Waspadai Penyakit Akibat Banjir

waktu baca 3 menit
Kamis, 10 Jan 2013 07:25 0 47 iPul Gassing
 

BanjirBencana banjir

Musim hujan sudah datang, bahkan di beberapa kota musim hujan mengakibatkan bencana berupa banjir yang menggenangi ratusan rumah. Meski berangsur-angsur banjir mulai surut tapi rupanya masih ada ancaman lain yang sedang menanti. Ancaman itu adalah beberapa penyakit yang memang sering timbul selepas bencana banjir.

Apa saja penyakit itu? Berikut adalah beberapa di antaranya:

DAFTAR ISI

1.  Diare

Diare adalah penyakit yang ditandai dengan buang air besar yang sering dan berbentuk encer disertai rasa mulas di perut. Sebagian besar diare disebabkan oleh virus, namun ada juga yang disebabkan oleh keracunan bakteri.

Lingkungan yang kotor selepas banjir memang jadi penyebab utama suburnya virus dan bakteri penyebab diare. Pada orang sehat diare dapat berlalu dengan sendirinya, tapi bagi mereka yang kurang sehat dan kurang nutrisi diare dapat menyebabkan dehidrasi yang jika tidak ditangani akan berakibat serius.

2. Muntaber

Muntaber adalah diare yang disertai dengan muntah dan rasa mual berlebihan. Penyebabnya sama dengan diare. Kondisi lingkungan yang tidak bersih termasuk di pengungsian bisa memicu muntaber bagi sebagian orang, apalagi jika kondisi tubuh sedang tidak sehat atau kekurangan nutrisi.

3. ISPA

ISPA atau infeksi saluran pernafasan akut adalah penyakit infeksi akut yang melibatkan organ saluran pernafasan, hidung, sinus, faring, atau laring. Yang termasuk gejala dari ISPA adalah badan pegal-pegal (myalgia), beringus (rhinorrhea), batuk, sakit kepala, sakit pada tengorokan.

Penyebab ISPA adalah virus, bakteri dan jamur. Kebanyakan ISPA dapat disembuhkan dengan pengobatan ringan atau pemberian antibiotik namun ada dalam kondisi tertentu ISPA harus ditangani secara serius jika dahak yang keluar sudah berwarna hijau sebagai tanda ditemukannya bakteri.

4.  DBD

DBD atau lebih dikenal dengan nama demam berdarah ditularkan melalui nyamuk aedes aegypti. Genangan air akibat banjir menjadi sarang nyamuk. Biasanya banyak menyerang anak-anak karena daya tahan tubuh yang rendah.

Gejalanya berupa demam 4-7 hari, sakit kepala, flu, mual dan muntah. Pada kasus yang parah sampai timbul mimisan atau pendarahan dan bahkan bisa menyebabkan presyok/syok. Pertolongan dini adalah mengatasi presyok/syok yang terjadi dengan memberikan minum sebanyak-banyaknya, bila perlu beri cairan melalui infus. Berikan kompres  dan obat penurun panas. Mengingat tingkat resikonya yang tinggi, pasien yang terkena DBD harus segera dirujuk ke rumah sakit terdekat.

5. Leptosiprosis

Penyakit ini umumnya ditandai dengan demam, sakit kepala parah, nyeri otot, muntah dan mata merah. Aneka gejala ini bisa meniru gejala penyakit lain seperti selesma, jadi menyulitkan diagnosa. Malah ada penderita yang tidak mendapat semua gejala itu. Pertolongan pertama ada umumnya dengan antibiotika seperti doxycycline atau penicillin dan harus segera dirujuk ke Rumah Sakit. Pengobatan dengan antibiotika dianggap paling efektif jika dimulai dini.

Bakteri penyebab penyakit ini disebut leptospira, biasanya dibawa oleh binatang seperti tikus, babi, kambing, sapi dan lain-lain. Pada kasus banjir,kuman ini bisa ditularkan melalui kencing tikus yang hanyut dibawa air. Kuman ini masuk ke dalam tubuh melalui luka atau lecet pada kulit serta kadang-kadang melalui selaput pada mulut atau hidung.

7. Demam Chikungunya

Penyakit ini ditandai dengan demam mendadak serta nyeri pada persendian dan otot yang berlangsung selama beberapa hari atau minggu. Pada beberapa kasus juga timbul ruam merah pada kulit. Penyakit ini dapat sembuh dengan sendirinya seiring dengan munculnya imunitas dalam tubuh. Sebagai pengobatan tahap awal penderita bisa diberi analgetik untuk menghilangkan nyeri. Namun tetaplah waspada dan bawa penderita ke dokter atau rumah sakit terdekat.

Banjir memang musibah, kita tidak tahu kapan dia datang. Meski begitu kita harus tetap menjaga diri dan keluarga ketika bencana itu datang, setidaknya untuk menghindarkan diri dan keluarga dari bencana berikutnya. Ingatlah untuk selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan serta tidak lupa untuk mengkonsumsi makanan bergizi agar tidak gampang terkena penyakit akibat banjir.

(photo: sciencemediacentre.co.nz)