggapan sebagai imajinasi dia semata.

Ya, itulah yang disebut dengan pembohong patologis, atau pathological liar. Jika biasaya orang berbohong menyadari bahwa sebenarnya dirinya berbohong namun ia tetap melakukannya dan kemudian menyesalinya, pembohong patologis biasanya tidak menyadari bahwa mereka berbohong dan sulit mengakui bahkan menyesalinya.

Salah satu penyakit psikologis yang juga dikenal dengan istilah mythomania ini biasanya dilakukan seseorang yang terlalu sering berbohong dan menjadi kebiasaan memanipulasi lingkungan sosialnya demi mendapatkan keuntungan dan kenyamanan mereka sendiri tanpa tujuan yang jelas.

Orang-orang yang berbohong secara patologis akan membuat diri mereka sendiri percaya pada kebohongan yang mereka ciptakan sendiri.

DAFTAR ISI

Ciri-ciri Pembohong Patologis

Untuk mendeteksi kehadiran si pembohong patologis di sekitar anda, berikut adalah ciri-cirinya.

1. Selalu ingin menjadi pusat perhatian dan menciptakan sensasi bahwa dirinya adalah yang terbaik maupun  terhebat dari siapapun, tapi biasanya kita akan menyadarinya dari beberapa fakta lain yang menunjukkan bahwa ia tidak sehebat yang kita kira.

2. Cenderung suka membesar-besarkan suatu masalah dan menghubung-hubungkannya dengan imajinasinya. Dalam suatu masalah atau hal yang kecil saja ia cenderung ingin membesarkannya ke arah pembicaraan yang seharusnya tidak diperlukan. Semakin lama biasanya hal yang diutarakannya semakin tidak masuk akal.

3. Sering menunjukkan sikap tidak konsisten pada pernyataan yang dia buat. Biasanya ia akan mengatakan hal yang berubah-ubah terhadap suatu hal yang jelas memiliki bahasan tertentu. Kemarin bicara A dan hari ini biasa B, adalah salah satu ciri pembohong patologis.

4. Sanggup untuk membuat cerita khayalan dan memutarbalikkan fakta dalam waktu yang cepat. Biasanya mereka sering bercerita tentang hal yang tidak masuk akal dan jika ditanya akan hal tersebut, mereka biasanya dengan mudah dan cepat membahas hal lain dan memutarbalikkan fakta.

5. Tidak pernah mengakui kebohongannya, namun justru menutupi kebohongan tersebut dengan kebohongan lainnya. Jika ia telah berbohong dan orang lain menyadari kebohongan yang ia buat, biasannya pembohong patologis akan mengubah arah pembicaraan atau menceritakan hal lain untuk menutupi kebohongannya.

6. Cenderung defensif. Hal ini serupa dengan poin ke-5 di atas, dimana ia akan bersikap mempertahankan kebohongannya dan tetap tidak ingin mengakui bahwa ia berbohong.

Cara Menghadapi Pembohong Patologis

Lalu adalah cara menghadapi dan bahkan menyembuhkan seorang pembohong patologis? Cara menghadapi mereka adalah dengan menganggap enteng ucapannya, atau membuat ekspresi seolah cerita yang dibuatnya tidak penting atau kita tidak mempercayainya.

Sayangnya menyembuhkan penyakit ini tidak mudah karena sudah merupakan kategori mental illness, cara terbaik adalah dengan menghindarinya atau dengan lugas mengataan bahwa anda tidak percaya, sehingga lambat laun ia akan menyadari bahwa tidak ada lagi yang percaya padanya.