Jenis Makanan yang Membunuh Diam-Diam

waktu baca 3 menit
Senin, 24 Jun 2013 11:59 0 48 Rin
 

daging-bakarBanyak sekali menu makanan di sekitar kita. Makanan semakin bervariasi selama 100 tahun terakhir karena kreativitas manusia dalam mengolah makanan.

Namun, tidak semua makanan baik untuk dikonsumsi. Apakah Anda tahu jenis makanan yang diam-diam bisa membunuh (silent killer) Anda? The silent killer foods tersebut bisa merusak hati dan kesehatan Anda secara perlahan-lahan.

Berikut jenis makanan diam-diam dapat membunuh:

DAFTAR ISI

1. Daging Bakar

Daging bakar sangat lezat, bahkan tidak sedikit yang menggemarinya. Namun, dibalik kelezatannya, makanan bakar sangat berbahaya.

Suhu tinggi memanggang daging diketahui menghasilkan HCA (Heterosiklik Amina) yang bersifat karsinogenik yang menyebabkan kanker. Daging yang terbakar menghasilkan karbon (arang) dan deposit lemak akibat pembakaran.

Jika Anda melihat bagian hangus pada daging bakar, sebaiknya jangan dimakan. Dan jangan jadikan daging bakar sebagai menu harian.

Cara menghidangkan daging bakar seaman mungkin adalah dengan mengukus daging terlebih dahulu atau dipanggang di dalam oven, kemudian baru dibakar di atas arang dengan bumbu.

Jangan dibakar hingga terlalu hangus. Jangan lupa, lengkapi makanan daging bakar dengan sayuran seperti timun dan selada sebagai  penawar.

Dengan menghindari daging bakar, Anda dapat menyelamatkan diri dari penyakit diabetes, tekanan darah tinggi, gangguan jantung, dan kanker.

2. Makanan Asin

Pembubuhan garam pada makanan memberikan cita rasa nikmat dalam makanan. Bahkan tidak sedikit orang yang merasa makanan kurang asin jika tidak ditambahkan banyak garam.

Cita rasa asin pada garam terbentuk dari senyawa sodium dan klor. Sebetulnya, zat yang kita butuhkan dari garam adalah sodium yang bermanfaat mengatur keseimbangan cairan di dalam tubuh, membantu kerja otot dan transmisi saraf.

Sodium terkandung dalam berbagai menu harian kita, seperti daging, roti, keju dan sebagainya. Di dalam makanan tersebut, hanya terdapat sodium tanpa klor sehingga tidak terasa asin.

Jadi, biasanya garam dibubuhkan untuk mendapatkan cita rasa asin dalam makanan. Asupan sodium menjadi berlebihan, padahal kita hanya membutuhkan 3000 gram sodium per hari yang setara dengan 1,5 sendok teh garam.

Kelebihan sodium bisa berdampak buruk bagi tubuh. Kerja ginjal menjadi lebih berat karena harus mempertahankan keseimbangan cairan dan asam-basa di dalam tubuh.

Penyakit yang ditimbulkan adalah tekanan darah tinggi, kerusakan ginjal, pembengkakan jantung dan tungkai, bahkan dalam kondisi akut kelebihan sodium dapat mengacaukan otak dan membuat koma.

3. Fruktosa Buatan (HFCS)

Fruktosa merupakan zat pemanis yang biasanya dapat ditemukan pada jagung, buah dan madu. Fruktosa pada makanan organik tersebut tidak berbahaya karena mengandung sejumlah zat kimiawi dan serat yang mudah dicerna oleh tubuh tanpa meningkatkan kadar gula darah.

Fruktosa buatan yang terbuat dari sintesis pati jagung yang biasanya digunakan sebagai pemanis pada biskuit, sereal, yogurt, dan kecap dapat menyebabkan penyakit diabetes, jantung, obesitas, menganggung keseimbangan tubuh, dan merusak vitamin di dalam tubuh.

(foto: supekgelenya.blogspot.com)