HUMBEDE.COM – Namanya sempat kalah populer dari tetangganya, Yogyakarta. Sebagai destinasi wisata, Solo kadang dilewatkan dari jadwal kunjungan dan pelancong lebih memilih Yogyakarta sebagai tujuan berlibur yang lebih terkenal.
Tidak banyak yang tahu bahwa Solo sebetulnya menyimpan banyak hal menarik untuk dinikmati. Bagi penggemar wisata kuliner, Solo punya jenis kuliner yang lebih beragam dengan harga yang murah meriah.
Penyuka wisata alam juga akan dimanjakan dengan kekayaan alam di sekitar Solo. Tidak saja terkenal sebagai kota batik, Solo juga menawarkan banyak hal yang bisa membuat wisatawan yang datang enggan untuk pulang.
Berikut adalah beberapa hal menarik untuk dilakukan ketika liburan ke kota Solo. Simak yuk.
DAFTAR ISI
Berbeda dengan Candi Borobudur di daerah tetangganya, Magelang, Candi Cetho terletak di ketinggian 1.400 meter. Dengan kondisi cuacanya yang sejuk, Candi Cetho selain menawarkan wisata sejarah dengan bangunan candinya yang cantik, juga pemandangan pegunungan yang memikat.
Tak perlu kepanasan atau berkeringat jika berlama-lama di sini. Udara sejuknya selalu sukses membuat turis ingin berlama-lama di sini.
Datanglah ke Kampung Batik Kauman dengan menggunakan becak. Para tukang becak di sini sudah terbiasa mengantarkan turis yang ingin memborong batik atau sekadar berjalan-jalan menyusuri gang sempit di perkampungan yang dulunya terkenal sebagai kampungnya juragan batik ini.
Selain punya banyak butik batik, di kawasan ini turis juga bisa belajar membatik. Batik Gunawan Setiawan yang berada di tengah perkampungan Kauman menawarkan program belajar membatik dengan cara tradisional kepada tamu yang berkunjung.
Selain puas belanja, sekalian juga ikut mendalami ilmu membatiknya.
Jika bertanya pasar apa yang paling terkenal di Solo, semua orang akan merujuk ke Pasar Gede. Pasar tradisional yang bangunannya dirancang oleh arsitek Belanda, Thomas Karsten ini selain menjadi objek wisata dan pusat berburu oleh-oleh, juga kerap dijadikan objek favorit para penggemar fotografi.
Bentuk bangunannya yang bergaya Hindia Belanda dengan kondisinya yang masih terawat membuat para pecinta fotografi tak pernah bosan mengarahkan lensa ke gedung ini.
Sepintas, bangunan candi ini seperti sebuah tumpukan batu biasa. Namun setelah diteliti, bentuknya mirip dengan situs sejarah di Meksiko, Chichen Itza.
Sebagian orang juga menganggap candi ini sebagai candi porno karena terdapat relief para dewa dewi tanpa busana. Padahal relief itu dimaksudkan sebagai pemujaan kepada Dewa Kesuburan.
Lalu apakah benar candi ini berhubungan dengan Chichen Itza di Meksiko? Tentu saja ini masih menajdi misteri.
Pilihan lain menikmati Kota Solo adalah dengan keliling kota menggunakan bus wisata Werkudara. Bus tingkat khusus untuk turis yang beroperasi hanya di hari Sabtu dan Minggu ini mirip bus kota di London, Inggris.
Cukup dengan membayar Rp 20.000, wisatawan bisa jalan-jalan keliling kota dengan rute dari Manahan, Jalan Slamet Riyadi, Pasar Gede, Alun-Alun, Pasar Kliwon, dan kembali lagi ke Manahan.
Solo memiliki harta karun berupa wisata kulinernya yang lezat dan beraneka macam. Selain itu, semua kuliner di Solo juga dijual dengan harga yang murah meriah!
Selat Solo adalah makanan khas berupa potongan wortel, buncis, kentang yang disajikan dengan daging sapi yang direndam kuah semur. Kuliner ini adalah perpaduan masakan Belanda dan Jawa yang terjadi sejak masa penjajahan dulu.
Coba juga Gudeg Ceker Bu Karso yang untuk menyantapnya, kita harus rela begadang semalam suntuk, karena kedai gudeg ini buka pukul 02:00 hingga menjelang subuh. Tapi sejak pukul 23:00 biasanya pelanggan sudah antri di sekitar kedai.