Trik Agar Tak Di-bully Rekan Kerja

dibully di kantor

HUMBEDE.COM – Dewasa ini istilah bullying kerap kita dengar. Sebenarnya bullying tak hanya dilakukan oleh anak-anak usia sekolah, di kalangan profesional pun tak jarang karyawan menjadi korban bullying oleh rekan-rekan kerjanya.

Terutama yang sering mengalaminya adalah karyawan baru. Hari-hari pertama bekerja kadangkala tak bisa dilalui dengan mulus karena menjadi sasaran “keusilan” rekan-rekan yang telah lama bekerja di kantor atau perusahaan tersebut.

Bentuknya bisa hanya sekadar mengerjai karena ketidaktahuan karyawan tersebut akan sesuatu, misalnya saat bertanya dimana letak kantin atau ruangan manager A, bukannya ditunjukkan tapi malah diarahkan ke tempat lain supaya tersasar lalu saat kebingungan dijadikan bahan tertawaan atau sering disuruh mengerjakan banyak tugas, padahal mungkin sebenarnya itu bukan tugasnya. Bisa juga disindir-sindir, didiamkan atau diacuhkan dengan tidak dilibatkan dalam sebuah kegiatan.

Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan terjadinya bullying di lingkungan kerja, bisa jadi memang ada orang-orang dengan karakter tertentu yang merasa superior sehingga merasa lebih berkuasa karena bekerja lebih lama di situ, atau kondisi di perusahaan tersebut membuat pelaku bullying bisa bebas melakukan hal tersebut.

Bahkan bullying biisa juga terjadi karena sikap karyawan baru itu sendiri yang membuat rekan kerjanya terpancing melakukan bullying kepadanya.

Bila Anda adalah karyawan baru, mungkin akan timbul rasa was-was mendapat perlakuan tersebut saat akan memasuki lingkungan kerja baru. Beberapa hal berikut dapat Anda simak untuk menghindari kemungkinan Anda di-bully oleh rekan kerja :

DAFTAR ISI

Bersikap Ramah dan Terbuka

Sebagai orang baru, sudah sepatutnya Anda menunjukkan sikap yang ramah kepada siapa saja yang berada di kantor atau perusahaan tersebut. Semua orang pasti lebih suka bergaul dengan orang yang ramah. Karena itu, jangan segan memberi salam, sapaan ataupun senyuman.

Bila tak ada sesi perkenalan, maka Anda punya “tugas” untuk mengenalkan diri pada semua orang, terutama orang-orang yang memiliki kaitan dengan jobdesk Anda.

Meski tak selamanya Anda mendapatkan sambutan hangat, tapi dengan sikap yang terbuka seperti itu, orang lain menjadi lebih mudah menjalin komunikasi dengan Anda yang tentunya sangat dibutuhkan dalam interaksi di lingkungan kerja.

Tetap tampakkanlah sikap yang senang bila ada rekan yang memberitahu atau “mengajari” Anda akan sesuatu atau bahkan mengkritik saat Anda bekerja, terimalah itu sebagai bentuk perhatian dan penerimaan dia akan kehadiran Anda.

Sopan Tapi Tegas

Sebagaimana pepatah “di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung” maka sudah selayaknya Anda harus mampu bersikap santun dengan menghormati semua orang serta kebiasaan-kebiasaan yang berlaku di tempat kerja baru Anda. Hal ini dapat membantu Anda cepat beradaptasi.

Pilih kata dan perilaku yang tepat dan sesuai dengan orang yang sedang hadapi. Jangan cepat mengkritik hal-hal yang telah biasa berlaku disitu sampai Anda memahami betul agar tidak salah sikap.

Meskipun demikian, Anda harus menunjukkan sikap yang tegas, misalnya menolak dengan halus bila diminta melakukan hal-hal yang bukan menjadi jobdesc Anda atau hal-hal yang bertentangan dengan nilai pribadi Anda.

Tunjukkan Kemampuan

Bila sudah diterima kerja, pastinya Anda dinilai memiliki kemampuan untuk menjalankan tugas dan kewajiban di posisi tersebut.

Karena itu, tunjukkan dengan maksimal kemampuan yang Anda miliki sehingga atasan merasa sudah memilih orang yang tepat dan tak ada kesempatan bagi rekan-rekan yang lain meremehkan Anda.

Karena kadangkala perilaku mem-bully muncul ketika karyawan baru tampak tidak menguasai pekerjaan sehingga dianggap tidak capable lalu muncul pernyataan dan perlakuan  negatif dari rekan kerja yang lain.

Senang Membantu dan Berkontribusi

Siapapun pasti lebih senang bekerja sama dengan orang yang ringan tangan dan selalu bersedia untuk memberikan kontribusi dalam setiap kegiatan. Oleh sebab itu, tak ada salahnya bila saat Anda sudah menyelesaikan pekerjaan, lalu menawarkan bantuan pada teman yang mungkin saat itu tampaknya sedang kerepotan atau kesulitan meski tidak diminta.

Bantuan kecil seperti itu mungkin bisa menjadi “mukjizat penyelamat” yang akan ia ingat selamanya dan menjadikannya ingin membalasnya dengan membantu Anda di suatu ketika saat Anda juga mengalami kesulitan.

Selain itu, dengan berkontribusi atau memberikan partisipasi dalam banyak kegiatan kantor, menjadikan Anda membuka peluang untuk lebih dikenal dekat oleh rekan kerja yang lain.

**

Dengan mengembangkan sikap-sikap di atas, maka kehadiran Anda menjadi bernilai lebih bagi lingkungan kerja dan sangat mungkin menghindarkan Anda dari perlakuan yang tidak menyenangkan dari rekan-rekan lainnya.

So, selamat bersenang-senang di tempat kerja baru ya…