9 Alternatif Alami Meredakan Flu dan Hidung Tersumbat

waktu baca 3 menit
Jumat, 27 Des 2013 22:32 0 53 Riyadh
 

Jika gejala flu dan demam menyerang, apa yang pertama dilakukan? Cara kebanyakan adalah mencari parasetamol, antihistamin, sampai decongestan.

meredakan flu dan batuk

Namun, tahukah Anda, ada cara lain yang tak kalah manjurnya?

DAFTAR ISI

Jangan Tergantung Pada Obat Kimia

Telah umum diketahui bahwa pemakaian obat kimia dalam jangka panjang dapat meningkatkan resiko gagal ginjal. Selain itu, penggunaannya terhadap anak juga memerlukan perhatian khusus.

American Academy of Pediatrics sampai memberi peringatan bahwa merawat batuk dan demam dengan cara demikian pada anak di bawah dua tahun yang tidaklah aman. Sementara itu, terdapat kemungkinan pengobatan tersebut tidak berpengaruh atau malah membahayakan bagi anak di bawah usia 6 tahun.

Kalau begitu, adakah cara yang lebih aman dan berpengaruh bagi orang dewasa juga anak-anak?

Alternatif yang Mampu Meredakan Gejala Flu

Jawabannya: ada! Malah bisa dilakukan dengan apa yang ada di kebanyakan rumah.

Berikut ini beberapa pengobatan rumahan yang dapat meredakan gejala flu, sebagaimana dilansir dan telah direview oleh dewan penasehat medis Baby Center (November 2012).

Perlu dicatat bahwa normalnya gejala flu pada anak dapat disembuhkan dalam waktu sepuluh hari. Meskipun alternatif di bawah ini tidak mempercepat masa penyembuhan, namun, setidaknya mampu meringankan nyeri dan rasa tak nyaman yang ditimbulkannya.

Anda tak perlu lagi terlalu mengandalkan obat flu.

Langsung saja disimak:

1. Banyak istirahat (segala usia)

Butuh energi banyak bagi tubuh dalam melawan infeksi, hal yang terasa melelahkan bagi orang dewasa sekalipun. Dengan beristirahat berarti menjalani proses penyembuhan, hal yang sangat dibutuhkan orang yang sakit flu.

2. Uap air panas (segala usia)

Menghirup udara yang lembut dapat membantu melegakan rongga hidung dari lendir.

Hal ini bisa diperoleh dengan menghirup uap dari air mendidih atau dengan mandi air hangat. Mandi air hangat juga berfungsi membuat tubuh lebih rileks.

3. Mengolesi balsem (3 bulan ke atas)

Vapor rub (sejenis balsem) dapat menjaga orang yang sakit flu, khususnya anak-anak, tertidur lebih pulas di malam hari.

Riset menunjukkan bahwa kandungan kuat eucalyptuscamphor, dan menthol vapor rub sebenarnya tidak berpengaruh bagi penyumbatan rongga hidung, akan tetapi membuat pengidap flu merasa bernapas lebih baik dengan sensasi sejuk di hidung.

4. Memperbanyak minum ar putih (6 bulan ke atas)

Meminum banyak air putih membantu mencegah dehidrasi, membuang dan meringankan keluarnya lendir dari hidung.

5. Meletakkan kepala lebih tinggi saat tidur (12 tahun ke atas)

Menaikkan posisi kepala saat tidur dapat membantu pernapasan lebih nyaman.

6. Madu (12 bulan ke atas)

Madu melapisi dan melegakan tenggoran serta membantu menjinakkan batuk.

Sebuah studi yang dilakukan Pennsylvania State University’s College of Medicine, orangtua dari 105 anak menilai madu sangat membantu dan lebih baik dari sirup obat batuk dalam mengatasi batuk pada anak di malam hari.

7. Sup ayam dan miuman hangat (6 bulan ke atas)

Cairan atau minuman hangat dapat sangat melegakan dan membantu meredakan penyumbatan. Studi menunjukkan bahwa sup ayam dapat meredakan gejala demam seperti nyeri, capek, hidung tersumbat, dan badan yang panas.

8. Membuang/mengeluarkan lendir dari hidung (2 tahun ke atas)

Membersihkan hidung membantu anak bernapas dan tidur lebih mudah dan secara umum membuatnya lebih nyaman.

Hal yang di luar kepala bagi orang dewasa, namun bagi anak-anak masih perlu ditunjukkan bagaimana cara membuang lendir dari hidung agar ia bisa melakukannya saat merasa tidak nyaman.

9. Berkumur dengan air garam (4 tahun ke atas)

Berkumur dengan air garam telah lama digunakan untuk melegakan radang tenggorakan. Langkah ini juga membantu membersihkan tenggorakan dari lendir.

Sementara para ilmuwan belum mengetahui apa yang membuatnya manjur, studi menunjukkan bahwa langkah ini terbukti efektif.

**

Nah bagaimana dengan Anda, punya resep alami tersendiri? Mari berbagi 🙂

(foto: Brett Arthur Donar – flickr.com)