Kenali Manfaat dan Resiko Konsumsi Pil Diet

waktu baca 4 menit
Jumat, 29 Nov 2013 22:14 0 54 Mayrani
 

Pil Diet, Manfaat dan ResikoMereka yang ingin menurunkan berat badan seringkali mencoba beberapa metode dan produk yang berbeda untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.

Salah satu produk yang paling sering diiklankan untuk menurunkan berat badan adalah pil diet. Meskipun produsen pil ini mengklaim mereka dapat memberikan hasil yang signifikan, banyak yang memiliki efek samping keras dan bahkan dapat membahayakan.

Sebelum Anda mempertimbangkan pil diet untuk membantu Anda menurunkan berat badan, simak artikel berikut mengenai apa saja yang dilakukan pil ini dan bagaimana potensi efek sampingnya, dilansir dari SymptomFind.com.

DAFTAR ISI

Apa itu Pil Diet?

Pil diet merupakan obat penurun berat badan yang bisa Anda peroleh baik tanpa resep, beli online atau melalui resep. Karena versi tanpa resep dan online sangat mudah diperoleh dan relatif terjangkau, sering timbul godaan besar untuk menggunakan pil ini. Ada beberapa nama merek terkenal, termasuk Alli, Meridia dan Hydroxycut.

Berbagai pil diet mengandung zat-zat yang berbeda yang digabungkan untuk menghasilkan penurunan berat badan. Namun, penurunan berat badan yang dicapai dapat berbeda dari satu pil dengan pil yang lain.

Misalnya, banyak pil diet penekan nafsu makan yang mengklaim membantu Anda menurunkan berat badan hanya dengan makan lebih sedikit. Sementara itu, pil diet lain dibuat untuk menghambat penyerapan lemak dalam tubuh.

Efek Samping Potensial

Salah satu alasan utama mengapa pil diet meragukan adalah kemungkinan efek samping. Ada alasan mengapa pil diet memiliki reputasi menyebabkan efek samping yang berbahaya.

Banyak yang diberi label sebagai suplemen diet, yang memungkinkan pil untuk menghindari standar yang ketat dari Food and Drug Administration (FDA). Sebagai suplemen diet, pil ini bisa diperjual-belikan sebelum bukti mengenai uji efektivitas dan keamanannya dilaporkan.

Hal ini menyebabkan banyak pil diet di pasaran, terutama yang baru, membawa resiko efek samping atau resiko kesehatan yang berbahaya.

Apakah pil diet efektif atau tidak, pil tersebut datang dengan beberapa efek samping yang tidak nyaman. Sementara beberapa orang mengalami efek samping ringan atau tidak sama sekali, yang lain merasakan efek samping yang lebih intens.

Beberapa efek samping yang umum dialami ialah:

– Peningkatan denyut jantung
– Peningkatan kadar tekanan darah
– Insomnia
– Gugup
– Sakit kepala
– Pusing
– Lesu
– Perubahan rasa atau rasa logam di mulut
– Mulut kering
– Mati rasa kulit
– Mual
– Kram perut
– Diare dan masalah pencernaan lainnya
– Masalah hati

Gejala di atas dapat bervariasi, tergantung pada jenis obat penurun berat badan yang diambil. Selain itu, penting untuk dicatat bahwa obat ini sering ditujukan untuk penggunaan jangka pendek, sehingga dengan melebihi jangka waktu yang dianjurkan, dapat menghasilkan efek samping lainnya.

Jika Anda memilih untuk menggunakan pil diet, selalu baca label dan petunjuk dengan seksama.

Manfaat vs Resiko

Membuat keputusan apakah akan menggunakan pil diet bisa jadi sulit, bahkan dengan informasi mengenai resiko penggunaannya. Namun, hanya karena banyak produk yang tersedia saat ini membawa efek samping atau resiko tidak berarti bahwa pil diet tidak boleh digunakan oleh siapa saja.

Mereka yang memiliki indeks massa tubuh (BMI) lebih dari 30 dan lebih dari 27 bersama dengan kondisi kesehatan berkaitan dengan berat badan yang serius, seperti diabetes atau tekanan darah tinggi, mungkin baik untuk menggunakan obat penurun berat badan. Bagaimanapun, pil ini harus dikombinasikan dengan diet sehat dan olahraga teratur agar menjadi efektif.

Selain potensi resiko kesehatan, faktor lain yang perlu dipertimbangkan ketika mengambil pil diet adalah apakah Anda sedang mengonsumsi obat lain. Selalu pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum mulai mengambil obat penurun berat badan.

Dengan produk yang tepat pada kandidat yang tepat, obat penurun berat badan dapat menghasilkan penurunan berat badan rata-rata sekitar 5 sampai 10 persen dari total berat badan, menurut MayoClinic.com.

Namun hasil ini sebagian karena perubahan dalam diet dan olahraga, dan bahkan mereka yang mengambil pil dan membuat perubahan gaya hidup tidak menjamin untuk melihat hasilnya.