Alergi dan Kafein

waktu baca 3 menit
Senin, 12 Nov 2012 15:16 0 60 Mayrani
 

Reaksi AlergiReaksi Alergi (photo: justrec.com)

Reaksi alergi bisa terjadi pada siapa saja. Kebanyakan reaksi alergi yang berhubungan dengan makanan, gigitan serangga, obat-obatan dan alergen udara, menurut Medline Plus. 

Salah satu obat yang paling efektif yang dapat membantu meringankan alergi adalah antihistamin. Antihistamin bekerja dengan mencegah sel-sel mast dalam tubuh dari memproduksi histamin. BBC News menerangkan penelitian yang dilakukan di Korea menunjukkan bahwa kafein mungkin berguna dalam mengobati reaksi alergi karena sifat alami antihistamin. Berikut penjelasannya yang kami kutip dari artikel Diane Marks.

Penyebab

Reaksi alergi terjadi dalam tubuh ketika zat diperkenalkan dan sistem kekebalan tubuh mengidentifikasi sebagai berbahaya. Sistem kekebalan tubuh dengan cepat membangun resistensi terhadap substansi dan melindungi tubuh dengan menciptakan Immunoglobulin E, atau antibodi IgE, menurut American Academy of Allergy, Asthma and Immunology. Antibodi IgE dalam aliran darah menyebabkan sel mast untuk menghasilkan histamin. Histamin adalah hormon dalam tubuh yang membantu mencegah infeksi, tetapi dalam jumlah besar dapat menyebabkan peradangan pada jaringan lunak.

Efek

Histamin pada jaringan lunak adalah efek utama dari reaksi alergi, menghasilkan gejala umum. Gejala alergi biasanya berkembang dalam kulit, usus, saluran nasal dan paru-paru, menurut Medline Plus. Anda mungkin mengalami gatal-gatal, eczema, gatal kulit, kram perut, diare, muntah, mual, hidung tersumbat, pilek, pasca-nasal drip dan asma sebagai akibat dari reaksi alergi.

Pertimbangan Kafein

Menurut BBC News, kafein dapat bertindak sebagai antihistamin alami, mengurangi jumlah histamin yang dilepaskan pada jaringan lunak, menghasilkan penurunan gejala. Pengujian dilakukan di Korea Selatan pada tahun 2000 menyimpulkan bahwa jumlah minimal kafein, seperti 0,1 mg, adalah pengobatan yang efektif untuk reaksi alergi yang parah. Tes dilakukan pada tikus laboratorium untuk menentukan apakah kafein akan membantu mencegah reaksi alergi fatal. Tikus-tikus yang diberi kafein selamat, sedangkan yang tanpa suntikan kafein mati. Dr Fayed Assem di University College London departemen farmakologi menyatakan bahwa ia meragukan jika kafein dapat memiliki banyak efek pada reaksi alergi tetapi mengakui bahwa kafein tidak membantu mencegah histamin.

Perawatan Lain

Penggunaan antihistamin sintetik adalah cara yang efektif untuk mengobati gejala alergi yang umum, menurut FamilyDoctor.org. Antihistamin dikategorikan menjadi obat pertama dan generasi kedua. Antihistamin generasi pertama lebih kuat dan lebih efektif tetapi menyebabkan kantuk yang signifikan. Antihistamin generasi kedua yang umumnya dijual dalam 24-jam pil dosis tunggal dan tidak menyebabkan kantuk. Antihistamin generasi kedua ini juga memakan waktu lebih lama untuk bekerja dalam tubuh dan biasanya digunakan untuk demam atau alergi musiman.

Peringatan!

Penggunaan kafein untuk mengobati kondisi medis perlu dilaksanakan di bawah pengawasan dokter. Jangan mencoba untuk mendiagnosa atau mengobati diri sendiri. Beberapa orang mungkin mengalami efek samping setelah menelan kafein.