Ini Dampak Buruk di Balik Wi-Fi

HUMBEDE.COM – Manusia modern saat ini sangat terhubung dengan jejaring sosial dari saku gadget yang selalu siap. Lihatlah ke sekeliling Anda, di bus, kafe, atau toko dan Anda akan melihat sebagian besar orang-orang senantiasa terhubung dengan wifi pada ponsel pintar di tangan mereka.

Jaman dengan teknologi canggih sekarang telah mendukung email cepat untuk rekan kerja, mengirim pesan teks dengan melampirkan foto ke teman, atau melakukan video chat dengan orang yang dicintai.

Ini Dampak Buruk di Balik Wi-Fi

Tentu saja, kenyamanan yang terhubung ke internet saat bepergian membuat gaya hidup aktif menjadi jauh lebih mudah. Tapi apa dampak wifi terhadap kesehatan seseorang? Apakah ada risiko kesehatan dari wifi?

Beberapa studi menyatakan ada sedikit atau tidak ada bukti efek berbahaya dari penggunaan konstan dari perangkat wifi. Lainnya memperingatkan risiko kesehatan seperti tumor dan kanker otak.

DAFTAR ISI

Apa itu Wifi?

Sebelum kita benar-benar dapat menggali studi yang ada dan menjalankan angka pada risiko kesehatan wifi, ada baiknya untuk tahu persis apa itu wifi. Kata wifi sebenarnya plesetan dari kata Hi-Fi, yang merupakan reproduksi suara berkualitas tinggi.

Wifi, atau wireless fidelity, untuk bagian ini adalah istilah bermerek dagang yang mengacu pada koneksi internet nirkabel yang menggunakan gelombang radio 2,4 GHz Ultra High Frequency (UHF) dan 5 GHz Super High Frequency (SHF). Kedua gelombang radio merambat, SHF sepenuhnya oleh penglihatan dan UHF dengan beberapa variabel.

Jadi keduanya bisa diblok oleh struktur fisik seperti bukit, tapi benar-benar dapat memancar melalui dinding untuk transmisi. Bahkan wifi menggunakan gelombang mikro yang sama pada oven microwave, pemancar radar dan satelit komunikasi.

Produk yang lulus standar ini menggunakan merek dagang “Wifi Certified.” Memasuki komputer pribadi, ponsel pintar, konsol video game, tablet, dan lain sebagainya, yang semua menggunakan wifi sebagai sarana untuk menjaga pengguna masing-masing agar terhubung.

Tidak seperti produk kabel yang menggunakan ethernet dan koneksi fisik misalnya, produk nirkabel berkembang dari gelombang mikro yang dipancarkan dari hotspot di mana saja dari antara 66 meter di dalam ruangan untuk jarak yang jauh lebih besar di luar ruangan. Tidak ada koneksi fisik yang terlibat.

Dan karena tidak ada koneksi wifi yang nyata, jumlah penyerapan gelombang mikro ke dalam tubuh sulit didefinisikan. Tergantung pada jumlah data yang dikirim ke pengguna, jumlah gelombang radio yang digunakan akan berfluktuasi.

Pada akhirnya tampak bahwa tingkat risiko kesehatan wifi yang terlibat dapat dihubungkan ke jumlah data yang digunakan.

Sistem Wifi

Wifi menggunakan gelombang radio microwave. Ini adalah bentuk radiasi non-ionisasi. Radiasi non-ionisasi tidak cukup kuat untuk menghapus elektron dari atom, atau yang menyebabkan masalah kerusakan yang menghancurkan jaringan biologis.

Namun, radiasi elektromagnetik, yang meliputi gelombang radio dan gelombang mikro, dapat merangsang atom dan menyebabkan luka bakar. University of Basel di Swiss melaporkan dalam studi 2009 bahwa paparan intermiten sel manusia untuk 50 Hz medan elektromagnetik dalam 10 unit Gauss mendorong peningkatan yang signifikan dalam fragmentasi DNA.

Apa artinya? Bayangkan oven microwave Anda memanaskan makan malam favorit Anda. Pipanya memanas setelah beberapa menit. Singkatnya, itu merupakan radiasi elektromagnetik. Namun microwave oven memiliki 100.000 kali dari jaringan wifi. Jadi risiko kesehatan wifi tampaknya akan menjadi sangat minim dibanding barang-barang elektronik rumah tangga lainnya, seperti oven microwave.

Risiko Kesehatan

Beberapa peneliti telah menyatakan keprihatinan bahwa bahkan paparan radiasi non-pengion tingkat rendah dapat menyebabkan perubahan kromosom. Apa artinya?

Mengurangi melatonin, radikal bebas, dan degranulasi sel massa. Para peneliti yang sama mencurigai wifi terkait dengan leukemia, tumor dan kanker otak.

Meskipun masih belum ada bukti kuat yang menunjuk ke hipotesis tersebut berkaitan dengan wifi sendiri, banyak penelitian telah dilakukan untuk mengetahui seberapa berbahaya wifi sebenarnya. Sayangnya wifi muncul pada tahun 2000, sehingga belum ada studi jangka panjang kisaran 20 tahun untuk menetapkan apakah risiko kesehatannya benar-benar ada.

Nah, menurut Health Protection Agency, seseorang yang menghabiskan satu tahun penuh menggunakan wifi terkena sekitar jumlah risiko yang sama dari panggilan ponsel selama 20 menit.

Kemungkinan Efek Samping

Gejala jangka pendek meliputi:

– Sakit kepala
– Kehilangan memori jangka pendek
– Sifat lekas marah
– Masalah pencernaan
– Denyut jantung tidak teratur

Gejala jangka panjang meliputi:

– Kemungkinan terkait kanker
– Kemungkinan penyakit neurologis
– Kemungkinan perubahan dalam fungsi otak
– Kemungkinan penyakit usus
– Kemungkinan kerusakan pada lapisan lendir usus

Pencegahan

Berikut adalah beberapa cara untuk melindungi diri dari radiasi wifi yang kemungkinan atau mungkin tidak berbahaya bagi Anda:

– Minum air yang disaring
– Mengambil multivitamin dan mendapatkan asupan yang cukup dari vitamin A, C, E, dan selenium
– Memenuhi asupan omega-3
– Berolahraga secara teratur
– Batasi penggunaan smartphone, tablet dan perangkat wifi
– Jauhkan antena smartphone dari tubuh Anda
– Jauhkan router nirkabel Anda di ruang yang terpisah
– Gunakan kabel ethernet bila tersedia
– Matikan wifi Anda di malam hari ketika paparan berada paling tinggi
– Cobalah untuk menjaga perangkat nirkabel minimal 6 kaki dari kepala Anda ketika Anda tidur.

(photo: www.healthambition.com)