Parasetamol (acetaminophen) merupakan obat yang paling umum digunakan pada saat kehamilan, namun ada sedikit studi yang telah menyelidiki konsekuensi jangka panjang yang mungkin dapat berpengaruh pada anak.
Sebuah studi baru dari Norwegian Institute of Public Health menunjukkan bahwa penggunaan jangka panjang parasetamol selama kehamilan dapat meningkatkan risiko efek samping pada perkembangan anak.
Para ilmuwan telah menemukan bahwa parasetamol rupanya dapat memainkan peran dan memberi pengaruh dalam pembentukan otak anak. Hal ini cukup serius karena dapat membahayakan bayi yang belum lahir, seperti dilansir dari geniuspregnancy.com
DAFTAR ISI
Para ilmuwan telah mencoba efek dari obat populer ini pada tikus yang masih berusia sepuluh hari. Ketika tikus menjadi sedikit lebih tua, perilaku mereka kemudian diuji. Tikus yang digunakan sebagai uji coba rupanya memiliki gangguan perilaku yang berbeda, dan memori fungsionalnya berkurang.
Menurut para ahli, parasetamol yang hadir dalam tubuh anak pada titik tertentu perkembangan, tidak dapat mempengaruhi fungsi kognitif, tetapi mampu mengubah reaksi terhadap obat di masa dewasa.
Dokter memperingatkan wanita hamil yang berada dalam tahap terakhir kehamilan untuk mempertimbangkan baik-baik sebelum mengkonsumsi parasetamol. Hal yang sama berlaku untuk anak-anak. Anak yang mengalami demam tidak harus diberi parasetamol, Anda bisa memilih cara alami untuk penyembuhannya.
Selain itu, penting untuk Anda ingat bahwa suhu badan yang sama dengan atau kurang dari 38 derajat tidak harus diturunkan. Hal ini merupakan hal yang wajar terjadi ketika tubuh sedang melawan infeksi.
Selain itu, jika Anda memberikan antipiretik pada suhu lebih rendah dari 38, Anda akan mengganggu proses alami pada pertumbuhan bayi, sehingga tidak menutup kemungkinan bayi Anda akan sakit untuk waktu yang lama.
Selain pengaruh buruk parasetamol untuk janin, overdosis terhadap obat ini juga tentu berbahaya. Sudah bukan rahasia lagi bahwa ketika Anda mengkonsumsi obat dalam jumlah yang berlebih, hal tersebut dapat menyebabkan kerusakan hati beracun dan mempengaruhi irama jantung, bahkan pada orang sehat sekalipun.
Saat berada pada masa kehamilan, seorang calon ibu memang selalu harus lebih berhati-hati menjaga kehamilan agar bayi dalam kandungan tetap sehat.
Saat dilanda demam ataupun flu, Anda bisa mencoba mengatasinya dengan cara yang lebih alami yang tentunya tidak akan memberi efek samping, seperti misalnya mengkonsumsi vitamin C, beristirahat ataukah minum teh hangat beserta madu dan perbanyak air putih. Hal ini dapat memberikan Anda kesegaran dan membuat kondisi tubuh Anda menjadi lebih tenang.
Namun jika Anda memutuskan untuk mengkonsumsi obat apapun ketika Anda sedang hamil, Anda harus menggunakan dosis efektif terendah untuk waktu sesingkat mungkin. Jika dosis yang dianjurkan rupanya tidak dapat memberi efek apa-apa terhadap gejala Anda, sebaiknya segeralah berkonsultasi pada dokter.
Wanita hamil memang lebih rentan terkena penyakit karena kondisi tubuh yang melemah, maka dari itu sebaiknya perhatikan kebersihan Anda pada masa kehamilan, cuci tangan Anda saat akan mengkonsumsi makanan dan bersihkan lendir pada hidung Anda setelah bersin.