Panduan Budidaya Tanaman Padi

waktu baca 4 menit
Kamis, 13 Jun 2013 15:16 0 43 Nur Samawiah
 

cara-budidaya-padiIndonesia merupakan wilayah tropis yang cocok sebagai tempat tumbuhnya padi. Sebuah hasil survey tahun 2013 menyatakan bahwa Indonesia merupakan peringkat ke-3 untuk produksi padi terbesar di dunia.

Sebagai negara yang termasuk dalam 5 besar produksi padi di dunia, mengapa kita masih juga mengimpor beras?

Berangkat dari situ, setidaknya kita harus belajar dan mengetahui bagaimana cara yang baik membudidayakan padi sehingga produksi padi dan kualitas padi di negara kita ini semakin meningkat dan mampu menutupi kekurangan beras di beberapa daerah tertentu.

Budidaya padi bukan hanya sekedar menanam dan merawat padi. Ada hal-hal yang harus dipelajari mulai dari penyediaan lahan, pemilihan bibit hingga perawatan sebelum masa panen, agar produksi padi Anda bisa meningkat dan sukses.

Kami berbagi cara yang harus ditempuh dalam budidaya padi.

DAFTAR ISI

1. Penyediaan Lahan

Penyediaan lahan dengan baik untuk pembudidayaan padi sangat penting agar padi yang akan kita tanam nantinya bisa lebih steril dari hama-hama yang tidak diinginkan.

Cara pengolahan lahan pembudidayaan padi yang baik.

  • Tanah sebelumnya diolah dengan cara dicangkul atau dibajak selama kurang lebih 15 hari.
  • Setelah dibajak, taburkan pupuk dengan dosis 1 kg untuk luas lahan 25 m yang fungsinya menghilangkan jenis tanaman lain yang tidak kita inginkan tumbuh di antara tanaman padi kita nantinya.
  • Setelah itu ratakan kembali tanah dari lahan tersebut bisa dengan cara digaru, setelah selesai saatnya penambahan nutrisi tanah dengan menaburkan pupuk organik padah lahan.

2. Seleksi Benih

Menyeleksi benih yang baik untuk disemaikan sangatlah penting untuk menghindari bibit padi yang kurang baik/tidak sehat dan malah akan membawa penyakit bagi bibit padi yang lainnya.

Cara menyeleksi benih padi yang bagus untuk dibudidayakan.

  • Siapkan ember yang besarnya kurang lebih menampung 5 liter air.
  • Kemudian masukkan telur ayam satu butir dan penambahan garam secukupnya.
  • Lalu aduk airnya sampai telur tadi terlihat mengambang. Telur yang mengambang adalah pertanda bahwa garam yang dimasukkan sudah cukup.
  • Kemudian masukkan benih ke dalam ember tersebut sehingga benih yang kurang baik akan terlihat mengambang di permukaan air
  • Setelah selesai cucilah benih yang tenngelam di dasar ember dengan air yang bersih.

3. Persemaian

Membuat persemaian yang pas juga sangat menentukan kualitas dari padi yang akan kita tanam.

Cara menyiapkan lahan persemaian.

  • Buatlah persemaian dengan ukuran 1 x 10 meter dengan kondisi tidak terlalu berair dan juga tidak terlalu kering.  Lokasi berukuran 1 x 10 meter adalah tempat khusus untuk menyemaikan padi seberat 1kg.
  • Taburkan benih padi di tempat persemaian secara merata sehingga pertumbuhan benihnya akan seimbang dan tidak saling tindih. Umur 1 minggu biasanya adalah umur yang paling baik untuk memindahkan bibit ke lahan yang sudah disiapkan.

4. Pindah Tanam

Satu hal yang perlu diketahui bahwa jangan sampai umur bibit dipindahkan saat melewati batas umur 20 hari. Pada saat umur itu pertumbuhan padi sudah sangat efektif dan tidak boleh dipindahkan dari tempatnya.

Jika dipindahkan melewati batas umur itu proses pertumbuhan dan penyerapannya akan terganggu dan tentunya hal itu bisa mengakibatkan kualitas padi akan semakin menurun dan tidak sesuai dengan yang diharapkan. Masa pemindahan bibit sebaiknya pada umur 1 minggu.

Pada saat memindahkan bibit ke lahan, biasanya digunakan alat untuk menentukan tempat-tempat titik tumbuh yang akan ditanami padi. Penentuan titik tumbuh dapat menggunakan tali ataupun dengan cara digaru sehingga terlihat berjarak.

Sebaiknya jarak padi yang satu dengan lainnya itu sekitar 30×30 cm. Pada saat menanam, setiap lubang tanaman berisi 1 sampai 2 bibit yang akarnya dibenamkan sedalam 2-3 cm.

5. Pemeliharaan Tanaman

Ketika pemindahan bibit dan proses penanaman telah selesai, tentu harus dilakukan pemeliharaan tanaman agar tumbuh sehat dan terhindar dari hama tanaman hingaa saat panen tiba.

Hal yang harus dilakukan setelah proses penanaman selesai.

  • Setelah penanaman jangan lupa genangi tanaman dengan air selama 1-2 jam dengan tinggi air 1-2 cm.
  • Pertahankan agar lahan tetap lembab selama beberapa hari sehingga akan terlihat tanah mulai kering, maka pada saat itu genangi kembali air selama 1-2 jam dengan tinggi genangan 1-2 cm.
  • Lakukan hal ini berulang kali hingga padi mulai terlihat berbunga. Saat padi mulai berbunga, genangi lahan padi tersebut dengan air hingga padi masak.
  • Biasanya di masa pertumbuhan, timbul banyak macam jenis hama yang menyerang tanaman padi. Jika hal itu terjadi lakukan penyemprotan racun, bisa menggunakan jenis racun polaris tapi pada saat penyemprotan sebaiknya lahan pertanian dibuang airnya terlebih dahulu.
  • Sebaiknya 20-25 hari sebelum panen maka lakukan pengeringan lahan. Pengeringan bukan berarti kondisinya dalam keadaan kering sama sekali. Kondisi  lembab harus tetap dipertahankan sekalipun tidak tergenang air.

Hal terakhir yang perlu kita pahami bahwa pembudidayaan padi memerlukan kesabaran yang sangat tinggi. Jadi untuk mendapatkan hasil yang diinginkan tentunya diperlukan kerja keras dan ketelatenan.

Rajin-rajinlah mengontrol kondisi lahan pertanian anda demi mencegah datangnya wabah wereng atau jenis penyakit yang terjadi pada padi secara tiba-tiba sehingga penanggulangan sejak dini bisa membantu dalam proses pemulihan dan anda akan mendapatkan hasil yang memuaskan. Selamat mencoba.

 (foto: lintasberita.in)