Cara Menghadapi Bos Yang Arogan

tips menghadapi bos arogan dan egoisBagaimana menghadapi bos yang arogan dan egois?

Jika bos atau atasan Anda termasuk orang yang egois, tidak peduli dengan lingkungan sekitarnya dan terlalu membanggakan dirinya sendiri, maka atasan Anda tersebut termasuk dalam golongan orang yang arogan.

Sifat arogan bisa timbul bila seseorang merasa terlalu percaya diri. Banyak bawahan atau karyawan tidak memahami apa yang dilakukan oleh bos atau atasan mereka, apakah memimpin atau mengontrol dan memerintah.

Pada dasarnya memimpin serta mengawasi  sangat berbeda dengan mengontrol dan memerintah. Jika atasan menggunakan cara disiplin agar bisa mendapatkan hasil yang baik dari Anda, maka dia tak bisa disebut arogan.

Tapi bila dia tidak menunjukkan apresiasi atau penghargaan terhadap pekerjaan yang telah Anda lakukan atau memaksa Anda untuk tetap bekerja selama akhir pekan serta menyerahkan pekerjaannya untuk Anda kerjakan, maka dia termasuk dalam orang yang arogan.

Berikut ini kami berbagi cara bagaimana menghadapi atasan yang bersifat arogan. Selamat membaca.

Mengerti dan terimalah bahwa orang atau bos yang arogan tidak bisa bekerja sama dalam team

Kenapa? Karena sudah dipastikan bahwa orang yang seperti itu tidak akan memberikan kontribusi apa-apa pada team. Bekerja dalam satu team seharusnya bisa membuat sebuah pekerjaan yang berat agar menjadi lebih ringan dan menggabungkan banyak kepala yang memiliki keinginan untuk bekerja sama saja agar mencapai satu keputusan sudah cukup sulit, apalagi bila ditambah dengan orang yang arogan.

Bersiaplah untuk perubahan yang drastis atau bahkan tidak ada perubahan sama sekali

Kenapa? Bos atau atasan yang arogan akan berusaha untuk menunjukkan bahwa betapa pentingnya keberadaan dia. Untuk memudahkan dirinya sendiri ia akan membuat perubahan terhadap cara kerja.

Atasan yang seperti itu tidak akan mempedulikan aturan yang telah dibuat oleh perusahaan. Tipe orang yang seperti itu akan membuat masalah kecil jadi nampak besar dan melimpahkan kesalahannya pada orang lain.

Jadi, pastikan Anda selalu bertemu dengan “deadline” dan bersikap profesional bila memiliki atasan atau bos yang arogan.

Jangan takut bila untuk Anda dipindahtugaskan atau ditransfer ke divisi maupun wilayah lain

Karena bisa jadi itu akan mempermudah pekerjaan Anda. Jadi, jangan menganggap atau mempersulit perpindahan Anda meskipun Anda sudah bekerja lama pada bagian itu.

Lagipula mendapatkan jenis pekerjaan baru berarti memberikan kesempatan pada Anda agar merasakan pengalaman baru.

Bila Anda merasa bisa “memberikan pelajaran” kepada bos Anda agar kehidupan pekerjaan Anda jadi lebih mudah, lakukanlah!

Cari tahu apa yang disukainya dan tidak disukai oleh bos Anda. Coba untuk menekan bos Anda dengan pengetahuan dan kemampuan yang Anda miliki.

Jadi, tetaplah belajar dan mencari informasi yang berkaitan dengan pekerjaan Anda dan beritahukan pada bos Anda. Atasan akan bersikap jadi lebih baik jika mereka tahu bahwa Anda merupakan aset yang berharga bagi perusahaan.

Hindari hal-hal yang bisa membuat Anda bertengkar atau beradu argumentasi dengan bos Anda

Karena tipe seperti itu tidak akan mau kalah, mereka akan mencari cara untuk bisa menang dan menunjukkan bahwa mereka orang yang benar dan penting. Mereka tidak akan peduli meskipun Anda benar karena harga dirinya jauh lebih penting.

Jadi, sebisa mungkin hindari hal yang bisa membuat Anda dan bos berdebat. Cara lain yang bisa Anda coba adalah menuliskan hal yang Anda maksud dicatatan kecil dan berikan pada bos Anda. Dengan begitu maksud Anda akan lebih dipahami olehnya.

Bos atau atasan yang arogan bisa saja berbohong agar dia nampak benar

Ya, orang yang seperti itu bisa saja mengatakan bahwa mereka telah menjelaskan pekerjaan secara mendetail meskipun sebenarnya tidak dilakukannya sama sekalu, mereka akan berusaha melimpahkan pekerjaan dan kesalahan yang dilakukannya pada Anda karena menganggap bahwa Anda tipe orang yang gampang dibully atau ditekan.

Cobalah untuk menolak ketika dia melimpahkan pekerjaan yang tak seharusnya Anda lakukan. Ini akan menunjukkan padanya bahwa Anda bukan tipe orang yang gampang dibully dan disuruh untuk melakukan pekerjaan yang seharusnya menjadi tanggung jawabnya.

Berikan kesempatan terakhir atau berhentilah bekerja di tempat itu!

Jika tak ada cara yang membuahkan hasil, berikan satu kesempatan terakhir untuk Anda bekerja di perusahaan tersebut, tapi bila itu masih tidak berhasil, maka berhentilah bekerja.

Anda memang bekerja dan membutuhkan uang untuk membiayai hidup, namun bila pekerjaan yang Anda lakukan hanya akan membuat Anda merasa stres dan tertekan, maka berhentilah.

Jika Anda yakin bahwa Anda memiliki kemampuan yang akan diperhitungkan di perusahaan lain dan membuat Anda bisa diterima bekerja di perusahaan lain, keluar sekarang juga!

Bicarakan pada bagian SDM (Sumber Daya Manusia)

Katakan dan ceritakan apa yang Anda alami dan rasakan pada bagian SDM agar mereka bisa menindaklanjuti permasalahan tersebut.

Mereka pasti akan memberikan keputusan dengan mempertimbangkan kondisi keuangan, kondisi kesehatan mental dan emosional Anda serta dampak terhadap perusahaan.

(photo: associationsnow.com)