Benarkah Tubuh Butuh Multivitamin?

Multivitamin atau suplemen adalah asupan yang umum dikonsumsi di kalangan orang dewasa di Amerika Serikat, begitu juga di Indonesia. Itu karena mengonsumsi multivitamin memang praktis dan mudah.

Namun, vitamin dan suplemen mungkin tidak bermanfaat sebagaimana yang sering orang pikirkan. Demikian menurut penulis kesehatan, Liza Baskin.

Multivitamin

Lembaga USPSTF (The US Preventive Services Task Force) baru-baru ini mengumumkan bahwa tidak ada cukup bukti untuk mengklaim bahwa mengonsumsi vitamin dan mineral dapat efektif mencegah penyakit jantung dan kanker.

Task Force menyarankan bahwa ahli kesehatan harus menggunakan penilaian terbaik dan mempertimbangkan riwayat kesehatan pasien sebelum mengeluarkan pendapat bahwa seorang pasien bisa mengonsumsi vitamin dan mineral buatan.

Virginia Moyer, MD, MPH dari Task Force dan Chapel Hill dari American Board of Pediatrics, sama-sama menyarankan pasien harus berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi multivitamin dan suplemen.

Rekomendasi ini hanya berlaku bagi orang dewasa dengan usia di atas 50 tahun ke atas yang tidak memiliki kebutuhan gizi khusus.

Task Force menetapkan bahwa rekomendasi ini tidak berlaku untuk anak-anak, orang dengan kondisi kronis, pasien rumah sakit dan orang-orang yang memiliki problem kekurangan gizi.

DAFTAR ISI

Tidak Efektif Mencegah Penyakit Jantung dan Kanker

Pada tahun 2003, Task Force telah menyimpulkan bahwa tidak ada bukti yang cukup untuk merekomendasikan atau menyarankan penggunaan vitamin A, C atau E, multivitamin dengan asam folat atau kombinasi antioksidan untuk mencegah penyakit jantung dan kanker. Mereka juga menyarankan agar menggunakan beta-karoten untuk mencegah penyakit jantung dan kanker.

Baru-baru ini, ditemukan bukti terbaru yang menunjukkan bahwa vitamin E tidak efektif untuk mencegah penyakit jantung dan kanker.

“Bukti menunjukkan bahwa tidak ada manfaat mengonsumsi vitamin E dan beta-karoten untuk mencegah penyakit jantung dan kanker. Bahkan dapat berbahaya karena meningkatkan resiko kanker paru-paru bagi mereka yang mendapatkan resiko terkena penyakit ini,” kata penulis dari Task Force, Michael LeFevre, MD, MSPH.

Selain itu, vitamin dan suplemen yang diperiksa pada tahun 2003 pada vitamin D, kalsium, selenium dan asam folat yang terkandung di dalam suplemen, terbukti bahwa suplemen tersebut tidak efektif.

Lebih Baik Diet Seimbang

Dr. Moyer dan timnya menyimpulkan bahwa diet seimbang dengan banyak mengonsumsi buah dan sayuran adalah cara terbaik untuk mendapatkan vitamin dan mineral penting yang dibutuhkan oleh tubuh agar selalu sehat.

Untuk mendapatkan lebih banyak vitamin, disarankan mengonsumsi buah-buahan yang bervariasi agar vitamin yang diperoleh oleh tubuh juga beranekaragam. Sementara, sayuran dibutuhkan untuk mencukupi kebutuhan mineral tubuh.

Bukti-bukti juga menunjukkan bahwa pencegahan penyakit kanker dan jantung bisa dilakukan dengan melakukan diet seimbang, yakni mengonsumsi buah-buahan, sayuran, biji-bijian, makanan bebas lemak, susu rendah lemak dan makanan laut yang bebas dari zat radioaktif.

Task Force juga percaya bahwa masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk membuktikkan kombinasi multivitamin memang diperlukan untuk pencegahan kanker, meski hasil penelitian Task Force sendiri telah menunjukkan hubungan yang negatif.

Demikian menurut penelitian yang diterbitkan di jurnal Annals of Internal Medicine.