Diperkirakan setiap tahunnya, sebanyak 38.000 wanita di bawah usia 50 tahun terkena serangan jantung di Amerika Serikat. Namun masalah jantung dapat dengan mudah keliru dikenali sebagai penyakit lain, seperti masalah pencernaan.
Simak pembaca gejala berikut sebagaimana dilansir dalam Health, Sabtu (15/02/14), agar Anda tak melewatkan peringatannya:
DAFTAR ISI
Meskipun hal ini sering berarti saraf terjepit atau arthritis di leher Anda, “penting untuk memastikan itu bukan masalah jantung terlebih dahulu,” Dr. Nieca Goldberg medical director dari Joan H. Tisch Center for Women’s Health, NYU Langone Medical Center mengatakan.
Berkonsultasilah dengan dokter bila Anda melihat rasa geli di tangan dan kaki.
Jangan remehkan bila sakit perut disertai dengan gejala gangguan jantung yang lain, seperti napas yang pendek, keringat dingin, atau nyeri di dada atau punggung.
Termasuk sulit membedakan antara serangan panik dengan serangan jantung dikarenakan keduanya memiliki gejala ini. Sebagian mengatakan: serangan panik dapat dipicu oleh kejadian penuh tekanan (meski tak selalu begitu), dan tanda lainnya meliputi: gemetar, ketakutan yang hebat, dan kekhawatiran berlebihan.
Serangan panik juga biasanya datang tiba-tiba dan berlalu selama 5 menit, sementara gejala serangan jantung pada wanita cenderung berawal lambat dan tak lekas hilang. Satu-satunya cara untuk memastikannya adalah mendatangi unit gawat darurat.
Rahang bisa terasa sakit jika memiliki serangan jantung, dikarenakan saraf yang terikat padanya dekat dengan saraf yang berasal dari jantung Anda.
Bila sakitnya terus-menerus, kemungkinan pasien memiliki masalah gigi dan mulut; jika sakitnya muncul sekali-sekali dan bertambah parah saat pasien memaksakan diri, hal itu cenderung mengarah pada masalah jantung.
Merasa pusing tanpa sebab yang jelas (seperti olahraga berat atau dehidrasi) dapat berarti tak cukupnya darah dalam mencapai jantung, terutama jika pasien juga menderita napas yang pendek serta berkeringat dingin.
Wanita sering menggambarkan serangan jantung sebagai sensasi yang sesak, berat, atau tertekan. Sakitnya tak mesti parah atau tiba-tiba; bisa saja berlangsung berminggu-minggu, sebegitu seringnya hingga keliru dianggap sebagai gangguan pencernaan atau panas di perut.
Bila sakitnya tak datang beberapa saat setelah makan, kemudian jika seseorang tak memiliki gangguan pencernaan, atau ia juga tengah mengalami gejala seperti mual, hal itu perlu diperiksa dengan segera oleh dokter.
Jika seseorang tak dapat berjalan sejauh satu blok dengan nyaman atau terasa mesti berhenti dan beristirahat saat menjalankan aktivitas harian, hal itu bisa menjadi tanda bahwa darah tak sampai pada jantung dengan cukup cepat sehingga masalah jantungnya perlu diperiksakan.
Seringkali serangan jantung dipicu oleh penumpukan deposit lemak yang disebut plak dalam arteri koroner. Saat plak tersebut menebal dan mengeras, berkembanglah atherosclerosis—penyakit jantung umum yang menyebabkan serangan jantung. (Bentuk lain penyakit jantung meliputi arrhythmia dan kecacatan bawaan lahir.)
Atherosclerosis dapat menyumbat aliran darah, kemudian oksigen, pada otot jantung yang membawa pada serangan jantung.
Beberapa faktor resiko penyakit jantung adalah riwayat keluarga, tekanan darah tinggi dan/atau kolesterol, obesitas, kebiasaan merokok, tingkat stres yang tinggi, dan memiliki gaya hidup sedenter, meskipun serangan jantung juga dapat terjadi tanpa terpengaruh hal tersebut.
Penyebab yang jarang terjadi meliputi gumpalan darah dan sobekan pembuluh darah jantung (dikenal sebagai pembedahan arteri koroner spontan, kondisi langka yang umumnya terjadi pada mereka yang berusia 30 sampai 50 tahun).
***
Demikian 7 tanda serangan jantung yang perlu diwaspadai oleh para wanita. Jalankan pola hidup sehat dengan berolahraga, jaga pola makan dengan mengurangi konsumsi makanan berlemak, serta jauhi kebiasaan tak sehat.
(Foto: medimoon.com)