“Dear diary...”, masih ingatkan kapan terakhir kali anda menulis diari? mungkin pada masa kecil atau masa remaja dulu, dimana diari menjadi cukup populer.
Menulis di buku harian memang cukup digemari banyak orang, terutama para wanita yang memilih buku sebagai tempat mencurahkan perasaan atau menceritakan kejadian-kejadian setiap harinya.
Buku harian atau dalam bahasa Inggris disebut Diary menjadi sangat penting pada masa lalu dimana catatan sejarah dapat ditemukan lewat buku harian yang ditulis seseorang.
Orang yang pertama menulis buku harian adalah Samuel Pepys, seorang administrator angkatan laut kerajaan Inggris. Buku hariannya pun kini disimpan di Magdalene College, Cambrige Inggris yang diterbitkan pertama kali pada tahun 1825.
Pada perkembangannya, seluruh orang di dunia juga menjadikan menulis di buku harian suatu kebiasaan maupun kegiatan harian. Namun seiring perkembangan zaman, menulis buku harian pada lembaran kerta-kertas semakin ditinggalkan.
Hal ini juga dipengaruhi oleh berkembangnya teknologi dimana banyak orang yang sekarang lebih memilih untuk ‘curhat’ di dalam media sosial hingga blog maupun website pribadi ketimbang pada buku.
Meskipun begitu, tahukan anda bahwa menulis buku harian memiliki banyak manfaat? Berikut kami rangkum manfaat menulis buku harian untuk anda.
DAFTAR ISI
Stress yang tidak disalurkan maupun diekspresikan dapat membahayakan tubuh maupun pikiran karena pengaruhnya terutama pada kesehatan tubuh yang besar.
Jika seseorang sedang stress atau memiliki banyak beban pikiran, menyalurkannya dalam bentuk tulisan di buku harian dapat menjadi kegiatan yang tepat.
Karena menulis di buku harian menjadi sangat personal, kita dapat dengan bebasnya menyalurkan perasaan dan juga curahan amarah dan lain sebagainya.
Cara ini dinilai jauh lebih baik daripada memendam masalah dan menyalurkan ke berbagai hal yang negatif.
Pernah menemukan dan membaca buku harian anda saat masih kecil dulu? Kita tentu akan teringat oleh kejadian yang saat itu terjadi lewat tulisa-tulisan anda dulu.
Selain untuk mengurangi stress, menulis di buku harian juga dapat menjadi ‘alat’ yang tepat untuk menyimpan memori dan kenangan.
Tak salah jika kemudian buku harian juga dapat dijadikan sumber sejarah beberapa kejadian di masa lampau.
Terkadang inspirasi datang begitu tiba-tiba dan juga dapat hilang dan terlupakan dengan cepat.
Buku harian dapat menjadi media sumber inspirasi anda. Saat anda terinspirasi akan suatu hal dan memiliki ide-ide yang tiba-tiba terpikirkan, tulislah pada buku harian anda, dari situ pula ide-ide itu dapat berkembang dan terwujud.
Berkhayal? Dalam buku harian anda bebas bermimpi dan berkhayal akan rencana-rencana di masa depan, maupun target jangka penden yang ingin anda lakukan.
Tulis target-target hidup anda pada buku harian dan jadikan hal tersebut sebagai motivasi untuk meraih mimpi-mimpi ana.
Semua orang pasti pernah mengalami kejadian buruk yang tak dapat terlupakan. Saat anda mengalaminya, tuangkan dalam tulisan-tulisan anda dan dengan begitu, suatu saat anda akan membacanya kembali dan mengambil pelajaran berharga dari kejadian tersebut.
Menulis diari membutuhkan konsentrasi dan ingatan yang tajam akan kejadian-kejadian yang terjadi.
Hal tersebut dapat melatih otak kiri anda dimana anda akan terus melatih untuk menulis, merangkai kalimat-kalimat, mengingat dan berkreasi.
***
Meski saat ini jauh lebih mudah untuk menuangkan perasaan pada blog pribadi maupun media sosial lainnya, luangkan waktu anda untuk memiliki buku harian dan mengisinya dengan catatan kejadian harian anda karena manfaatnya yang besar.
Selamat menulis diary!