Beberapa Kelainan Psikologis yang Mungkin Terjadi pada Anak

waktu baca 3 menit
Sabtu, 14 Sep 2013 17:00 0 30 Nur Afrida
 

Kelainan Psikologis yang Mungkin Terjadi Pada Anak.Kelainan psikologis ternyata tidak hanya menimpa orang dewasa yang kerapkali menghadapi berbagai masalah dan stres yang dapat mengguncang kejiawaan dan sisi psikologis mereka.

Ternyata anak-anak pun dapat mengalami beberapa kelainan kejiwaan yang dapat disebabkan oleh beberapa faktor yakni: genetika, trauma, kebiasaan atau karena pengaruh lingkungan.

Berikut ini adalah beberapa jenis gangguan kejiwaan dan psikologis yang dapat menimpa anak-anak:

DAFTAR ISI

1. Asperger Syndrom

Sindrom Asperger (ditemukan oleh Hans Asperger pada tahun 1944) merupakan kelainan perilaku pada anak yang membuat Anak menjauh dari keramaian, menjadi penyendiri, tidak suka bermain dan tidak banyak bicara.

Anak-anak dengan sindrom ini kerapkali berbicara pada orang dewasa tentang topik yang tidak biasa atau melakukan percakapan yang tidak nyambung.

Anak-anak dengan sindrom ini ada pula yang menunjukkan keinginan untuk memiliki banyak teman namun karena mereka memiliki kecenderungan untuk mudah bosan, mudah menjauh dan kadang berperilaku aneh, sulit bagi mereka memiliki teman bermain.

Ciri dari anak yang mengidap asperger syndrom adalah kurang ekspresi, tidak menunjukkan rasa simpati, lebih suka bermain sendirian dan tidak sensitif pada apa yang terjadi di sekitar mereka.

2. Autisme

Autisme berbeda dengan asperger syndrom dan menyerang 1 dari 110 anak di dunia. Autisme dapat dikenali sejak bayi seperti misalnya fokus mata hanya pada satu benda, respon yang sangat minim terhadap impuls dan tidak bereaksi pada suara.

Pada anak yang sudah lebih besar, biasanya ditandai dengan kesulitan fokus pada 1 hal, tidak merespon saat dipanggil, kesulitan komunikasi verbal dan non verbal serta melakukan sesuatu secara berulang-ulang kali.

3. Attention Deficit Hyperactivity Disorder Symptoms

Kelainan yang disebut dengan hiperaktivitas ini adalah suatu kondisi dimana seorang anak mengalami kesulitan dalam memusatkan perhatian mereka terhadap suatu hal.

Keadaan ini disebabkan oleh kerusakan sistem syaraf ke otak sehingga respon yang dibawa anak menjadi lebih singkat, bisa pula disebabkan oleh epilepsi, alergi makanan, pengaruh lingkungan, gegar otak dan sifat bawaan.

Cirinya adalah: tidak bisa diam, tidak dapat memusatkan perhatian di sekolah, masa bodoh dengan tugas dan nilainya, tidak mau mendengarkan seseorang yang bicara kepadanya, berbicara terlalu banyak dan mudah lupa dengan kegiatan sehari-hari.

4. Mental Retardation

Mental retardation adalah suatu jenis gangguan psikologis pada anak yang ditandai dengan ketidakmampuan mereka mengurus diri mereka sendiri, sulit berkomunikasi dan tidak bisa membedakan mana yang membahayakan dan mana yang tidak.

Mental retardation dapat dikenali sebelum usia anak 17 tahun. Umumnya dapat dilihat dari tingkat IQ mereka yang rendah yang biasanya ada di bawah angka 70.

Mereka yang mengalami mental retardation tidak mampu mandi sendiri, makan sendiri, sulit berbicara dan selalu membutuhkan pendamping saat melakukan sesuatu.

5. Stuttering Disorder

Dalam bahasa Indonesia, jenis kelainan ini disebut dengan gagap atau masalah yang muncul pada seorang anak saat ia harus berbicara di depan orang banyak. Hal ini dapat disebabkan oleh stres, frustasi dan kepercayaan diri yang rendah.

Gangguan gagap dalam berbicara ini umumnya berupa pengulangan kata, jeda saat berbicara, salah pengucapan dan pengucapan yang tidak jelas. Seringkali juga disertai ciri motorik seperti mata yang berkedip, napas sesak atau tangan yang mengepal.

(foto: iStock Photos)