Pernahkah anda mendengar peribahasa yang berbunyi, dunia tidak seluas daun kelor?
Ya, peribahasa yang sudah kita kenal sejak duduk di bangku sekolah dasar dulu, sepertinya sangat akrab di telinga kita semua.
Namun kalau kita ditanya mengenai manfaat dari daun kelor tersebut, sepertinya kebanyakan dari kita akan mengerenyitkan dahi. Ternyata, di balik daunnya yang berukuran kecil, daun kelor ini memiliki banyak gizi dan protein yang sangat bermanfaat bagi tubuh.
DAFTAR ISI
Memiliki nama latin Moringa oleifera, pada awalnya di Indonesia hanya dikenal sebagai salah satu jenis sayuran untuk beragam masakan, di antaranya adalah untuk tambahan pada menu sayur asam dan bagi masyarakat tertentu ada yang membuatnya menjadi sayur kelor.
Pohon kelor sangat mudah untuk tumbuh di alam tropis dan tergolong sebagai tanaman yang sanggup bertahan hidup dalam cuaca yang ekstrim sekalipun.
Menariknya, dari keseluruhan pohon Kelor, hampir keseluruhan dari bagian pohon kelor, memiliki kegunaan yang sangat bermanfaat bagi kesehatan, mulai dari bunga, buah, tangkai, dan yang paling banyak adalah daunnya.
Khasiatnya sebagai obat pertamakali ditemukan oleh bangsa India, dimana pada buku pengobatan India kuno, Ayurveda menyebutkan secara istimewa, bahwa kehebatan daun kelor ini bisa meyembuhkan hampir 300 macam penyakit.
Seiring dengan perkembangan jaman, pada masa sekarang telah ditemukan sejumlah manfaat dari daun ini yang dapat digunakan di dalam bidang pengobatan.
Bahkan Organisasi Kesehatan Dunia, WHO pun menobatkan daun yang bentuknya mirip dengan daun katuk ini sebagai tumbuhan ajaib karena kemampuannya sebagai bahan obat untuk berbagai macam penyakit.
Daun kelor memiliki banyak vitamin dan mineral, di antaranya vitamin A, B1, B2, B3, C, Kalsium, dan Zat Besi. Dengan memiliki berbagai kandungan nutrisi yang sangat banyak, menjadikan daun kelor ini dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit.
Misalnya:
Selain berfungsi sebagai obat, bagi ibu yang tengah menyusui, daun kelor adalah pilihan yang sangat tepat untuk sang bayi, karena dengan mengkonsumsi daun tersebut, air ASI sang Ibu pun akan semakin lancar.
Dengan tinggi tanaman berkisar sekitar 7 – 11 meter, tanaman ini dapat hidup baik di dataran tinggi maupun rendah. Bagi negara yang sedang berkembang, daun kelor sepertinya dapat menjadi pilihan yang sangat tepat.
Karena selain mudah didapat, pengolahannya pun tidaklah terlalu sulit, cukup di rebus dan diolah sebagai menu masakan atau dikeringankan, lalu ditumbuk dan dicampurkan pada minuman, seperti ke dalam minuman teh misalnya.
Kehebatan dari daun kelor juga masih menarik perhatian beberapa lembaga LSM luar negeri yang peduli dengan perkembangan di dunia ketiga. Bahkan mereka menganjurkan agar masyarakat yang kurang mampu, untuk mengkonsumsi daun kelor sebagai salah satu solusi untuk kurangnya bahan makanan.