HUMBEDE.COM – Asal-usul AIDS dan HIV memang telah membingungkan para ilmuwan sejak penyakit ini pertama terungkap pada awal 1980-an. Selama lebih dari dua puluh tahun, penyakit mematikan ini telah menjadi subjek perdebatan sengit dan penyebab berbagai argumen yang mungkin sudah tak terhitung jumlahnya.
DAFTAR ISI
Kasus pertama AIDS yang diketahui, terjadi di Amerika Serikat pada awal tahun 1980. Sejumlah pria gay di New York dan California tiba-tiba mulai mengembangkan infeksi oportunistik langka dan kanker yang tampak keras kepala resisten terhadap pengobatan.
Pada saat itu, AIDS belum memiliki nama. Dan segera, penyedia layanan kesehatan dari seluruh negeri mulai melaporkan timbulnya kasus serupa. Sehingga jumlah korban yang mengalami penyakit tak dikenal ini terus meningkat, tanpa diketahui apa penyebabnya.
Pada September 1982, CDC kemudian menggunakan istilah sindrom defisiensi imun (AIDS) untuk pertama kalinya ketika memberi paparan serta penjelasan mengenai penyakit misterius ini. Dan dibukalah klinik AIDS pertama di San Francisco pada tahun yang sama.
Setelah istilah AIDS digunakan, di tahun 1984 Dr. Robert Gallo beserta dengan rekan-rekannya di National Cancer Institute menemukan apa yang menyebabkan AIDS.
Gallo medapati Virus Human Immunodeficiency (HIV), virus inilah yang bertanggung jawab terhadap terjadinya infeksi HIV. Infeksi ini berbeda dari AIDS, sindrom full-blown bersamaan dengan konsekuensi dari sistem kekebalan yang rusak (seperti pneumonia dan sarkoma Kaposi), yang paling sering fatal.
Namun setelah penyakit diidentifikasi, HIV dan AIDS dengan cepat menjadi wabah yang mematikan. Di tahun 1994, AIDS menjadi penyebab utama terjadinya kematian di Amerika.
Pada tahun 1997, ditemukan standar pengobatan untuk HIV. Dengan ini, jumlah kematian yang disebabkan oleh AIDS mulai menurun. Dan meskipun ada sedikit kemajuan, AIDS tetap tidak diketahui cara penyembuhannya.
HIV dan AIDS hingga sekarang ini belum benar-benar diketahui pengobatannya. Apabila terdapat orang yang terinfeksi dengan virus tersebut, mereka tidak bisa menyingkirkan virus ini. Orang-orang hanya dapat berusaha untuk memperlambat perkembangan penyakit tersebut.
Bagi orang-orang yang tidak terinfeksi, sebaiknya lakukan pencegahan apapun untuk menghindari terjadinya infeksi virus ini. Pada tahun 2013, CDC merilis sebuah studi yang menemukan bahwa dosis harian obat mungkin dapat menghentikan transfer HIV dari orang yang positif kepada mereka yang negatif.
Seperti yang kita ketahui, salah satu penyebab utama terjadinya penyebaran HIV/AIDS adalah seks bebas dan pemakaian jarum suntik secara bergantian.
Transfusi darah juga bisa memberi dampak negatif yang mengakibatkan terjadinya penularan HIV/AIDS. Maka dari itu, dipandang perlu adanya pendidikan tentang seks pada anak-anak sejak dini, melakukan pendekatan dengan anak dan menghujani mereka dengan berbagai informasi tentang penyakit ini tentu akan sangat berguna di kemudian hari.
Dengan menyediakan informasi tentang penyebab dan cara pencegahan penyakit AIDS, maka pengobatan yang tepat mungkin akan dapat dilakukan.
Selain itu, di jaman sekarang ini dimana pergaulan bebas semakin liar, sangat penting untuk menggunakan alat kontrasepsi seperti kondom ketika sedang berhubungan intim dengan kekasih. Ini merupakan salah satu bentuk perlindungan yang dapat dilakukan guna menghindari semakin banyaknya penularan infeksi terhadap penyakit mematikan ini.