Waspadai 5 Pertanda Diet yang Kelewat Batas Ini!

kesalahan saat dietTerkadang pola makan sehat dan penurunan berat badan bisa menjurus ekstrim, yang justru memperparah kesehatan fisik dan emosional, serta mempengaruhi kualitas hidup secara negatif.

Contoh kasus: studi terbaru menunjukkan remaja dengan obesitas yang mencoba menurunkan berat badan diliputi bahaya kelainan pola makan.

Cyntia Saas, pakar diet bersertifikat serta editor Health, sebagaimana dikutip dari sumber yang sama, Kamis (06/02/14), menunjukkan 5 indikasi bahwa diet yang dijalankan telah melampaui batas.

Waspadai usaha Anda meningkatkan kesehatan yang bisa berubah menjadi pola merusak bila mengalami hal-hal berikut:

DAFTAR ISI

Terobsesi Angka timbangan

Fluktuasi berat badan dari hari ke hari, bahkan jam demi jam, merupakan hal yang normal, karena saat Anda menimbang, tak hanya otot dan lemak badan yang diukur, tapi juga cairan, makanan dalam perut dan usus yang belum tercerna dan diserap, kotoran yang belum terbuang, dan glikogen, bentuk penyimpanan karbohidrat dalam hati dan otot.

Tiga yang terakhir itu dapat berubah dengan sangat cepat, sedangkan perubahan pada otot dan jaringan lemak terjadi lebih lambat. Selain itu bisa jadi Anda tengah menyimpan air atau tengah membentuk otot saat kehlangan lemak tubuh, yang berarti mungkin saja angka timbangan tetap sama, meski Anda mengira sudah lebih langsing.

Karena semua hal tersebut, berat badan saja tidak cukup memberi banyak informasi. Meski begitu banyak orang yang tergoda dengan angka lalu marah atau depresi karena angkanya tak berkurang, atau tak menurun cukup cepat.

Jika Anda kedapatan menimbang lebih dari sehari sekali, atau jika mood Anda terpengaruh oleh angka, hubungan Anda dengan berat badan memiiki kecendrungan yang tidak sehat.

Daripada begitu pertimbangkan memasrahkan angka dan fokus pada bagaimana tubuh Anda merasa, dan berkonsultasi dengan profesional kesehatan soal ekspektasi berat badan yang wajar.

Merahasiakan Diet atau Menghindari Pembicaraan Tentangnya

Jika Anda tengah mencoba makan dengan sehat serta menurunkan berat badan, tak ada alasan memberitahu semua orang mengenai cara makan Anda secara pribadi. Namun jika Anda merasa menghindari pembicaraan karena takut dinilai terlalu ketat, bisa jadi Anda telah melampaui batas wilayah menuju kelainan pola makan.

Inilah masalahnya terutama jika Anda sendiri merasa terlampau ketat tapi tak bisa atau  tak mau menghentikannya.

Merupakan tanda tak sehat  bila kemauan Anda sangat kuat memancang diri pada rencana diet yang sangat ketat meskipun sampai berefek samping kelelahan, emosi tak teratur, mudah tersinggung, gangguan tidur, kekebalan tubuh yang lemah, serta terus merasa lapar.

Bahkan meski Anda telah menurunkan berat badan atau mengonsumsi makanan sangat sehat, jika Anda tak menjaga diri sendiri dalam keadaan cukup gizi, Anda tengah merugikan diri sendiri .

Mengusahakan keseimbangan membawa pada hasil yang lebih baik, tak hanya dalam pengendalian berat badan, tetapi juga kesehatan emosional dan kehidupan sosial.

Kepercayaan diri Anda Terpaku pada Berat Badan atau Kebiasaan Makan

Terkadang beberapa klien yang berkonsultasi dengan pakar diet takut mengungkapkan apa yang telah mereka makan dikarenakan sebenarnya mereka menilai diri sendiri terlampau keras, dan mengembangkan pola merasa gembira dan berdaya saat menjalankan pola makannya dengan ‘baik’, serta menghukum diri sendiri saat menjalankannya dengan ‘buruk’.

Sayangnya, asosiasi sedemikian menghambat kemajuan Anda, karena tak memberi kesempatan mengetahui alasan mengapa Anda keluar dari jalur. Dan saat Anda tak mengetahui mengapa Anda melakukannya, akan sulit bagi diri sendiri untuk berubah.

Kenyataannya, Anda mungkin terpeleset karena diet terlalu ketat dan hormon lapar Anda mengamuk. Jika itu kasusnya, pembenahan tergantung pada menyeimbangkan  apa yang dimakan, bukannya mencaci maki diri sendiri.

Bisa juga, jika Anda cenderung makan karena stres atau merasakan kecemasan, kuncinya adalah kunci mengakhiri siklus tersebut dan bukan mencoba memompa semangat lebih.

Hilangkan kritik diri berlebihan, daripada itu, lihat secara objektif apa yang memicu melencengnya diet, fokus padanya, dan ingatkan diri sendiri bahwa kesehatan itu soal kemajuan demi kemajuan, bukan kesempurnaan.

Energi Mental Habis Memikirkan Diet atau Berat Badan

Jika Anda menemukan diri sendiri terus memikirkan apa yang sudah dimakan atau apa yang bakal dimakan kemudian mengkhawatirkan berat badan sampai titik dimana Anda teralihkan sepenuhnya dari aktivitas lainnya, target penurunan berat badan yang Anda canangkan bisa jadi telah mengaburkan tujuan gaya hidup yang sehat.

Pola seperti ini dapat mengarah pada kelelahan dan memicu kembali pada pola kebiasaan lama yang tak sehat. Untungnya Anda tak perlu meyibukkan diri memikirkan diet dan berat badan agar bisa melihat hasilnya.

Cukup fokus pada yang  dasar – seperti makan pada waktu yang konsisten, mengonsumsi makanan seimbang dengan banyak sayuran, bersama protein ramping, lemak sehat, porsi kecil karbohidrat, dan berhenti di saat kenyang – Anda dapat melihat hasil yang lebih terlihat juga bertahan lama, sementara di saat yang sama memiliki waktu dan energi untuk aspek kehidupan lainnya.

Jika Anda takut melepaskan pikiran soal memikirkannya ataupun mencatat setiap usaha diet, tanyakan pada diri sendiri apakah Anda bisa membayangkan melakukan hal serupa selama enam minggu atau enam bulan dari sekarang. Jika pikiran sedemikian membuat Anda ngeri, usahakan menghadirkan keseimbangan.

Dengan melepaskan sebagian darinya tak berarti mengorbankan hasil keseluruhan pola makan Anda.

Diet Malah Menjauhkan dari Teman dan Keluarga

Beberapa pelaku diet mengaku telah berhenti meluangkan waktu bersama teman ataupun menghindari peran dalam keluarga dikarenakan terlalu berkomitmen dengan dietnya melebihi keinginan terlibat dalam situasi sosial. Beberapa dari kecendrungan ini bersifat normal karena bagi siapapun yang menerapkan kebiasaan sehat tentunya memerlukan ruang lebih.

Namun jika Anda menemukan diri sendiri terisolasi dan menghindari orang-orang yang Anda pedulikan, ini sudah terlampau jauh.

Jika Anda tengah dalam usaha makan dengan sehat dan orang dalam lingkaran sosial Anda bukan lah pengonsumsi sehat, banya cara agar bisa menikmati kebersamaan tanpa harus makan junk food.

Contohnya, bawa bekal sendiri, atau usulkan mencari  kegiatan berkumpiul yang tak mesti dilakukan dengan makan-makan, seperti bersepeda atau berjalan-jalan ke taman, dan sebagainya.

***

Dengan mewaspadai enam tanda berlebihannya diet tersebut, Anda dapat mengetahui kapan saatnya melakukan evaluasi ulang terhadap keseluruhan program diet Anda.

(Foto: petobesityprevention.com)