Apakah Pisang Juga Buruk Bagi Kesehatan Kita?

waktu baca 3 menit
Selasa, 28 Jan 2014 13:14 0 41 Riyadh
 

pisangSebuah kebun binatang di Devon, Inggris, Paignton Zoo – sebagaimana diberitakan CNN, Rabu (15/01/14)–  tak lagi memberi pisang kepada monyet, dan menggantinya dengan sayur-sayuran hijau.

Alasan para penjaga kebun binatang melakukan itu dikarenakan pisang yang dibudidayakan untuk konsumsi manusia dinilai penuh gula dan kalori hingga tak cocok lagi untuk satwa.

Pertanyaannya, apa berlaku juga bagi kita? Apa mengonsumsi pisang tak lagi sehat? Tak perlu khawatir. Mengonsumsi pisang tetaplah sehat. Toh, anatomi manusia berbeda dengan hewan.

Kalau begitu, berarti penjaga kebun binatangnya yang salah? Tidak juga. Memang semua buah-buahan mengandung gula, dan pisang cenderung padat kalori dibandingkan buah lainnya. Namun, bila mencari tambahan nutrisi cepat, pisang tetap juaranya. Asalkan dalam batas wajar, tak jadi soal.

Lalu sebenarnya, apa saja kandungan nutrisi pada pisang? Berikut kandungannya dalam porsi satu buah pisang ukuran sedang.

DAFTAR ISI

Paket Gula Berbungkus Makanan Berserat

Pisang mengandung sekitar 14 gram gula. Mungkin Anda pernah dengar bahwa gula dari buah-buahan lebih baik daripada permen. Padahal, gula memiliki struktur molekul yang sama tak peduli berasal dari buah kiwi ataupun dari cupcake.

Keduanya mengandung fruktosa dan glukosa, meskipun berbeda proporsinya. Tak ada jenis gula yang lebih baik atau buruk, ujar ahli; hanya saja tubuh memproses keduanya secara berbeda. Fruktosa dipecah saat berada dalam hati, sementara glukosa mulai pecah saat berada dalam perut serta membutuhkan insulin agar dapat diproses penuh oleh metabolisme tubuh.

Baiknya gula dalam buah-buahan seringkali dikarenakan kandungan serat yang ada bersamanya, yang mana serat memperlambat pencernaan dan memberi waktu tubuh untuk memanfaatkannya sebagai bahan bakar. Bukannya disimpan sebagai lemak.

Serat Penunda Lapar

Pisang memiliki 3,1 gram serat. Pisang mentah sedikit lebih baik dibandingkan yang matang, ujar ahli. Pisang yang lebih hijau mengandung kanji resisten (resistant starch),  tipe serat yang sulit diserap tubuh. Penelitian menunjukkan bahwa kanji resisten dapat membuat perut terasa berisi dan bahkan bisa membantu membakar lemak.

Pisang mentah mencatat angka indeks glikemik 30 dari 100; sementara yang matang mencatat angka 50. Indeks ini menandakan seberapa cepat karbohidrat meningkatkan kadar gula dalam darah.

Kadar indeks glikemik yang rendah pada makanan bisa membantu menurunkan berat badan karena mengontrol selera makan serta menunda lapar, demikian menurut University of Sydney.

Tambahan Energi yang Bergizi

Pelari jarak jauh banyak yang mengetahui manfaat pisang yang baik. Buah ini mengandung kadar potassium dan magnesium yang tinggi – dua nutrien inilah yang banyak hilang saat berkeringat. Pisang juga memiliki khasiat kimiawi yang dapat mengontrol sakit pada perut serta mengurangi resiko diare atau konstipasi, demikian menurut Livestrong.com.

Tak hanya itu, pisang juga menawarkan 25 persen dari angka kebutuhan harian untuk vitamin B6. Vitamin B6 penting bagi sekitar 100 reaksi enzim metabolik yang berbeda, mengacu pada National Institute for Health, dan baik pula bagi para ibu hamil karena terlibat dalam pembentukan otak, selama masa kehamilan dan masa pertumbuhan.

(foto: wikipedia.org)