Setiap muslim menjalankan ibadah puasa sebagai salah satu bentuk kewajiban yang memang sudah diperintahkan oleh Allah SWT.
Menahan lapar dan haus selama bulan Ramadhan ternyata memliki manfaat untuk tubuh Anda khususnya untuk kesehatan. Puasa adalah salah satu contoh yang baik jika diterapkan dengan benar.
Salah satu manfaat yang dapat Anda terima seperti mengeluarkan racun dari tubuh, mengurangi gula dalam darah dan juga kandungan lemak dalam tubuh.
Nah, berikut manfaat dan efek samping puasa untuk kesehatan, yang akan kami bagikan pada Anda.
DAFTAR ISI
Saat Anda mengkonsumsi makanan olahan, secara tidak langsung Anda mengkonsumsi racun. Sebagian besar makanan olahan mengandung bahan tambahan yang biasa disebut dengan zat additive, yaitu salah satu bentuk racun yang berbahaya untuk tubuh.
Zat additive akan memproduksi glikasi lanjut atau (AGEs) yang sebagian besar akan disimpan dalam lemak yang jika dibiarkan akan berbahaya untuk tubuh.
Tetapi saat menjalankan puasa, glikasi yang tersimpan dalam lemak akan dibakar secara tidak langsung karena kebutuhan tubuh akan energi selama 13 jam sehingga racun tersebut akan dikeluarkan dari tubuh akibat proses pembakaran lemak yang berlangsung selama menjalani puasa.
Organ lain yang juga terlibat dalam detokfikasi yaitu hati, ginjal dan organ lain dalam tubuh.
Selama berpuasa, organ pencernaan akan beristirahat. Untuk fungsi fisiologis akan terus memproduksi sekresi pencernaan, tapi dengan tahap yang normal atau kurang. Latihan ini membantu untuk menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh.
Pemecahan makanan terjadi pada tingkat stabil sehingga pelepasan energi secara langsung akan mengikuti pola tersebut.
Tetapi perlu Anda ketahui, puasa tidak menghentikan produksi asam di lambung, inilah alasan mengapa untuk Anda yang mengidap penyakit maag harus lebih waspada saat menjalani puasa.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa puasa dapat mengurangi penyakit radang dan alergi. Contohnya seperti arthritis dan penyakit kulit seperti psoriasis arthritis.
Beberapa ahli menyatakan bahwa puasa dapat meningkatkan penyembuhan penyakit radang usus seperti kolitis ulserativa.
Saat menjalani puasa, pemecahan glukosa akan meningkat sehingga tubuh bisa mendapatkan energi. Hal ini juga dapat mengurangi produksi insulin yang terletak di pankreas.
Sedangkan untuk glukagon yang diproduksi akan memfasilitasi pemecahan glukosa. Karena itu saat Anda berpuasa maka secara tidak langsung tingkat gula darah akan berkurang.
Saat menjalankan puasa, mungkin beberapa dari Anda akan mengalami penurunan berat badan tanpa Anda sadari khususnya untuk Anda yang memiliki badan gemuk.
Hal ini disebabkan karena saat berpuasa pemecahan glukosa akan dilakukan, dan jika stok dari glukosa habis maka secara tidak langsung akan dilakukan proses lketosis . Ini adalah proses memecah lemak untuk melepaskan energi. Lemak yang disimpan dalam ginjal dan otot akan dipecah untuk diubah menjadi energi.
Puasa adalah salah satu metode non-obat yang dapat mengurangi tekanan darah sehingga membantu mengurangi risiko aterosklerosis. Aterosklerosis adalah penyumbatan arteri oleh partikel lemak.
Selama puasa, glukosa dan lemak digunakan untuk menghasilkan energi. Tingkat metabolisme yang berkurang selama puasa serta hormon seperti adrenalin dan noradrenalin juga berkurang.
Hal ini membuat metabolisme dalam tubuh menjadi stabil. Sehingga secara tidak langsung akan mengurangi tekanan darah tinggi.
Telah diamati bahwa saat berpuasa keinginan untuk makanan olahan akan berkurang.
Sebagai gantinya, Anda akan lebih memilih untuk mengkonsumsi air putih dan buah-buahan. Karena itulah, puasa dianggap sebagai salah satu alternatif diet sehat.
Disamping sebagai alternatif diet, puasa juga dapat meningkatkan kekebalan tubuh. Penghapusan racun dan pengurangan lemak juga sangat membantu tubuh.
Ketika Anda memilih buah sebagai menu Anda, maka secara tidak langsung vitamin dan mineral akan diperoleh oleh tubuh Anda. Vitamin A dan E bekerja sebagai antioksidan yang baik yang membantu untuk meningkatkan kekebalan tubuh.
Beberapa penulis menunjukkan bahwa puasa dapat membantu pecandu mengurangi keinginan mereka, untuk nikotin, alkohol kafein dan penyalahgunaan zat lainnya.
Meskipun ada rejimen lain yang diperlukan untuk menyelesaikan kecanduan, puasa dapat dianggap sebagai salah satu alternatifnya.
Meskipun puasa memiliki banyak manfaat, tetapi terdapat juga beberapa kerugian seperti penurunan cairan tubuh yang disebut dehidrasi. Tidak jarang saat Anda menjalankan puasa, Anda akan merasa sakit kepala dan bahkan memicu migrain pada beberapa orang sehingga dapat memperburuk ulkus peptikum.
Sedangkan untuk wanita hamil, ibu menyusui, orang-orang kurang gizi, dan penderita aritmia jantung, ginjal atau masalah hati tidak disarankan untuk berpuasa.
(foto: wikimedia.org)