HUMBEDE.COM – Anda mungkin berpikir jika menjual sebuah produk secara offline (membangun toko, sewa ruko), merupakan langkah yang sangat berisiko dan mahal untuk memperkenalkan brand anda. Tapi, belakangan terakhir mungkin anda mulai akrab mendengar tentang pop up store yang menjadi salah satu cara yang cukup populer untuk memenangkan hati pelanggan anda.
Pop up store adalah sebuah tren yang mulai menjamur ketika awal terjadi resesi ekonomi beberapa tahun lalu, terutama di luar negeri. Namun, di Indonesia keberadaan pop up store juga mulai marak, sebut saja toko ritel thegoodsdept yang menerapkan sistem tersebut di pusat perbelanjaan untuk mempromosikan brand-brand yang dinaunginya.
Berbeda dengan toko permanen, keberadaan pop up store, pada dasarnya untuk melihat sejauh mana selera, kesadaran, dan kesukaan para calon konsumen terhadap brand tertentu di satu lokasi.
Cara ini terbilang efektif dalam menebarkan informasi, mendapat target pasar baru, menguji coba sebuah konsep dan membangun komunitas dengan maksud meningkatkan angka penjualan ritel.
Ada beberapa tipe pop up, mulai dari yang tradisional, menyewa ruang selama 30-60 hari, sampai menyewa ruang semi permanen untuk beberapa tahun, atau bahkan ritel mobile pop up (berpindah-pindah) dengan menggunakan kendaraan tertentu untuk menetap dan berjualan di lokasi tertentu.
Berikut 5 tips sukses membangun pop up store, dilansir dari businessinsider.com:
DAFTAR ISI
Ruang ritel sementara untuk brand anda harus merupakan tempat yang nyaman untuk mempelajari produk dan pelayanan serta menjadi tempat untuk bereksperimentasi atas brand tersebut bagi calon pelanggan baru anda.
Pikirkan segala sesuatunya, agar target konsumen anda benar-benar mencari dan membeli produk yang tepat. Ingatlah, bagi para pembelanja online, tidak bisa mencoba sebuah produk sebelum membeli, merupakan hal yang sebetulnya tidak terlalu nyaman selama ini.
Membangun sebuah toko ritel sementara, kerap dimanfaatkan para penjual untuk menggarap target pasar baru sebelum melakukan investasi pada toko permanen. Sambil melakukan survei, anda juga harus benar-benar memahami apa yang diinginkan calon konsumen serta lingkungan sekitar anda.
Pop up retail membutuhkan pelayanan yang tidak hanya di permukaan saja, namun mencakup pandangan mendalam konsumen sebagai target, pencarian lokasi yang tepat, desain menarik yang tidak hanya fungsional tapi juga enak dipandang mata, serta staf yang mampu merepresentasikan brand anda di lokasi tersebut.
Untuk mendapatkan hasil sempurna, anda tentu memerlukan mitra terbaik, termasuk menemukan agensi yang bisa memelihara perkembangan brand anda selama menjalankan program pop up store sesuai visi dan misi awal.
Anda juga perlu menciptakan pengukuran atau indikator kesuksesan setelah mendirikan pop up store, termasuk berapa banyak pengembalian investasi yang anda terima. Coba cek kembali indikator kedatangan konsumen, angka penjualan, dan perbincangan sosial media, dan serta kesan konsumen anda.
Jika anda cukup anti mengambil risiko tinggi, cara pop up store mungkin tidak terlalu tepat. Pengalaman sementara bagi banyak brand untuk mencoba sesuatu yang baru agaknya sedikit menakutkan, tentu akan ada harga yang dibayar dan anda akan menyadarisuatu saat nanti jika segala sesuatunya menjadi sangat berharga.