5 Bahaya Tidur di Malam Hari dengan Lampu Menyala

Bahaya Tidur dengan Lampu MenyalaTahukah anda, tidur di malam hari dengan kondisi lampu menyala ternyata tidak baik bagi kesehatan tubuh kita.

Berdasarkan sejumlah penelitian yang dilakukan, tidur di malam hari dengan disinari cahaya meski hanya sedikit baik itu berasal dari sinar lampu atau televisi, dapat mempengaruhi kondisi dan fungsi tubuh kita.

Apa saja bahaya tidur dengan lampu menyala?

DAFTAR ISI

1. Memicu penyakit kanker payudara dan kanker prostat

Salah satu dampak buruk tidur malam hari dengan disinari cahaya adalah dapat memicu penyakit kanker payudara dan kanker prostat. Ahli biologi Joan Robert mengatakan tubuh memiliki hormon melatonin yakni hormon kekebalan tubuh yang mampu memerangi dan mencegah berbagai penyakit seperti kanker payudara dan kanker prostat.

Sayangnya, hormon melatonin ini tidak akan muncul jika orang tidur malam hari dengan lampu menyala. Adanya cahaya atau sinar membuat produksi hormon melatonin akan berhenti. Baik itu cahaya atau sinar yang berasal dari lampu atau televisi.

Sebuah penelitian lain yang dilakukan seorang praktisi kesehatan, Lynne Eldridge menyebutkan perempuan buta 80 persen lebih kecil terkena risiko kanker payudara dibanding rata-rata perempuan lain. Hal ini diduga terjadi karena faktor hormon melatonin lebih banyak diproduksi karena penglihatan yang gelap membuat mereka memiliki daya tahan tubuh lebih tinggi.

Selain itu, peneliti menemukan cahaya yang dihidupkan pada malam hari bisa memicu ekspresi berlebihan dari sel-sel yang dikaitkan dengan pembentukan sel kanker.

2. Memperbesar resiko terserang leukimia

Bahaya lain yang dapat ditimbulkan dengan menyalakan lampu saat tidur adalah memperbesar resiko penyakit leukemia, khususnya pada anak-anak. Hal ini juga berkaitan dengan terhentinya produksi zat melatonin sebagai hormon kekebalan tubuh yang mampu memerangi dan mencegah berbagai penyakit kanker.

Prof. Russle Reiter dari Texas University mengatakan sekali saja kita tidur tanpa mematikan lampu selama 1 menit  otak kita akan segera mendeteksi bahwa lampu menyala seharian sehingga membuat produksi zat melatonin menurun.

Sebuah konferensi tentang anak penderita leukimia diadakan di London juga menyatakan bahwa kebanyakan orang menderita kanker akibat terlalu lama memakai lampu waktu tidur dimalam hari dibanding dengan yang tidak pernah memakai lampu waktu tidur.

3. Menimbulkan depresi

Bahaya ketiga menyalakan lampu saat tidur di malam hari adalah dapat menimbulkan depresi. Menurut laporan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ohio State University Medical Center yang dipublikasikan pada Juli 2012, tidur dengan lampu menyala bisa menimbulkan perubahan struktur pada otak dan menyebabkan depresi.

Dari sejumlah percobaan terhadap hamster yang terus menerus diberikan lampu pada malam hari, ternyata hamster itu menunjukkan tanda-tanda depresi. Namun semua gejala depresi itu akan hilang dalam dua pekan, setelah si hamster tidur dengan lampu mati saat malam hari.

4. Menyebabkan berat badan naik

Bahaya selanjutnya menyalakan lampu saat tidur adalah dapat menyebabkan berat badan menjadi naik. Penelitian yang dilakukan oleh  American Medical Association (AMA) menyatakan, lampu bisa memengaruhi ritme tidur alami tubuh.

Saat orang tidak punya waktu yang cukup dalam kegelapan, ternyata tubuh tidak memproduksi hormon melatonin, hormon yang membuat kita mengantuk. Tak hanya berguna untuk melawan tumor ganas, hormon melatonin juga dapat memengaruhi seberapa nyenyak kita tidur dan pukul berapa kita bangun.

Dilaporkan penggunaan barang elektronik seperti komputer, laptop, dan telepon genggam bisa mengakibatkan gangguan tidur terutama pada anak dan remaja. Itu karena layar elektronik memancarkan banyak cahaya biru, yang dikenal bisa menekan produksi hormone melatonin.

5. Mengganggu jam biologis tubuh

Orang yang kerap terjaga hingga larut malam dengan lampu menyala dapat menyebabkan gangguan pada jam biologis tubuhnya. Ilmuwan Australia menemukan bahwa tidur larut setelah semalaman tersinari lampu dapat menyebabkan jam biologis tubuh atau irama sirkadian tubuh menjadi kacau, sehingga sulit mengimbangi aktifitas kerja pada siang harinya.

Peneliti Prof Burgess mengatakan bahwa paparan cahaya di malam hari memiliki peran sama penting dalam pengaturan jam tubuh akibat paparan sinar matahari pagi. Para ilmuwan yakin bahwa cahaya pagi membantu mengatur ulang otak setiap hari dan mengatur kerja hormonal untuk menjaga fungsi tubuh, termasuk saat makan dan tidur.

Karena itu rahasia menjaga jam tubuh tetap teratur dan menghindari perasaan kurang fit di pagi hari adalah dengan mematikan atau meredupkan lampu di malam hari dan mengatur waktu tidur.