Makna di Balik Riasan Paes Pengantin Jawa

Makna di Balik Riasan Paes Pengantin JawaHUMBEDE.COM – Berbicara soal negara kita yang kaya akan budaya, tentu tak akan ada habisnya.

Seperti bila kita menghadiri pesta pernikahan sahabat, kerabat, handai taulan, atau menyaksikan pesta pernikahan para selebritis tanah air yang mengusung tema pesta pernikahan dengan upacara adat tertentu, pastilah kita akan kembali mendapatkan suguhan budaya yang khas, berupa hiasan unik pada riasan wajah sang pengantin.

Hiasan unik pada riasan wajah pengantin berbeda-beda, sesuai dengan upacara adat yang digunakan dalam pesta pernikahan. Salah satu pesta pernikahan dengan tema upacara adat adalah pesta pernikahan dengan upacara adat jawa.

Dalam pesta pernikahan dengan upacara adat jawa baik dengan upacara adat jawa jogja maupun upacara adat solo, kita akan melihat hiasan-hiasan unik berupa lekukan-lekukan yang berwarna hitam di atas dahi pengantin wanita.

Sebagian dari kita mungkin mengira bahwa hiasan yang berupa lekukan itu hanya hiasan untuk keperluan seni semata. Jangan salah, lekukan-lekukan itu bukanlah sembarang hiasan, akan tetapi hiasan yang mempunyai makna tersendiri lho.

Lekukan pada dahi pengantin wanita tersebut dinamakan paes, yang hanya di gunakan oleh pengantin wanita pada pesta pernikahan adat jawa.

Paes adalah riasan pengantin adat jawa yang merupakan simbol dari kecantikan dan kedewasaan seorang wanita jawa. Riasan paes ini memiliki beberapa lekukan yang memiliki makna tersendiri di setiap lekuknya.

Berikut makna dari setiap lekuk riasan paes pada pengantin adat jawa:

DAFTAR ISI

1. Gajahan / Panunggul

Lekukan yang berada di tengah – tengah dahi yang di sebut gajahan/penunggul.

Lekukan yang berbentuk seperti setengah bulatan ujung telur bebek ini bermakna harapan bahwa seorang wanita akan di tinggikan derjatnya dan akan di hormati.

2. Pengapit

Lekukan yang berada di samping kiri dan kanan penunggul yang di sebut pengapit.

Lekukan ini merupakan lambang pendamping, agar rumah tangga yang di bangun dapat dijalani dengan lurus.

3. Penitis

Lekukan yang berada di sebelah kanan dan kiri pengapit yang di sebut penitis.

Lekukan yang berbentuk seperti ujung telur ayam ini bermakna bahwa seorang wanita harus tepat dalam menentukan segala sesuatu dalam rumah tangga. Misalnya saja dalam mengatur keuangan rumah tangga, harus tepat agar pengeluaran tidak melebihi pendapatan.

4. Godheg

Lekukan yang memperindah cambang yang disebut godheg.

Lekukan ini bermakna agar mempelai pria dan wanita dapat saling introspeksi diri dan tidak terburu-buru dalam memutuskan sesuatu.

5. Cithak

Untuk memperindah paes, dipasang hiasan pada tengah-tengah dahi yang disebut cithak.

Hiasan yang berbentuk belah ketupat ini bermakna penutup agar terhindar dari perbuatan tercela yang dilakukan oleh orang lain.

Hmm.. ternyata begitu dalam ya makna dari riasan paes pada pengantin adat jawa. Semoga riasan yang merupakan salah satu wujud budaya bangsa kita yang adiluhung ini terus terjaga kelestariannya, tidak tergusur oleh perkembangan jaman dengan riasan yang modern.